Tanggal 2 Oktober dikenal sebagai hari Batik Nasional. Hari batik yang jatuh tanggal 2 Oktober dipilih langsung oleh UNESCO. Batik dianggap sebagai warisan dunia. Batik bersasal dari bahasa Jawa yaitu amba yang mempunyai arti menulis, sedangkan titi yang artinya titik. Jika kedua kata tersebut digabungkan, arti kata batik ini kurang lebuh adalah menulis titik-titik untuk menghasilkan motif yang indah.
Tentu saja setiap motif batik memiliki makna sendiri. Seperti pemilihan motif batik yang dipakai dalam pernikahan adat jawa. Setiap motif yang dipakai memiliki makna dan filosopi yang berbeda. Motif batik yang dipergunakan pernikahan adalah salah satu fase penting dalam proses persiapan pernikahan adat Jawa. Sebagai orang jawa, setiap fase kehidupan tersebut tak bisa lepas dari pemakaian kain batik. Tidak hanya sekadar desain gambar atau bentuk flora dan fauna, motif batik klasik memiliki filosopi dan makna sebagai doa dan harapan.
Berikut ini adalah makna motif batik yang dipakai dalam pernikahan adat jawa dan ini dia makna dan filosopinya
Sido Mulyo
Batik motif sido mulyo yaitu harapan supaya keluarga yg dibina selalu menerus memperoleh kemuliaan walau memperoleh satu kesusahan, dengan kata lain motif batik sidomulyo mempunyai arti hidup bahagia dan tentram.
Sido Luhur
Motif Sido Luhur adalah salah satu motif batik pedalaman yang cukup populer. Sesuai dengan namanya, motif ini bermakna harapan untuk mencapai kedudukan yang tinggi dan dapat menjadi panutan masyarakat (keluhuran).
Sido Asih
Kata “sida” sendiri berarti jadi/menjadi/terlaksana. Dengan demikian, motif-motif berawalan “sida” mengandung harapan agar apa yang diinginkan bias tercapai. Makna dari motif Sida Asih (dibaca Sido Asih) adalah harapan agar manusia mengembangkan rasa saling menyayangi dan mengasihi antar sesama.
Sido Mukti
Sidomukti berasal dari kata ”sido” yang berarti jadi/ menjadi atau terus menerus, dan “mukti” yang berarti mulia dan sejahtera. Jadi pengertian batik Sidomukti adalah menjadi mulia dan sejahtera. Motif-motif batik berawalan “sido” mengandung harapan agar keinginan dapat segera tercapai.
Truntum
Motif ini biasanya dikenakan oleh kedua orang tua mempelai ketika upacara panggih dan midodareni. Dengan penggunaan motif batik bergambar bunga ini maka diharapkan pengantin yang sudah sah menjadi suami istri bisa selalu menjaga hubungan kasih yang penuh dengan sayang dan harmonisasi.
5 motif batik yang biasa digunakan dalam pernikahan adat jawa. Tertarik untuk mengenakan batik di hari resepsi pernikahan?? (rwd)
Selamat Hari Batik Nasional,