Empon-empon atau tanaman rimpang banyak diburu karena khasiat herbalnya yang diduga mampu meningkatkan daya tahan tubuh melawan virus corona. Selain empon-empon, sebetulnya ada banyak tanaman lain yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan imunitas tubuh.
Surabaya — Tanaman rimpang yang sering digunakan sebagai bahan obat tradisional banyak dicari masyarakat, khususnya saat wabah virus corona merebak. Pengajar Farmakognosi Fitokimia dan Teknologi Bahan Alam, Fakultas Farmasi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Liliek Hermanu, menyebut kandungan curcumin pada tanaman rimpang, seperti temulawak dan kunyit, diyakini dapat meningkatkan imunitas. Namun, menurutnya, selain tanaman rimpang ada banyak tanaman lain yang dapat dimanfaatkan untuk kesehatan.
“Sebenarnya kan tidak hanya empon-empon saja yang berkhasiat. Kelor, contohnya, daunnya berkhasiat. Begitu juga batang tanaman secang. Madu itu bermanfaat, bagus sekali juga untuk imunitas,” kata Liliek Hermanu.
Liliek Hermanu menambahkan, buah-buahan yang ada di Indonesia juga banyak yang memiliki kandungan berkhasiat untuk meningkatkan daya tahan dan stamina tubuh.
“Buah itu antara lain, buah naga, manggis, langsep pun itu bisa. Jambu biji banyak sekali digunakan untuk pengobatan. Ada hisperidin di jeruk lemon atau di kulit jeruk lemon tadi. Kurma dan pisang juga mengandung bahan yang baik untuk imunitas,” terang Liliek Hermanu.
Badan Pusat Statistik 2018 menyebutkan tanaman biofarmaka kelompok rimpang, hampir seluruhnya mengalami kenaikan luasan panen, termasuk kunyit, laos, mahkota dewa, kejibeling, dan lidah buaya.
Karena diyakini mampu meningkatkan stamina dan imunitas tubuh, permintaan terhadap jamu tradisional meningkat. Seperti diungkapkan Triana Rosmawati, pembuat jamu tradisional dari Dapur Kenari, Singaraja, yang harus menambah produksi jamunya karena pesanan meningkat hingga 50 persen.
“Kalau seminggu bisa sampai biasanya 30-an botol, kemarin bisa sampai 100 botol. Kalau kita cuma buat jamu kunyit asam dan jamu kunyit asam sirih. Biasanya sih mereka yang olah raganya rajin minum jamu itu. Sejak corona itu, buat meningkatkan imunitas, mereka ikut-ikutan beli, padahal tadinya tidak pernah,” ujar Triana Rosmawati.
Peningkatan permintaan jamu tradisional ini kata Triana Rosmawati, juga diiringi naiknya harga bahan baku, meski empon-empon yang dicari masih mudah didapatkan di pasaran.
“Masih mudah sih cuma harganya saja yang naik, yang kelihatan naik banget itu jahe, kayu manis, dan cengkeh. Jahe yang dulunya hanya 40 ribu (per kilogram) sekarang bisa 60 sampai 70 (ribu), kenaikkannya lumayan. Kunyit sih masih terjangkau, masih tetap harganya. Paling naik-naik cuma sedikit, sepuluh persen,” pungkas Triana. [pr/ab]
Sumber : Voa Indonesia