Bismillahirrahmannirrahim
– Apa arti Ain?
Ain artinya mata. Ain bisa disebut juga suatu penyakit yang sangat berbahaya yang dapat menyebabkan timbulnya karena berawal dari pandangan ( penglihatan), orang bisa menyukainya, bisa membencinya karena pandangan yang secara berlebihan.
– Ada 3 hati didalam Al Qur’an :
1) Hati yang sehat/qalbun salim
Ibadah kepada Allah agar Allah menolong dalam setiap kehidupan kita.
2) Hati yang sakit/qalbun mariddun
Qs. Al Baqarah (2):10
فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌۢ بِمَا كَانُوا۟ يَكْذِبُونَ
Fī qulụbihim maraḍun fa zādahumullāhu maraḍā, wa lahum ‘ażābun alīmum bimā kānụ yakżibụn
10.Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta.
3) Hati yang mati/qalbun mayyitun
Qs. Al Baqarah (2):7
خَتَمَ ٱللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰٓ أَبْصَٰرِهِمْ غِشَٰوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Khatamallāhu ‘alā qulụbihim wa ‘alā sam’ihim, wa ‘alā abṣārihim gisyāwatuw wa lahum ‘ażābun ‘aẓīm
7.Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.
– Hati, pendengaran dan pandangan semua tertutup. Ain itu bisa menjadi khasad/iri dengki, sekarang ini zamannya media sosial (medsos) orang-orang banyak yang pamer akan harta kekayaan, rumahnya divideokan dari satu sudut ke sudut lainnya, sehingga orang-orang yang melihatnya ada yang suka namun adapun yang membencinya.
– Banyak orang-orang yang juga pamer perhiasan-perhiasan dunia, maka itulah awal mula penyakit ain yang datangnya dari syaiton, timbullah khasad/iri dengki, tidak suka melihat orang senang dan senang melihat orang lain susah.
Qs. Al Baqarah (2):30
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى ٱلْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوٓا۟ أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ ٱلدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
Wa iż qāla rabbuka lil-malā`ikati innī jā’ilun fil-arḍi khalīfah, qālū a taj’alu fīhā may yufsidu fīhā wa yasfikud-dimā`, wa naḥnu nusabbiḥu biḥamdika wa nuqaddisu lak, qāla innī a’lamu mā lā ta’lamụn
30.Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
– Allah menciptakan manusia dimuka bumi, namun semua malaikat berbicara mengapa Allah menciptakan manusia, padahal malaikat itu adalah hanyalah wakil Allah, namun Allah mengatakan kepada semua para malaikat, bahwa ada salah satu yang tidak dapat pada malaikat, yang salah satu ini hanyalah terdapat pada manusia. Kemudian Allah menciptakan manusia dan menjadikannya wali Allah.
Qs. Al Baqarah (2):31
وَعَلَّمَ ءَادَمَ ٱلْأَسْمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى ٱلْمَلَٰٓئِكَةِ فَقَالَ أَنۢبِـُٔونِى بِأَسْمَآءِ هَٰٓؤُلَآءِ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ
Wa ‘allama ādamal-asmā`a kullahā ṡumma ‘araḍahum ‘alal-malā`ikati fa qāla ambi`ụnī bi`asmā`i hā`ulā`i ing kuntum ṣādiqīn
31.Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-orang yang benar!
– Allah mempersiapkan agar manusia memiliki ilmu pengetahuan, dan para malaikat itu tidak memiliki ilmu pengetahuan yang seperti dimiliki oleh manusia. Maka, manusia pun diminta oleh Allah untuk membaca Al Qur’an.
Qs. Al Alaq (96):1
ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ
iqra` bismi rabbikallażī khalaq
1.Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan.
– Allah memerintahkan semua para malaikat bersujud kepada Nabi Adam a.s,namun hanya golongan syaitonlah yang tidak mau bersujud kepada Nabi Adam a.s
Qs. Al A’Raff (7):12
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍ
Qāla mā mana’aka allā tasjuda iż amartuk, qāla ana khairum min-h, khalaqtanī min nāriw wa khalaqtahụ min ṭīn
12.Allah berfirman: “Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?” Menjawab iblis “Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah”.
– Setan merasa tanah lebih rendah daripada api. Dan ini terus berjalan hingga sekarang ini setan bermusuhan dengan manusia. Karena setan dendam kepada Nabi Adam a.s ( semua manusia dimuka bumi) maka Nabi Adam a.s dan Hawa pun digoda untuk melakukan sesuatu yang Allah haramkan.
Qs. Al Baqarah (2):35
وَقُلْنَا يَٰٓـَٔادَمُ ٱسْكُنْ أَنتَ وَزَوْجُكَ ٱلْجَنَّةَ وَكُلَا مِنْهَا رَغَدًا حَيْثُ شِئْتُمَا وَلَا تَقْرَبَا هَٰذِهِ ٱلشَّجَرَةَ فَتَكُونَا مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Wa qulnā yā ādamuskun anta wa zaujukal-jannata wa kulā min-hā ragadan ḥaiṡu syi`tumā wa lā taqrabā hāżihisy-syajarata fa takụnā minaẓ-ẓālimīn
35.Dan Kami berfirman: “Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang zalim.
– Setan terus membujuk kepada Nabi Adam a.s sehingga setan mempunyai niat untuk menghancurkan Nabi Adam a.s
Qs. Thaha (20):36
قَالَ قَدْ أُوتِيتَ سُؤْلَكَ يَٰمُوسَىٰ
Qāla qad ụtīta su`laka yā mụsā
36.Allah berfirman: “Sesungguhnya telah diperkenankan permintaanmu, hai Musa”.
– Nabi Adam a.s akhirnya terbujuk oleh rayuan setan yang pada akhirnya Allah marah. Kemudian Nabi Adam a.s dan Siti Hawa dikeluarkan dari surga sehingga turun kebumi. Itulah asal muasalnya adanya kita. Allah mengatakan semua didunia ada prosesnya berbeda dengan surga yang semua telah disediakan.
– Didunia kita menginginkan makanan, harus mencari bahan-bahan, dimasak. Ingin kaya pun harus berjuang berikhtiar. Setan merasa senang atas kepedihan yang dialami oleh Nabi Adam a.s, maka musuh yang paling besar itu adalah golongan setan
Qs. At Thagabun (65):14
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِنَّ مِنْ أَزْوَٰجِكُمْ وَأَوْلَٰدِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَٱحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِن تَعْفُوا۟ وَتَصْفَحُوا۟ وَتَغْفِرُوا۟ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
Yā ayyuhallażīna āmanū inna min azwājikum wa aulādikum ‘aduwwal lakum faḥżarụhum, wa in ta’fụ wa taṣfaḥụ wa tagfirụ fa innallāha gafụrur raḥīm
14.Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
– Ada musuh-musuh dari kalangan kita kebanyakan dari orang-orang terdekat, keluarga, teman, sahabat. Ada kisah jaman dahulu, seorang bapak di Madinah yang hijrah, namun hijrahnya dilarang oleh isterinya. Sehingga akhirnya mereka menjadi musuh. Dan dizaman sekarang ini banyak yang suami membunuh isterinya, seorang ibu yang membunuh anaknya, Allah datangkan musuh itu dari orang-orang dekat dengan kita.
Qs. Al Mulk (67):2
ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ
allażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu ‘amalā, wa huwal-‘azīzul-gafụr
2. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
– Tujuan Allah mengapa kita diberikan masalah, agar kita bisa mengendalikan hawa nafsu kita untuk tidak berbuat pamer, agar kita tidak membuat adanya perasaan khasad/iri dengki kepada kita.
