Masyarakat Kota Banjar, harus waspadai curah hujan yang mulai meningkat akhir akhir ini, pasalnya sangat besar timbulkan potensi bencana alam yang disebabkan air hujan atau hidrometeorologi. Himbauan itu disampaikan Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung – Tony Agus Wijaya, usai Rapat Koordinasi dan Konsolidasi Tim Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banjar di Ruang Rapat Kantor Setda Kota Banjar Jabar, Selasa 17/12.
“Saat ini wilayah Jawa Barat telah memasuki musim hujan. Namun, (hujan) belum merata setiap hari. Meski demikian potensi kebencanaan hidrometeorologi seperti banjir, longsor dan angin kencang, perlu diwaspadai. Karena ada variasi curah hujan yang cenderung berkumpul di hari – hari tertentu,” kata Tony
Antisipasi potensi kebencanaan tersebut, Tony berharap warga Banjar perlu mengantisipasi dengan kembali melihat dan memperhatikan lingkungan sekitar. Misal mengantisipasi angin kencang, sebaiknya cabang – cabang dan ranting pohon yang rimbun perlu dikurangi. Sedangkan untuk banjir, saluran air perlu diperiksa dengan seksama, dan sampah – sampah dibersihkan, utamanya bila menyumbat selokan dan saluran air. Smentara untuk potensi longsor menurut Tony, masyarakat perlu memeriksa kembali di sekitar lingkungan apakah ada tanda – tanda retakan tanah, atau adanya hal – hal yang pemperlihatkan akan terjadinya gejala longsor.
“Dengan memperhatikan dan melihat gejala – gejala tersebut, masyarakat harus segera berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk meminimalkan resiko bencana,” tandas Tony.
Sementara terkait potensi kebencanaan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banjar menyatakan kesiapan-nya dalam menanganinya . Plt. Kepala Pelaksana BPBD setempat Edi Herdianto, S.Sos, M.Si mengatakan “Sekarang kalau memperhatikan kemungkinan potensi ada (bencana alam) diantaranya tanah longsor di wilayah Pataruman Banjar. Kami juga berupaya menangani (kelak) agar masyarakat tidak resah dan panik,” kata Edi.
Edi menyampaikan, selama ini pihaknya sudah aktif turun langsung menangani kebencanaan ; banjir, kebakaran, puting beliung, tanah longsor. Edi menambahkan, mengantisipasi kekeringan di tahun 2020 mendatang, pihaknya akan menambah pembelian truck tangki dan mengantasipasi agar daerah yang kekurangan air tidak perlu banyak distribusi air. (le-gp)