Semua orang pasti pernah mengalami cegukan, tak terkecuali bayi dan anak-anak, sehingga hal ini dianggap lumrah. Tapi tahukah Sobat, dalam beberapa kasus ada cegukan yang terjadi terus menerus dan tidak berhenti? Apakah hal tersebut berbahaya? Lalu apa penyebab cegukan sebenarnya?
Cegukan merupakan kontraksi pada diafragma (otot yang memisahkan perut dan dada) yang terjadi secara tiba-tiba. Diafragma ini memiliki peranan penting dalam sistem pernapasan manusia. Hal ini dikarenakan tubuh bergantung pada kontraksi dan pergerakan diafragma agar proses pernapasan berlangsung normal.
Adapun udara yang tiba-tiba lewat menuju paru-paru menyebabkan glottis (ruang antara pita suara) menutup hingga akhirnya menyebabkan suara ‘hik’. Beberapa hal yang mampu menyebabkan cegukan di antaranya adalah makanan pedas, minuman berkarbonasi/bersoda dan beralkohol, mengunyah atau mengisap permen, merokok, serta makan terlalu banyak atau terlalu cepat. Selain itu, perubahan suhu secara tiba-tiba, perasaan gugup, terlalu bersemangat, atau stres juga dapat memicu cegukan. Selain itu, cegukan berkepanjangan biasanya dipicu oleh gangguan sistem pencernaan, saraf, otak, rongga dada, jantung, dan mental. Selain kondisi medis tersebut, cegukan berkepanjangan juga dapat terjadi akibat efek samping dari penggunaan obat-obatan, seperti obat bius, obat penenang, dan obat kemoterapi.
Sobat seringkali kesal bukan jika tiba-tiba mengalami cegukan dan tidak kunjung berhenti? Pasalnya, selain terganggu dengan suara ‘hik’ yang tidak bisa dikendalikan, cegukan juga menimbulkan tekanan di bagian dada, perut, dan tenggorokan sehingga penderitanya seringkali merasa kelelahan.
Upaya yang paling terkenal dalam mengatasi cegukan ini yaitu segera meminum air. Namun masih banyak cara lainnya loh, Sob. Contohnya seperti menahan napas, bernapas di dalam kantong kertas, mengunyah roti kering atau es batu yang diserut, dan tidur berbaring dengan kedua lutut ditekuk ke arah perut. Selain itu rasa terkejut pun dapat membuat cegukan hilang. Namun cara ini agak sulit jika harus dilakukan dengan sengaja, karena yang namanya terkejut tentunya harus dilakukan secara spontan tanpa diketahui orang yang akan dikejutkan. Tapi jika ada orang lain yang mengalami cegukan, boleh tuh Sobat kejutkan agar cegukannya berhenti. Asal Sobat bisa pastikan bahwa orang tersebut tidak memiliki penyakit serius seperti penyakit jantung dan asma akut ya!
Nah, jika cegukan yang dialami ternyata berlangsung selama lebih dari 2 hari atau membuat penderitanya kesulitan bernapas, makan, atau tidur, maka pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter diperlukan untuk mencari penyebabnya. Beberapa pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk mencari penyebab cegukan biasanya yaitu tes darah untuk melihat tanda infeksi sebagai pemicu cegukan, tes pencitraan (foto Rontgen, CT scan, atau MRI ) untuk mendeteksi adanya kelainan yang memengaruhi saraf, endoskopi untuk melihat kondisi kerongkongan atau saluran pernapasan, serta elektrokardiografi (EKG) untuk memeriksa kondisi jantung.
Penanganan khusus ini perlu dilakukan jika cegukan berlangsung lama atau disebabkan oleh suatu penyakit. Penanganan untuk cegukan berkepanjangan dapat dilakukan melalui pemberian obat untuk menenangkan diafragma. Jika pemberian obat belum dapat mengatasi cegukan, maka dokter akan menyuntikkan obat bius langsung ke saraf yang mengendalikan kontraksi diafragma rangsangan listrik pada saraf di sekitar leher dengan menggunakan alat khusus. Dan perlu diingat, jika cegukan disebabkan oleh suatu penyakit, maka diperlukan penanganan terhadap penyakit tersebut.
(Dari berbagai sumber)