• Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Jumat, 16 Mei 2025
TV Harmoni
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
No Result
View All Result
TV Harmoni
  • Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Home Ekonomi

Kembalinya Kecintaan pada Buah Lokal

Redaksi Harmoni oleh Redaksi Harmoni
Minggu, 16 Februari 2020
in Ekonomi
0 0
Kembalinya Kecintaan pada Buah Lokal

Buah lokal menjadi primadona setelah mewabahnya virus corona. Foto : ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/ama.

Pemerintah tidak melarang impor seluruh komoditas dari Tiongkok. Larangan hanya berlaku terhadap hewan hidup dari negeri itu.

Ekonomi dunia kini mengalami turbulensi setelah penyakit akibat Novel coronavirus merebak di Wuhan, Tiongkok, sejak akhir Desember lalu. Indonesia sendiri merupakan bagian tak terpisahkan dari ekonomi dunia yang ikut terkena dampaknya.

Salah satu sektor yang terkena dampak epidemi itu adalah hortikultura. Dan subsektor hortikultura itu berupa komoditas buah-buahan. Sebelum merebaknya isu virus corona, buah impor asal Tiongkok menguasai kebutuhan pasar buah di negara ini. Namun kini, konsumen lebih meminati buah-buahan lokal.

Suasana itu yang terasa saat berkunjung ke beberapa pasar buah, seperti di Kramat Jati atau Cimanggis, Jakarta. Dalam seminggu ini, buah-buahan lokal laris manis dibeli.

Konsumen lebih melirik membeli buah lokal dibandingkan buah impor. Buah lokal kembali jadi primadona. Bayangkan, berdasarkan pantauan terkini, jeruk medan ataupun apel malang mulai diserbu pembeli.

Pasalnya, kedua komoditas dari sisi harga masih bersaing dan dinilai aman untuk dikonsumsi. Sebaliknya, jeruk mandarin, yang sebelumnya cukup berjaya, kini tidak cukup memikat konsumen.

Nasib serupa terjadi pula di beberapa pasar ritel modern. Terhadap buah impor asal Tiongkok, konsumen mulai enggan melakukan pembelian. Alhasil, penjualan buah pun didominasi buah lokal seperti durian, jeruk medan, dan apel malang.

“Kebanyakan konsumen membeli buah lokal. Kalau impor paling baru yang berasal dari Amerika, seperti apel. Kalau yang dari Tiongkok sih banyak stok, tapi jarang dibeli. Jadi kita minta pasokannya sedikit saja, nggak kita keluarin banyak,” jelas Eko, pelayan di satu pusat pasar ritel modern di kawasan Jakarta Selatan.

Pemerintah pun sebenarnya sudah mengambil kebijakan proaktif berkaitan dengan merebaknya penyakit mematikan itu. Selain mengevakuasi WNI dari Wuhan, menyetop penerbangan langsung ke Tiongkok, pemerintah juga telah melakukan langkah antisipatif berkaitan dengan pandemi tersebut.

Data terakhir, seperti dilansir Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, Minggu (9/2/2020), jumlah korban meninggal akibat terinfeksi virus itu di daratan Tiongkok hingga 8 Februari sudah mencapai 811 orang.

Sebarannya cukup eksponensial, kini sudah menjalar ke-27 negara. Angka itu sudah melebihi jumlah kematian epidemik SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang terjadi pada 2002-2003.

Mengutip paper dari ekonom Victoria Fan, dekan dari Jamison and Lawrence Summer yang terbit pada 2017, diestimasi risiko pandemik itu menggerus sekitar USD500 miliar, atau 0,6% dari pendapatan global per tahun. 

Satu studi lainnya yang dirilis Commission on a Global Health Risk Framework for the Future yang dilakukan pada 2016 menyebutkan penyakit pandemik bisa menggerus ekonomi global lebih dari USD6 triliun di abad 21, atau setara dengan USD60 miliar per tahun.

Tulisan ini tidak membahas masalah itu lebih jauh, melainkan membahas dampak virus itu dan langkah antisipatifnya terutama berkaitan produk hortikultura. Harus diakui, langkah pemerintah sudah cukup antisipatif. Antara lain, dengan melakukan pengetatan pemeriksaan di pintu-pintu kedatangan baik di bandara dan pelabuhan. Bahkan, Kementerian Pertanian telah menangguhkan penerbitan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) dari Tiongkok.

