Oleh : Siti Sundari
Bandung, 18/1/2025 – Kemerdekaan ” itu amatlah mahal dan berharga bagi suatu bangsa. Untuk mencapainya diperlukan pengorbanan yang tiada tara. Negeri ini lahir berkat jasa para pahlawan. Dari darah para syuhada, kusuma bangsa yang gugur. Ada juga yang selamat dan masih hidup yang menjadi saksi sejarah lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka itulah para veteran.
Semangat veteran yang tak pernah padam itu memang benar adanya. Pada 28 Desember 2024, tepatnya di tengah acara Pesta Rakyat dan Baksos yang digelar di Desa Manonjaya Tasikmalaya, adalah seorang veteran bernama Peltu Inf (Pur) Dedi Suryaman.
Dedi yang asli orang Tasikmalaya itu adalah seorang veteran tua berkaki satu yang merindukan punya kaki palsu. Guratan wajahnya sudah penuh kerutan, tapi masih nampak gagah dan wajahnya memancarkan semangat yang tak pernah padam.
Selama ini ia pasrah dan sabar menjalani hidup dengan satu kaki. Jauh di lubuk hatinya pejuang ini merindukan kaki palsu agar bisa berjalan “normal” dengan 2 kaki. Tapi sepertinya itu merupakan penantian panjang dan sia-sia atau hanya mimpi belaka. Tunjangan yang diterimanya yang tak banyak tetap disyukuri. Karena itu bagaimana tak terharu dan bahagia ketika impiannya punya kaki palsu menjadi nyata.
Matanya nampak berkaca-kaca ketika Pangkogabwilhan, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo mengenakan kaki palsu di salah satu kakinya yang sudah lama diamputasi.

Kunto pun nampak senang dan terharu tatkala melihat veteran gaek itu bisa berjalan perlahan dengan satu kaki palsu disaksikan banyak warga Manonjaya. Hadir pula saat itu H. Sera Saniverana owner Sera Sani Foundation yang mendanai pembuatan kaki palsu dan bedah rumah veteran.
Pemberian kaki palsu kepada veteran dan bedah rumah itu digagas oleh Kolonel Inf. Budi Iman Santoso, SE.,MM Perwira Menengah di jajaran Kodam III/Siliwangi. Sebagai Kepala Badan Pimbinaan dan Administrasi Veteran dan Cadangan (Kababinminvetcad) Kodam III /Siliwangi langsung “action” tak lama setelah menduduki jabatannya.
Gebrakannya langsung menyisir para veteran sesuai tupoksinya sebagai Kababinminvetcaddam III/Siliwangi. Walau belum ada anggaran, Pamen yang sudah malang melintang duduk di berbagai jabatan strategis ini nekad mengadakan baksos untuk para veteran.
“Berkarya itu tidak usah menunggu pensiun, kalau niat dan ada kemaun pasti bisa”, ujar Budi seraya menambahkan gagasan giat baksosnya yang semula akan menggunakan dana pribadi ternyata banyak pihak yang mendukung dan mau berdonasi.
“Akhirnya malah tidak jadi pakai uang pribadi saya. Alhamdulillah Pak Dandim, Pak Danrem, tokoh masyarakat serta yayasan Sera Sena mau mendanai. Pak Kunto sebagai Pangkogabwilhan pun turut serta dan hadir”, jelas Budi di ruang kerjanya didampingi perwira jajarannya.
Berbicara tentang veteran, yang notabene jumlahnya paling banyak terdapat di Jawa Barat, bukan hanya Veteran Dedi Suryaman, masih banyak Dedi Dedi lain yang perlu mendapat perhatian dari pemerintah. Namun anggaran yang dimiliki pemerintah sangatlah terbatas.
Budi mengatakan, di Indonesia terdapat sekitar 336.455 orang pada tahun 2023 . Dari sejumlah veteran itu, terbanyak berada di Jawa Barat sebanyak 14.832 orang yang tersebar di wilayah kabupaten kota se-Jawa Barat.
“Mereka ini hidup sederhana dan banyak yang masih tinggal di rumah yang kurang bahkan tidak layak huni mengingat jasa mereka. nada prihatin Inilah yang jadi tugas dan garapan Budi sebagai Kababinminvetcaddam III/Siliwangi”, tandas Budi dengan nada prihatin.
Oleh karena itu, walau tengah sakit , namun terobosannya mencari solusi di luar anggaran resmi pemerintah perlu diacungi jempol. Perwira yang lama bertugas di Sulawesi ini mencari pihak ketiga dan mendekati teman -teman dekatnya untuk membantu veteran yang rumahnya tak layak.
Walhasil dengan bangga Budi pun berhasil mengumpulkan dana dan langsung digunakan untuk gelar “Bedah Rumah” veteran di Manonjaya Tasikmalaya.
Aksinya yang gercep dan taktis itu seakan berbanding terbalik dengan kondisi fisiknya yang lemah katena sakit. Rumah kurang layak huni seorang veteran itu pun melalui aksi “bedah rumah” itu dalam waktu singkat disulap menjadi rumah yang kokoh, indah dan nyaman.
Memang, sebagaimana dikatakan salah seorang stafnya, Saijem, gercep dan langsung action dalam bekerjanya seorang Kolonel Inf. Budi Iman Santoso, adalah kebiasan dan menjadi ciri kinerja Sang Kababinminvetcaddam. Bukan di sini saja, tapi di jabatan – jabatan sebelumnya seperti saat di Kabintaldam dan Kainfolahtadam pun demikian kinerjanya.
“Bulan Agutus 2024 beliau menerima tugas sebagai Kababinminvetcaddam III/Siliwangi, bulan Desember sudah berkarya. Dedikasinya tinggi . Bapak sakit tapi semangatnya menyala terus, tak pernah padam , seperti para veteran-veteran itu”, jelas Saijem.
Begitulah Pak Budi dan Pak Kunto, dua perwira TNI AD yang selalu gercep dengan aksi nyata. Manunggal bersama rakya dalam “Pesta rakyat”, dengan memberikan kaki palsu veteran, renovasi rumah veteran melalui “Bedah rumah”, pemberian Sembako, dan “Mubeng” semacam bedah kolam , tradisi khas warga Tasikmalaya yang warganya beramai-ramai turun ke kolam ikan mengambil dan menangkap ikan.
Teruslah begitu Ndan!Teruslah manunggal bersama rakyat.
Teruslah merah putih melekat di dadamu, jangan terkikis iklim politik yang suka berubah warna.