Mewabahnya penyakit yang disebabkan virus corona (Covid-19), berdampak pada segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satunya penurunan laju perekonomian.
Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mengungkapkan hal tersebut usai menghadiri Rapat Koordinasi Dampak Covid-19 terhadap Perekonomian Jawa Barat serta Launching West Java Economic Society 2020 dan Institut Pembangunan Jabar, melalui video conference bersama Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil dan seluruh bupati dan walikota se Jabar di Bale Riung Soreang, Kamis (19/3/2020).
“Isu Covid-19 ini, pastinya berimbas pada penurunan pendapatan. Karena ada imbauan untuk penutupan tempat pariwisata, keramaian, hotel dan restoran. Dengan pola kebijakan negara saat ini, akan berdampak kepada pendapatan daerah dan nilai tukar mata uang rupiah,” ungkap Bupati Dadang Naser.
Ketersediaan beberapa bahan kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) cukup terimbas, antara lain gula putih yang hanya dibatasi pembelian 2 kilogram (kg) per orang. “Bawang putih dan bawang bombay juga sudah mulai kelihatan langka. Namun untuk komoditas lainnya, seperti beras, daging dan ikan, di Kabupaten Bandung masih surplus,” terang bupati.
Salah satu hal yang bisa dilakukan, menurutnya adalah merapatkan barisan dengan meningkatkan potensi wilayah. “Kita tidak harus berpikir belanja dari luar negeri selama ada barang di dalam negeri,” imbuhnya.
Menyusul diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Bupati Bandung Nomor 360/Kep.235-BPBD/2020 Tentang Penetapan Status Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit Akibat Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Wilayah Kabupaten Bandung, pihaknya melalui Dinas Kesehatan, menambah mobil piket.
“Kita punya 62 puskesmas di 31 Kecamatan. 62 puskesmas ini stand by, meskipun ada pegawai yang ‘WFH’ (Work From Home) namun untuk rumah sakit ada piket yang stand by. Untuk penjemputan/isolasi untuk sementara diarahkan ke RSUD Majalaya. RSUD Soreang tidak menjadi rujukan, namun akan memperkuat mobilisasi, ketika ada kedaruratan warga ter isukan positif maka akan dilarikan ke Majalaya atau RSHS (Rumah Sakit Hasan Sadikin),” ujar bupati.
Sementara untuk RSUD Cicalengka, Rumah Sakit Al Ihsan dan AMC belum ada laporan kesiapan. Yang menarik, lanjut Dadang Naser, Rumah Sakit Unpad yang berlokasi di depan RSHS, menyediakan 60 bed.
Terkait tanaman kina tinggal sedikit, kata Dadang, di Jawa Barat tengah dipersiapkan untuk mengganti bahan bakunya. “Sebagai tambahan, Kimia Farma di Kabupaten Bandung, saat ini tengah mempersiapkan obat yang diasumsikan dapat mencegah corona, di antaranya kina,” pungkas Dadang Naser.
Sumber: Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan