Menurut International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah diabetes terbanyak dengan 19,5 juta penderita di tahun 2021 dan diprediksi akan menjadi 28,6 juta pada 2045. Persoalan ini menjadi perhatian dari Kementerian Kesehatan, mengingat diabetes melitus merupakan ibu dari segala penyakit. Seperti ibu yang melahirkan banyak anak, diabetes dapat “melahirkan” berbagai penyakit lain.
Banyak orang bertanya-tanya apakah makan terlalu banyak gula bisa memicu diabetes. Hubungan antara keduanya merupakan topik perdebatan dan penelitian yang sedang berlangsung di komunitas medis.
Sebelum menyelami hubungan gula dan diabetes, penting untuk memahami apa itu diabetes. Diabetes adalah suatu kondisi kronis yang memengaruhi cara tubuh Anda mengubah makanan menjadi energi. Ada dua tipe utama diabetes: tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 1 biasanya didiagnosis pada masa kanak-kanak dan disebabkan oleh sistem kekebalan yang menyerang sel-sel penghasil insulin di pankreas. Sebaliknya, diabetes tipe 2 lebih sering didiagnosis pada orang dewasa dan sering dikaitkan dengan faktor gaya hidup seperti pola makan dan olahraga.
Peran Gula dalam Perkembangan Diabetes
Mengonsumsi makanan dan minuman manis dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Seiring waktu, kadar gula darah yang tinggi secara konsisten dapat menyebabkan resistensi insulin, suatu kondisi di mana sel-sel tubuh menjadi kurang responsif terhadap insulin. Resistensi insulin adalah ciri khas diabetes tipe 2 dan pada akhirnya dapat menyebabkan berkembangnya penyakit tersebut.
Memisahkan Mitos dari Fakta
Meskipun benar bahwa konsumsi gula yang berlebihan dapat berkontribusi terhadap perkembangan diabetes tipe 2, penting untuk menyadari bahwa gula saja bukanlah satu-satunya penyebab penyakit ini. Predisposisi genetik, faktor gaya hidup, dan kualitas pola makan secara keseluruhan juga memainkan peran penting dalam perkembangan diabetes. Mempertahankan pola makan seimbang, tetap aktif secara fisik, dan mengatur berat badan merupakan komponen penting dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes.
Kesimpulannya, meskipun mengonsumsi gula dalam jumlah berlebihan dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2, penting untuk mempertimbangkan konteks yang lebih luas dari faktor kesehatan individu. Dengan membuat pilihan yang tepat mengenai pola makan dan gaya hidup, individu dapat mengambil langkah proaktif untuk mengurangi risiko terkena diabetes dan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.