• Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Rabu, 4 Juni 2025
TV Harmoni
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
No Result
View All Result
TV Harmoni
  • Berita
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
Home Berita

Antisipasi Virus Corona, Perdagangan Satwa dan Kuliner Ekstrim Diawasi

Redaksi Harmoni oleh Redaksi Harmoni
Minggu, 2 Februari 2020
in Berita, Kesehatan
0 0
Antisipasi Virus Corona, Perdagangan Satwa dan Kuliner Ekstrim Diawasi

Suasana simulasi penanganan pasien terjangkit virus Corona n-CoV 2019 di RS Dr. Moewardi Solo, Jumat, 31 Januari 2020. (Foto: VOA/Yudha)

Sejauh ini belum ada bukti terkait sejumlah satwa yang diduga menjadi sumber virus Novel Corona atau N-Cov 2019 atau yang dikenal luas sebagai virus corona saja. Namun, sejumlah rumah sakit di Jawa Tengah mulai melakukan simulasi penanganan perawatan medis pasien terjangkit N-Cov tersebut.SOLO, JAWA TENGAH — 

Indonesia hingga saat ini belum ditemukan kasus virus corona meski virus mematikan tersebut sudah menyebar ke 21 negara di dunia dan memakan korban jiwa mencapai 213 orang di China. Hingga saat ini belum jelas sumber virus itu, apakah berasal dari satwa atau binatang liar.

Dugaan awal berasal dari kelelawar dan ular yang dijual di pasar satwa liar di Wuhan, China. Satwa tersebut dijadikan bahan kuliner yang diminati warga di sana. Pakar penyakit infeksi pernafasan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret UNS Solo, Dokter Reviono, Spesialis Paru, mengatakan jenis virus baru ini masih belum terbukti berasal dari satwa jenis apa. Menurut Reviono, yang pernah menjadi tim antisipasi virus Flu Burung, virus corona ini masih diteliti secara ilmiah.

“Reservoir virus corona itu kan selama ini diduga dari kelelawar, terus berkembang lagi dari ular. Ternyata ular itu memakan kelelawar. Itu dugaan n-Cov asalnya, hewan itu jadi tempat tumbuhnya corona virus. Beda dengan avian influenza, jelas sumbernya dari unggas. Ya di Indonesia tetap ya harus waspada, meski penyebaran virus dari orang ke orang belum ditemukan kasusnya, apalagi Indonesia kan banyak kuliner ekstrem dan pasar satwa liar tetap harus ada kewaspadaan,” jelasnya.

Beberapa satwa yang menjadi sumber virus antara lain unta untuk Middle East Respiratory Syndrome (MERS), musang untuk SARS-CoV, kelelawar untuk SARS-CoV, dan unggas untuk avian influenza.

Di Indonesia masih ditemukan sejumlah daerah yang memiliki kuliner ekstrem yang berasal dari berbagai satwa, misalnya kuliner kelelawar bacem di Gunung Kidul, Yogyakarta, paniki (kelelawar), kucing, tikus, anjing, dan monyet hitam di pasar Tomohon, Sulawesi. Solo juga memilliki pangsa pasar kuliner daging anjing dan ular kobra. Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sempat menyinggung keberadaan kuliner ekstrem di wilayahnya tersebut. Pemerintah Jawa Tengah mengawasi ketat kuliner ekstrem tersebut, apalagi saat ini dunia sedang heboh dengan penyebaran virus corona yang mematikan.

Walikota Solo, Hadi Rudyatmo, Jumat (31/1) menegaskan dinas terkait sudah mengantisipasi kekhawatiran Gubernur Ganjar tersebut. Menurut Rudy, tak hanya kuliner ekstrim berbahan daging anjing, pemkot juga mengawasi penjualan satwa liar di salah satu pasar hewan di Solo.

“Dinas pertanian, peternakan kan selalu memantau peredaran satwa dan tingkat kesehatan menu kuliner ekstrem itu. Saya tidak perlu khawatir untuk penyebaran virus corona itu, tetapi kita harus waspada,” kata Rudy.

Penyebaran virus corona memicu berbagai rumah sakit di Jawa Tengah menggelar simulasi penanganan pasien virus mematikan tersebut.

