Puntang, Jawa Barat. Setelah pekan lalu berjibaku dengan gelaran World of Coffee 2025 di Jakarta, BCE menyambut baik ajakan kolaborasi Adena Coffee untuk mengadakan kelas bersama Wilton Benitez dengan partisipan Internasional bertajuk Advance Coffee Processing Class (ACPC) selama lima hari, 19-23 Mei 2025.
Acara yang diinisiasi oleh Adena Coffee dan berkolaborasi dengan Klasik Beans ini dihadiri oleh perwakilan dari lima negara yakni: Indonesia, Taiwan, Thailand, Vietnam, dan Jerman.
Gonzaga Sidharta, sebagai delegasi dari Adena, dalam sambutan pembukaan acara ini mengatakan bahwa, penting bagi para kopi processor dari berbagai negara untuk saling bertukar infromasi mengenai perlakuan mereka terhadap cherry kopi.
Melalui diskusi terbuka, peserta didorong untuk mendapatkan pandangan lain tentang bagaimana sebuah kopi diproses.
Terminologi Coffee Processing di sini mengacu kepada sebuah proses yang melibatkan penghilangan lapisan luar buah kopi untuk memperlihatkan biji kopi, yang kemudian dikeringkan dan disiapkan untuk dipanggang.
Metode pengolahan yang dipilih dapat mengubah keasaman, kekentalan, kemanisan, dan aroma kopi secara signifikan.
ACPC menghadirkan Wilton Benitez sebagai pembicara dan instruktur tunggal. Benitez adalah produsen kopi Kolombia yang sangat profesional, dengan lebih dari 14 tahun pengalaman dalam membudidayakan beberapa varietas kopi paling langka di dunia. Saat ini Wilton memiliki dan mengoperasikan 3 perkebunan kopi yang beragam secara alami yang terletak di Piendamo, Kolombia Barat Daya, pada ketinggian 1800 – 2100 mdpl.
Tokoh yang pernah mendapatkan gelar The Best of Cauca 2023, The Golden Bean 2022, dan Colombia Land of Diversity 2023 ini tidak hanya memberikan kuliahnyanya di kelas, namun memberikan pengalaman dengan melakukan praktik fermentasi langsung kepada para peserta di Klasik Beans, salah satu tempat pemrosesan kopi terbaik di Jawa Barat.
Melalui acara ini, BCE bermaksud mengelaborasi pengalaman dan pengetahuan yg didapat selama penyelenggaraan untuk kemudian menyajikannya kedalam tulisan dan aktivasi-aktivasi dan desiminasi. Penyelenggara dan peserta berharap bisa mengimprovisasi pengetahuan dan kemapuan sekaligus mendapatkan rujukan langusng dalam praktik coffee processing, mengaplikasikan praktik berkelanjutan, praktik eksperimental yang bertanggungjawab, hingga pada akhirnya bisa mendorong inovasi di bidang pemrosesan kopi yang bermuara pada segelas kopi yang nikmat di atas meja kita.
(Ahmad Fadhli, Bandung Coffee Exchange)