Pemkab Bandung Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bandung Barat, menggelar kegiatan pasar pangan murah bertempat di kantor Kecamatan Cihampelas, Jumat (13/9/2024).
Pj Bupati KBB Ade Zakir yang hadir saat kegiatan menjelaskan, pasar pangan murah wujud nyata Pemkab Bandung Barat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kegiatan ini adalah bukti kepedulian pemerintah daerah melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian untuk menekan inflasi harga pangan, terlebih di tengah kondisi cuaca yang saat ini belum menentu,” ujar Ade Zakir.
Ia juga menegaskan bahwa berdasarkan hasil rapat koordinasi mingguan dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), ada tiga komoditas utama yang menjadi penyumbang inflasi pangan di Indonesia. Yaitu, beras, bawang merah, dan cabai yang saat ini trennya cenderung menurun.
Ade Zakir menegaskan bahwa Gerakan Pangan Murah ini tidak hanya menawarkan bahan pangan berkualitas dengan harga terjangkau, tetapi juga membantu menekan daya beli masyarakat yang rentan terhadap perubahan harga. “Pemda juga berkomitmen untuk menghadirkan program-program lain guna mengantisipasi dampak cuaca yang dapat menyebabkan berkurangnya suplai pangan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala DKPP KBB, Dr. H. M. Lukmanul Hakim, M.Si., menjelaskan bahwa cuaca menjadi salah satu faktor utama penyebab inflasi harga pangan pokok menjadi terdampak.
“Selain Gerakan Pangan Murah, kami juga sedang dalam proses menyelesaikan program pipanisasi yang sudah mencapai 80% dari total 558 target. Program ini diharapkan dapat mengatasi masalah kekeringan lahan sawah yang sering terjadi akibat cuaca ekstrem,” jelas Lukmanul Hakim.
Menurutnya, pipanisasi dan irigasi pompanisasi menjadi solusi jangka panjang dalam menjaga produktivitas lahan pertanian di KBB, yang pada akhirnya akan menstabilkan pasokan pangan dan mengendalikan inflasi harga.
“Dengan program ini, lahan-lahan sawah yang sebelumnya kering diharapkan bisa kembali produktif, sehingga stabilitas pangan dapat terjaga dengan baik,” pungkas Lukmanul Hakim.