Dinas Kesehatan Kota Cimahi meminta seluruh masyarakat tetap waspada akan munculnya Demam Berdarah Dangue (DBD). Khususnya saat memasuki musim penghujan seperti sekarang.
Pasalnya, populasi nyamuk penyebar DBD yakni Aedes Aegypty akan berkembangbiak lewat genangan-genangan air sisa hujan yang tidak terperhatikan.
“Musim hujan banyak genangan air, di situ banyak nyamuk baru dan populasi nyamuk meningkat,” jelas Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular Romi Abdurakhman, melalui staffnya Eka Febriana saat dihubungi, Sabtu (11/1/2020)
Sepanjang tahun 2019 saja, Dinas Kesehatan Kota Cimahi mencatat ada 1.052 warga Kota Cimahi yang positif terjangkit kasus Demam Berdarah Dangue (DBD), dimana 4 orang di antaranya meninggal dunia.
Kasus terbanyak terjadi pada Januari 2019 yang mencapai 382 orang, meninggal 2 orang. Disusul Februari 2019 yang mencapai 204 kasus DBD, dimana 1 orang meninggal dunia. Sementara 1 orang meninggal di bulan Desember.
Dengan adanya peningkatan kasus DBD diawal tahun ini, Dinas Kesehatan Kota Cimahi meminta warga tetap waspada, mengingat saat musim hujan seperti ini potensi populasi nyamuk penyebab DBD, yakni Aedes Aedypti biasanya akan meningkat.
“Januari-Februari itu populasi nyamuknya meningkat. Terus peningkatanya diseluruh Indonesia. Jadi banyak nyamuk yang nyebrang ke Kota Cmahi dari luar kota,” terangnya.
Untuk mencegah peningkatan kasus DBD, lanjutnya, pihaknya sudah melakukan persiapan. Seperti terus menggalakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Pihaknya sudah memiliki konsep baru dalam melakukan PSN, yakni dengan dengan membentuk kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di setiap rumah. Kadernya tentu saja salah satu anggota keluarga di setiap rumah.
“Kalau pencegahan pasti dilakukan sebelum penularan. Dari mulai sekarang digiatkan lagi PSN. Strateginya kita minta tolong ke Puskesmas buat percontohan. Setiap kelurahan satu RW dulu jadi percontohan. Nanti kita evaluasi,” jelas Romi.
Selain dengan PSN, pihaknya juga menyiapkan petugas fogging untuk memberantas populasi nyamuk aedes aegypti, jenis nyamuk yang membawa virus dangue sehingga menyebabkan demam berdarah.
Pihaknya mengimbau masyarakat tetap menjaga lingkungan dan kesehatan tubuh. Caranya cukup mudah, yakni dengan menyingkirkan barang-barang bekas yang bisa digenangi air. Apabila ada anggota keluarga yang terjangkit demam, segeralah dibawa ke fasilitas kesehatan.
“Singkirkan barang-barang bekas yang bisa digenangi air,” imbuhnya.
Berikut rincian kasus DBD sepanjang tahun 2019
1. Januari 382 kasus
2. Februari 204 kasus
3. Maret 105 kasus
4. April 65 kasus
5. Mei 81 kasus
6. Juni 64 kasus
7. Juli 51 kasus
8. Agustus 29 kasus
9. September 27 kasus
10. Oktober 8 kasus
11. November 15 kasus
12. Desember kasus
Sumber : https://cimahikota.go.id