Sebelum menerima risalah kenabian, Rasulullah Muhammad SAW dikenal sebagai seorang pedagang. Jangkauan bisnisnya tidak hanya di dalam negeri, melainkan juga kawasan luar, semisal Syam (Suriah).
Kesuksesan beliau sebagai seorang “bussinesman” tidak diragukan lagi dan sudah pasti cara berdagang Rasulullah selain dilakukan dengan kecakapan dalam transaksi bisnis juga diikuti dengan akhlak yang mulia.
Selaku pengikut beliau, dalam urusan berdagang atau bisnispun hendaknya kita mengikutinya agar usaha kita sukses dunia dan akhirat. Berikut ini kiat-kiat berdagang Rasulullah yang harus kita teladani :
Usaha adalah Ladang Menjemput Surga
Ini yang paling utama dari apa yang selalu Rasulullah tuju dalam setiap langkahnya yaitu : Ridha dan Surga Allah, termasuk dalam urusan berdagang. Berbeda jauh dengan praktek kebanyakan pedagang saat ini yang hanya mementingkan keuntungan duniawi. Padahal kita harus ingat bahwa kehidupan dunia hanyalah kesenangan sementara yang suatu hari nanti akan segera ditingggal mati. Jangan sampai kita berbisnis hingga melupakan kewajiban beribadah dan menghalalkan segala cara yang diharamkan oleh Allah SWT demi menumpuk keuntungan.
Bersikap Jujur
Julukan Al-Amin (dapat dipercaya) begitu melekat dalam diri Rasulullah. Dalam menjalani kesehariannya, termasuk berdagang, Rasulullah SAW selalu memegang erat prinsip kejujuran ini. Beliau tidak pernah mengurangi takaran timbangan, selalu mengatakan tentang kondisi barang apa adanya, baik itu kelebihannya ataupun kekurangan barang tersebut.
Menjual Barang Berkualitas Baik
Prinsip selanjutnya Rasulullah SAW dalam berdagang selalu menjaga kualitas barang jualannya. Beliau tidak pernah menjual barang-barang rusak atau cacat. Sebab itu akan merugikan pembeli dan tentu akan jadi dosa bagi penjual, otomatis keuntungan pun tidak akan bertahan lama karena orang akan menandai kita sebagai orang yang menjual barang kualitas buruk.
Tidak Mudah Putus Asa
Berbisnis tidak selamanya untung, ada kalanya kita mengalami kerugian. Seorang pedagang tidak akan sukses jika mudah berputus asa. Perlu kita ketahui bahwa segala sesuatu membutuhkan proses. Begitupun dengan berdagang atau berbisnis tidak bisa langsung seseorang mendapat kuntungan berlipat ganda dan mendadak jadi kaya dalam hitungan hari atau bulan, semua harus dijalani dengan penuh kesabaran saat ditimpa kerugian dan kesyukuran saat diberi keuntungan.
Bersikap Ramah
Selain Jujur, Rasulullah juga dikenal dengan pribadi yang ramah dan murah senyum. Bersikap ramah, santun dan selalu tersenyum kepada pembeli juga merupakan cara berdagang Rasulullah SAW. Apabila kita bisa bersikap baik dengan pembeli atau konsumen, maka pembeli pasti akan senang. Sebaliknya jika kita menunjukkan wajah judes dan kurang ramah tentu mereka malas untuk berbelanja atau bertransaksi dengan kita.
(Dari berbagai sumber)