Importir dapat melakukan aktivitas impor sepanjang perusahaan itu telah mengantongi surat rekomendasi tersebut. Seperti disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, komoditas pangan dari Tiongkok bakal dikarantina terlebih dahulu sebelum didistribusikan ke pasar-pasar dalam negeri. “Semua bahan yang masuk akan diisolasi dulu,” ujarnya, Kamis (30/1/2020).

Asosiasi Hortikultura Indonesia pun bisa memahami kebijakan pemerintah tersebut. Mereka menyakini produk hotikultura lokal bisa menjadi substitusi produk pangan impor tersebut.

Produk yang diimpor dari Tiongkok, berdasarkan data BPS, antara lain bawang putih yang nilainya mencapai USD530 juta tahun lalu atau naik 7,37% dari tahun 2018. Ada pula jeruk mandarin yang pada tahun 2019 nilainya mencapai USD107,6 juta atau naik 703,71% dibandingkan tahun sebelumnya.

Sumber : https://indonesia.go.id/

https://indonesia.go.id/

Bagikan ke Facebook Bagikan ke Twitter Bagikan ke WhatsApp
Redaksi Harmoni

Redaksi Harmoni

Info Terkait

Ekonomi

Jadwal Operasional Bank Saat Libur Lebaran 2025

Jumat, 28 Maret 2025
Ekonomi

Wakaf & Bisnis

Rabu, 5 Februari 2025
Ekonomi

Iklannya Jadi “Tanda” Datangnya Bulan Ramadhan, Ini Sejarah Sirup Marjan

Senin, 3 Februari 2025
Ekonomi

Rupiah Menguat Terhadap Dollar AS Hingga Rp. 8.170 Bikin Heboh Netizen, Ini Penjelasan BI

Minggu, 2 Februari 2025
Ekonomi

Bukalapak Resmi Tutup Marketplace Produk Fisik

Rabu, 8 Januari 2025
Ekonomi

Sagino Ikut Seminar Internasional UMKM, Usahanya Malah Jadi Percontohan

Selasa, 26 November 2024

Info Terbaru

Video kajian Rutin MT Ummahatul Qurani “Lurus di Jalan Berliku” bersama Ust. Dedi Hariadi, Lc.

Jumat, 16 Mei 2025
FKUB dan FPK CimahiMnedukung “Kampung Cendekia”

FKUB dan FPK CimahiMnedukung “Kampung Cendekia”

Jumat, 16 Mei 2025
Tadabur Ayat Cinta – Nya | ” Ampun yaa Allah ” Ali Imran : 133

Tadabur Ayat Cinta – Nya | ” Ampun yaa Allah ” Ali Imran : 133

Jumat, 16 Mei 2025

Hadiri Kajian Spesial “Rumah Tangga Tanpa Cinta” bersama Mamah Dedeh

Jumat, 16 Mei 2025

Video

    • All
    • Video

    Video kajian Rutin MT Ummahatul Qurani “Lurus di Jalan Berliku” bersama Ust. Dedi Hariadi, Lc.

    Jumat, 16 Mei 2025

    Webinar ICMI Orwil Jabar “Upaya Kecendekiawanan & Kebudayaan dalam Penanggulangan Premanisme

    Rabu, 14 Mei 2025

    Liputan Khusus – Sharing Alumni Inspiratif Silaturahmi & Halal Bi Halal 1446 H UNISBA

    Rabu, 14 Mei 2025

    Liputan Khusus – Pelantikan dan Pengukuhan LASQI Provinsi Jawa Barat 2025-2030

    Minggu, 11 Mei 2025
    [radio_player id="3"]
    • Tentang Kami
    • Iklan & Layanan
    • Pedoman Media Siber
    • Disclaimer
    • Kontak Kami

    © 2024 Harmoni Online

    • Berita
      • Kota Bandung
      • Kota Cimahi
      • Kab. Bandung
      • Kab. Bandung Barat
      • Jawa Barat
    • Kesehatan
    • Keluarga
    • Ekonomi
    • Etalase
    • Olahraga
    • Entertainment
    • Unik
    • Wisata
    • Religi
    • Video
    • Foto

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In

    Add New Playlist

    - Select Visibility -