Simulasi penanganan pasien terjangkit virus Corona n-CoV 2019 di RS Dr. Moewardi Solo, Jumat, 31 Januari 2020. (Foto: VOA/Yudha)
Simulasi penanganan pasien terjangkit virus Corona n-CoV 2019 di RS Dr. Moewardi Solo, Jumat, 31 Januari 2020. (Foto: VOA/Yudha)

Rumah Sakit Dr.Moewardi Solo menggelar simulasi penanganan kasus pasien virus corona, Jumat (31/1). Ketua Tim Medis tindakan penyakit infeksi saluran pernapasan RS Dr.Moewardi Solo, Dokter Harsini Spesialis Paru, mengatakan simulasi dimulai ketika pasien tiba di instalasi gawat darurat hingga perawatan ke ruang isolasi. Menurut Harsini, simulasi ini untuk melatih tim medis dalam menangani kasus tersebut.

“Simulasi di Rumah sakit ini bentuk respon kami pada antisipasi virus corona N-CoV 2019 yang saat ini merebak. Kami siap menerima pasien terduga virus corona dari manapun.Simulasi ini dimulai dari IGD, pasien datang sendiri diantar keluarga dan langsung diterima dan diperiksa tim medis yang bertugas. Setelah ada dugaan atau suspect virus corona, tim medis juga melihat pasien ini sebelumnya baru saja dari China. Kemudian, pasien itu kita bawa ke ruang isolasi dengan perawatan khusus,” jelasnya.

Sebelumnya, sejumlah rumah sakit di Jawa Tengah melakukan simulasi yang sama di antaranya RS Kariadi Semarang. Dalam simulasi ini seluruh tim medis menggunakan peralatan dan perlengkapan antara lain pakaian khusus yang tertutup rapat dari rambut hingga ujung kaki. Mereka juga memakai masker khusus dan kacamata khusus. [ys/lt]

Sumber : VOA Indonesia

Bagikan ke Facebook Bagikan ke Twitter Bagikan ke WhatsApp
Redaksi Harmoni

Redaksi Harmoni

Info Terkait

Jawa Barat

Aktivitas Gempa Gunung Tangkuban Perahu Meningkat, Masyarakat Dihimbau untuk Waspada

Selasa, 3 Juni 2025
Kota Bandung

Kontribusi FPRB Kota Bandung dalam Latihan Penanggulangan Bencana Alam

Senin, 2 Juni 2025
Berita

PPUMI dan BGN Menandatangani MoU dalam Rangka Mendukung Program MBG

Senin, 2 Juni 2025
Kota Cimahi

Posyandu Jadi Garda Terdepan Pembangunan Kota Cimahi

Kamis, 29 Mei 2025
Berita

Terkait Perbedaan Hari Idul Adha, Menag Nasaruddin Umar : Jaga Persatuan Hargai Perbedaan

Kamis, 29 Mei 2025
Kota Cimahi

Cimahi Kota Pertama di Jabar yang Berhasil Membentuk Koperasi Merah Putih  di 15 Kelurahan

Kamis, 29 Mei 2025

Info Terbaru

Aktivitas Gempa Gunung Tangkuban Perahu Meningkat, Masyarakat Dihimbau untuk Waspada

Selasa, 3 Juni 2025

Kontribusi FPRB Kota Bandung dalam Latihan Penanggulangan Bencana Alam

Senin, 2 Juni 2025

Hadiri Tabligh Akbar & Talkshow bersama Ustadz Nana Gerhana & Dr. H. Edwin Senjaya, SE., MM

Senin, 2 Juni 2025

PPUMI dan BGN Menandatangani MoU dalam Rangka Mendukung Program MBG

Senin, 2 Juni 2025

Video

    • All
    • Video

    LIVE – Grand Final Mister Miss Cultural Jawa Barat 2025

    Minggu, 1 Juni 2025

    Liputan Khusus –  Seminar Kecantikan & Self Love “Glowing No Filter” di Kezia Spot Cimahi.

    Sabtu, 31 Mei 2025

    Liputan Khusus – Silaturahmi Pra MUBES MC Jabar “From Local Talent to Global Success!”

    Sabtu, 31 Mei 2025

    Live Streaming – Opening Ceremony Salimah Expo 2025

    Jumat, 30 Mei 2025
    [radio_player id="3"]
    • Tentang Kami
    • Iklan & Layanan
    • Pedoman Media Siber
    • Disclaimer
    • Kontak Kami

    © 2024 Harmoni Online

    • Berita
      • Kota Bandung
      • Kota Cimahi
      • Kab. Bandung
      • Kab. Bandung Barat
      • Jawa Barat
    • Kesehatan
    • Keluarga
    • Ekonomi
    • Etalase
    • Olahraga
    • Entertainment
    • Unik
    • Wisata
    • Religi
    • Video
    • Foto

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In

    Add New Playlist

    - Select Visibility -