Siapa yang tak kenal Android di zaman sekarang ini? Sistem operasi yang bersifat open source ini membuat sistem operasi Android banyak digunakan oleh hampir semua merk ponsel pintar atau smartphone. Karena hal tersebut, Android menjadi sistem operasi terpopuler saat ini dan kerap bersaing ketat dengan sistem operasi iOS yang dirancang khusus hanya untuk ponsel Apple.
Android pertama kali didirikan pada tahun 2003 untuk menyaingi sistem operasi yang populer saat itu seperti Symbian dan Windows Mobile. Pada saat awal-awal dibentuk, sistem operasi Android sempat mengalami jatuh bangun. Sampai pada Agustus 2005, Google secara resmi mengakuisisi Android dan menjadikannya sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Google. Tim Android yang dipimpin oleh Andy Rubin kemudian mengembangkan Android agar dapat berjalan pada platform perangkat seluler berbasis Linux.
Setelah sistem operasi Android mulai populer, banyak perusahaan merk ponsel terkenal di dunia yang mulai tertarik untuk membuat ponsel dengan sistem operasi tersebut dan melakukan pengembangan kemampuan pada sistem operasi ini. Itulah sebabnya hingga saat ini sistem operasi Android merupakan sistem operasi yang paling berkembang dan memiliki banyak fitur inovatif ketimbang iOS.
Sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2008, sistem operasi ini terus mengalami perkembangan dan mengeluarkan versi terbarunya. Setiap versi terbarunya pun pasti memiliki fitur baru dan perbaikan bug dari versi pendahulunya. Selain itu, setiap versi Android memiliki tampilan antarmuka (UI/User Interface) yang berbeda sehingga menjadi ciri khas yang melekat di masing-masing versi. Selain itu, Google juga memberi penamaan yang unik di setiap versi Android terbarunya dengan nama makanan pencuci mulut atau camilan manis seperti kue, permen, dan sebagainya. Tak hanya itu, penamaannya juga mengikuti urutan abjad yang dimulai dari C, D, E, F, dan seterusnya. Berikut ini adalah urutan sistem operasi Android hingga saat ini:
1. OS Android Versi 1.5 Cupcake
Pada waktu debutnya, Android hanya memiliki nomor versi (Android 1.0) tanpa menyertakan nama cemilan pada penamaan versinya. Tak mau kalah saing dengan iOS (iPhone) yang hadir lebih dulu, Android 1.0 sudah dibekali notifikasi pull-down dan widgets di layar home screen, yang tidak ada pada iOS, serta kehadiran Google Play Store pertama yang waktu itu bernama Android Market. Sistem operasi Android Cupcake adalah Android generasi pertama yang diluncurkan secara komersial. Sistem operasi ini juga yang pertama kalinya diberikan nama kue atau camilan manis. Sistem operasi versi paling awal ini memiliki fitur yang dibilang sudah lazim saat ini seperti widget, auto rotate, dan keyboard virtual supaya memudahkan pengguna mengetik dan kustomasi keyboard. Bisa dibilang Android Cupcake hanya memiliki fitur Android dasar saja.
2. OS Android Versi 1.6 Donut
Di versi ini, Google sudah menyematkan fitur canggih seperti mesin penejermah teks ke suara. Selain itu ada juga dukungan jaringan CDMA, beragam ukuran layar, dan indikator penggunaan baterai. Secara umum, update yang ada di Android Donut. Selain itu, untuk memudahkan pengguna dalam menjelajahi antarmuka ponsel, muncul fitur baru berupa search box yang ada dalam home screen.
3. OS Android Versi 2.0 Eclair
Sistem operasi pada versi ini sudah dibekali dukungan fitur kamera seperti: flash, fokus, hingga efek warna. Selain itu, dari segi tampilan sistem operasi ini juga nampak segar dengan tambahan fitur live wallpaper yang bisa dibilang keren pada masanya. Ada juga fitur Google Map yang memudahkan pengguna dalam bepergian. Eclair turut menambah dukungan HTML5 di browser dan kemampuannya untuk memutar video. Lock screen turut dirombak dengan menambahkan fitur swipe to unlock ala iPhone.
4. OS Android Versi 2.2 Frozen Yogurt (Froyo)
Versi Android ini punya performa dan optimalisasi yang cukup signifikan. Tersedia fitur yang cukup inovatif pada saat itu, seperti USB tethering, voice action, dukungan hot spot dan wifi portabel, kunci PIN untuk lock screen yang melengkapi pattern lock, serta push notification.
5. OS Android Versi 2.3 Gingerbread
Bisa dibilang, Android Gingerbread adalah puncak dari popularitas Android. Versi ini cukup banyak menyedot perhatian publik dunia yang sebelumnya lebih banyak memilih perangkat iOS, Blackberry, dan ponsel dengan fitur mendasar. Pada Gingerbread, tampilan Android dibuat lebih simpel dan intuitif dengan menambah dukungan kamera depan sehingga pengguna perangkat Android pun kini bisa menjepret selfie yang trennya makin marak. Di Gingerbread pula, Google mulai menerapkan fitur battery management untuk menginformasikan pengguna soal aplikasi atau fungsi mana yang menguras baterai. Keyboard Gingerbread turut dipermak dengan warna baru dan peningkatan dukungan multi-touch.
6. OS Android Versi 3.0 Honeycomb
Kehadiran Android versi Honeycomb ini tak banyak diketahui orang karena sistem operasi ini hanya dikhususkan untuk perangkat tablet saja. Sistem operasi Honeycomb memiliki beberapa fitur unggulan di antaranya system bar, dukungan processor multi-core, dan layar depan atau home screen yang bisa diatur dengan bebas. Honeycomb mengusung beberapa perubahan dibanding OS Android untuk smartphone, seperti warna tema biru (bukan hijau) dan pratinjau untuk widget. Tombol-tombol navigasi pun ditampilkan Honeycomb langsung di layar (virtual buttons) sehingga perangkat tak membutuhkan tombol fisik.
