Forum Guru Besar Institut Teknologi Bandung (FGB ITB) telah menyelenggarakan orasi ilmiah guru besar pada Sabtu (24/8/2024) mulai jam 08.30 sampai dengan 10.45 Wib di Aula Barat, ITB Kampus Ganesha, Bandung.
Salah satu guru besar yang menyampaikan orasi adalah Prof. Dr. Made Tri Ari Penia Kresnowati, S.T., M.Sc. dari Fakultas Teknologi Industri. Beliau merupakan sosok wanita yang sukses sebagai akademisi dengan tetap memberikan perhatian kepada keluarga. Adapun orasi yang disampaikan berjudul : Teknologi Bioproses untuk Pengolahan Biomassa: Menuju Indonesia Berbasis Bioekonomi.
Prof. Dr. Made Tri Ari Penia Kresnowati, S.T., M.Sc. lahir di Bandung 5 Mei 1977. Berasal dari kelompok keahlian Teknik Pangan dan Kemurgi. Bidang Keahlian Teknologi Bioproses. Fakultas Teknologi Industri, ITB. Mendapat gelar Guru Besar ITB pada Agustus 2023.
Beliau menyelesaikan pendidikan SMA Negeri 3 Bandung pada 1995 untuk kemudian melanjutkan studi dan meraih deretan gelar sebagai berikut :
Sarjana Teknik Kimia ITB (1995-1999), Master of Science in (Bio) Chemical Engineering TU Delft, The Netherlands (2000-2002), Doctor in Bioprocess Technology, TU Delft, The Netherlands (2002-2007), Riset Post Doctoral, Chemical Engineering Department, Monash University Australia (FWIS UNESCO – L’Orèal International Fellowships, Endeavour Research Fellowships (2008-2010), dan Program Profesi Insinyur ITB (2020).
Selama bergabung dengan ITB, beliau telah memiliki pengalaman menduduki posisi-posisi sebagai berikut : Koordinator Rancang Pabrik Bioproses (2013-2016), Koordinator Penelitian Program Studi Teknik Pangan (2017-2020), GKM Program Studi Teknik Pangan (2017-2020), GKM FTI (2016-2020), Tim Penilai Angka Kredit FTI (2020-2023), Ketua Program Studi Teknik Pangan (2021-2022), dan terakhir sebagai Ketua Program Studi Teknik Pangan (2023-2024).
Tak kalah mengagumkan, beliau mencatatkan diri sebagai penerima berbagai penghargaan, yakni :
• Endeavour Research Fellowships 2008
• UNESCO-L’Oreal International Fellowships 2008
• Anugrah IPTEK 2012 – Wanita Peneliti Bidang Teknologi Bioproses
• Anugrah Dewi Sartika – Tokoh Cendekia Jawa Barat, 2012
• Best Paper Award, AUNSEED NET Regional Conference on Chemical Engineering, 2014
• Poster Terbaik, Seminar Hasil Penelitian Kompetitif Nasional, Kemenristek Dikti, 2015
• ‘Wanita Hebat’ Award, Liputan 6, 2017
Anugerah Peneliti, ITB, 2016
•’Satyalancana Karya Satya 10 tahun’, Republik Indonesia, 2021.
Dalam kesempatan orasinya, Prof. Dr. Made Tri Ari Penia Kresnowati, S.T., M.Sc. membahas pemanfaatan teknologi bioproses untuk pengolahan biomassa. Lebih dalam disampaikan bahwa
Indonesia merupakan salah satu negara dengan keragaman hayati terbesar di dunia. Namun sayangnya kekayaan tersebut belum menjadi sumber kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. Tingkat penguasaan teknologi pemanfaatan dan pengolahan potensi kekayaan alam Indonesia tersebut masih terbatas. Indonesia masih banyak mengimpor bahan, produk antara untuk digunakan dalam berbagai industri di Indonesia dan juga masih banyak mengimpor produk akhir atau produk jadi untuk dapat dikonsumsi langsung oleh masyarakat Indonesia. Hal ini secara langsung ataupun tidak langsung dapat mempengaruhi ketahanan serta kedaulatan bangsa Indonesia.
Kilang Biomassa Terintegrasi untuk Meningkatkan Keekonomian Proses
Beberapa contoh pengembangan teknologi bioproses disampaikan beliau, yaitu teknologi pengolahan bahan baku menjadi produk atau jasa menggunakan proses – proses biologis baik berupa sel hidup secara keseluruhan ataupun sebagian komponen sel hidup seperti enzim, untuk pengolahan biomassa Indonesia dalam rangka menjawab permasalahan – permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia, khususnya dalam bidang pangan dan energi. Pembahasan difokuskan kepada 3 jenis biomassa yang tersedia secara melimpah di Indonesia yaitu cokelat/kakao, singkong dan Tandan Kosong Sawit (TKS).
KAKAO
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kakao terbesar di dunia. Sayangnya biji kakao masih dihargai rendah karena keterbatasan kualitasnya. Dalam pemaparannya diuraikan penerapan metabolic profiling dan pengembangan proses fermentasi biji kakao untuk meningkatkan kualitas biji kakao.
SINGKONG
Saat ini singkong merupakan tanaman pangan yang diproduksi kedua terbesar di Indonesia, dan sangat berpotensi untuk dimanfaatkan untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Pemanfaatan singkong di industri pangan saat ini cukup terbatas, singkong perlu diolah lanjut agar dapat dimanfaatkan secara meluas oleh industri pangan. Dalam hal ini diuraikan pengembangan teknologi bioproses untuk memperluas potensi pemanfaatan singkong di industri pangan yang telah dilakukan secara sistematis dari skala lab sampai ke skala komersial.
KELAPA SAWIT
Kelapa sawit merupakan komoditas unggulan perkebunan Indonesia. Indonesia menjadi negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Selain menghasilkan minyak, industri kelapa sawit juga menghasilkan berbagai jenis biomassa di antaranya tandan kosong sawit, cangkang, dan serat sawit. Saat ini sebagian besar tandan kosong sawit dikembalikan ke kebun sebagai penggembur tanah (mulsa). Selanjutnya, diuraikan pengembangan teknologi bioproses untuk memperluas potensi pemanfaatan tandan kosong sawit berdasarkan konsep kilang biomassa (biorefinery). Berbagai potensi produk diuraikan, terutama yang berkaitan dengan produk – produk pangan dan energi, meliputi bioetanol, xilitol, vanilin, karoten, dan enzim, berikut analisa potensi penerapan kilang biomassa terintegrasi untuk meningkatkan keekonomian proses.
Prof. Dr. Made Tri Ari Penia Kresnowati, S.T., M.Sc. menyampaikan pada bagian akhir materi orasi bahwa ada
beberapa contoh topik yang perlu terus diteliti dan dikembangkan, berikut tantangan – tantangan yang masih harus dijawab. Hal ini menunjukkan bahwa kerja kita masih jauh dari selesai. Potensi biomassa Indonesia sangatlah besar dan kita bergandeng tangan, bekerja sama mengembangkan inovasi-inovasi teknologi untuk kemaslahatan bangsa. Membangun Indonesia berbasis bioekonomi.