7. OS Android Versi 4.0 Ice Cream Sandwich
Setelah meluncurkan Honeycomb, Google merasa merilis sistem operasi Android yang terpisah antara ponsel dan tablet cukup merepotkan sehingga dirilislah Ice Cream Sandwich untuk menyatukan sistem operasi Android di ponsel dan tablet menjadi satu. Pada tahun 2011, versi ini memboyong fitur-fitur Honeycomb ke smartphone, termasuk tombol navigasi virtual buttons yang bisa ditampilkan langsung di layar dan gestur sapuan dengan jari untuk menutup aplikasi. Ice Cream Sandwich turut menghadirkan sejumlah fitur baru seperti face unlock, rekaman penggunaan data internet, serta aplikasi e-mail dan kalender baru.
8. OS Android Versi 4.1 Jelly Bean
Tak banyak fitur baru yang ditawarkan pada Android Jelly Bean dibanding pendahulunya (ICS). Namun di sinilah Google mulai menerapkan teknologi asisten digital Google Now yang bisa diakses dengan sapuan jari dari home screen. Google turut mengimplementasikan ‘project butter’ yang bertujuan mempermulus proses navigasi di Android lewat teknik triple buffering grafis. Hasilnya, stuttering di Android jauh berkurang sehingga terasa lebih mulus.
9. OS Android Versi 4.4 KitKat
Sistem operasi Android KitKat membawa banyak peningkatan yang cukup signifikan. Pada versi ini, Google fokus meningkatkan user experience pengguna Android dengan meningkatkan performa sistem operasinya. Tampilan Kitkat dipermak supaya tampak lebih modern, dengan akses warna putih dan desain ulang aplikasi-apliaksi bawaaan dengan warna lebih terang. Kitkat ikut memperkenalkan frasa perintah suara “OK Google” yang digunakan untuk memanggil Google Now dengan ucapan kapanpun pengguna menghendakinya. Selain itu, batas RAM minimal juga ditingkatkan menjadi 512 MB. Dengan begini, Google dan Android sama-sama berharap pengguna bisa menikmati pengalaman komputasi mobile yang sama-sama baik jika didukung sistem operasi dan perangkat keras mumpuni.
10. OS Android Versi 5.0 Lollipop
Di OS inilah Google mulai menerapkan filosofi desain antarmuka ‘material design’ yang serba ‘flat’ di Android, namun sayangnya saat versi ini diluncurkan, banyak pengguna yang melihat tidak ada perubahan berarti dari segi tampilan. Tampilan UI Android Lollipop justru dianggap membosankan. Jika ada fitur baru yang hadir dan paling mencolok hanyalah kemampuan untuk melihat notifikasi saat layar terkunci.
11. OS Android Versi 6.0 Marshmallow
Sistem operasi ini membawa banyak fitur baru yang lebih canggih. Beberapa fitur baru yang ada di Marshmallow di antaranya adalah doze untuk menghemat baterai, dukungan sensor sidik jari untuk buka kunci layar, dukungan USB tipe C, dan fitur percobaan Multi-Window agar penggunanya bisa memakai 2 aplikasi berbeda dalam 1 layar. Selain itu menu aplikasi pun dirombak dari warna hitam menjadi putih. Ada juga search bar untuk mempermudah pengguna menemukan aplikasi yang dicari.
12. OS Android Versi 7.0 Nougat
Fitur multi-window yang masih dalam tahap uji coba sebelumnya kini sudah sempurna dan mendukung lebih banyak aplikasi. Dengan fitur ini, pengguna bisa pakai dua aplikasi bersamaan, misalnya menonton YouTube sambil balas pesan WhatsApp yang diposisikan secara berdampingan. Fitur Data Saver pada Android Nougat juga membantu pengguna dalam memonitor dan membatasi penggunaan kuota data internet dan mode VR.
13. OS Android Versi 8.0 Oreo
Versi Android yang dirilis pada tahun 2017 ini menambah lebih banyak fitur multi-tasking seperti Picture-in-Picture. Bagian notifikasi pun ikut dirombak sehingga pengguna bisa mengatur notifikasi mana saja yang akan ditampilkan. Selain OS Android versi ‘reguler’, Google juga membuat Android versi ‘ringan’ bernama Android Go Edition yang diambil dari basis Android Oreo. OS ini khusus ditujukan supaya bisa dijalankan dengan lancar oleh perangkat-perangkat entry level Android Go.
14. OS Android Versi 9.0 Pie
Android Pie sudah didukung kemampuan kecerdasan buatan (AI). Berkat AI, smartphone jadi semakin pintar karena bisa mempelajari pola penggunaan secara otomatis. Android Pie bisa menyesuaikan konsumsi baterai dengan rutinitasmu sehari-hari. Aplikasi yang ditampilkan di halaman utama pun bisa disesuaikan dengan aplikasi apa yang paling sering digunakan dan bermanfaat saat menjalankan aktivitas sehari-hari. Android Pie juga bisa menganalisa waktu pemakaian smartphone dan mengingatkanmu jika terlalu lama menggunakan ponsel.
Sudah hampir 10 tahun sistem operasi android menguasai dunia smartphone. Berkat sistem operasi ini setiap orang bisa menikmati komunikasi yang lebih mudah dan murah. Adapun alasan Google memberi nama versi Android dengan nama-nama makanan manis itu karena Android sendiri mampu membuat hidup kita terasa manis. Wah, memang benar juga ya, Sob?
(Dari berbagai sumber)