– Rasûlullâh ﷺ bersabda, bahwa penyakit Ain itu ada. Dan banyak umat-umat-Ku yang terkena penyakit Ain. Pamer dimedia sosial itu apa yang kita perlihatkan ( pamer) maka semua orang akan melihat, bukan hanya sedikit orang melihat, namun berjuta manusia yang melihat.
– Sekarang ini banyak orang-orang yang memperlihatkan kemesraan dengan pasangan hidup dimedia sosial ( medsos) padahal dalam kenyataannya mungkin rumah tangga mereka tidak semulus apa yang diperlihatkan dimedsos.
– Kita harus bisa merasakan perasaan orang lain, bisa jadi yang melihat kemesraan itu adalah orang-orang yang mereka belum memiliki pasangan hidup, orang banyak memamerkan anak-anaknya yang lucu, bisa jadi uang melihat itu adalah pasangan yang belum memiliki keturunan.
– Banyak orang-orang yang memamerkan pasangan hidupnya yang cantik/tampan, bisa jadi orang yang melihatnya ia tidak memiliki pasangan hidup yang tampan/cantik. Demi menjual konten video kemesraan, padahal kenyataannya diluar ekspektasi harapan. Maka, hati-hati dengan konten, bisa jadi karena orang tidak suka dengan kita sehingga bisa jadi ada orang yang mengguna-guna kita.
– Ini terjadi secara nyata, ada pasangan suami isteri yang mereka memiliki anak balita yang cantik, sehingga dipamerkan kepada semua orang di medsos, rupanya ada orang yang tidak suka dengan kebahagiaan mereka, sehingga anaknya kena guna-guna ( sihir) sehingga anaknya sakit, maka kedua orang tua itu disarankan oleh seorang ulama untuk melakukan wudhu dan tampungan air wudhunya dimandikan kepada anak tersebut. Alhamdulillah semua bisa teratasi anak itu sembuh.
– Bagaimana cara menyembuhkan penyakit Ain?
Semua jabatan, harta kekayaan milik Allah, dengan kita memiliki jabatan dan harta kekayaan bukan karena kekuatan kehebatan kita melainkan semua pertolongan Allah ﷻ
Qs. Ali Imran (3):6
هُوَ ٱلَّذِى يُصَوِّرُكُمْ فِى ٱلْأَرْحَامِ كَيْفَ يَشَآءُ ۚ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
Huwallażī yuṣawwirukum fil-ar-ḥāmi kaifa yasyā`, lā ilāha illā huwal-‘azīzul-ḥakīm
6.Dialah yang membentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendaki-Nya. Tak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
– Semua apa yang kita milliki adalah milik Allah, maka jika ada orang yang memuji apa yang kita milik, kembalikan semuanya kepada Allah dengan mengucapkan kalimat “Alhamdulillah”.
– Jika kita tidak mengembalikannya kepada Allah, maka bisa menyebabkan penyakit Ain.
Qs. Ali Imran (3):14
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلْبَنِينَ وَٱلْقَنَٰطِيرِ ٱلْمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلْفِضَّةِ وَٱلْخَيْلِ ٱلْمُسَوَّمَةِ وَٱلْأَنْعَٰمِ وَٱلْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلْمَـَٔابِ
Zuyyina lin-nāsi ḥubbusy-syahawāti minan-nisā`i wal-banīna wal-qanaṭīril-muqanṭarati minaż-żahabi wal-fiḍḍati wal-khailil-musawwamati wal-an’āmi wal-ḥarṡ, żālika matā’ul-ḥayātid-dun-yā, wallāhu ‘indahụ ḥusnul-ma`āb
14.Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
-Wajar apabila semua orang ingin kaya, namun asalkan dikawal dengan rasa bersyukur dan bersedekah, gunakan semua harta kita dijalan Allah. Tidak perlu kita pamer harta, karena bisa jadi kita akan “ditandai” oleh segerombol kawanan rampok.
-Oleh karena itu, agar kita terhindar dari penyakit Ain, banyaklah dikembalikan kepada Allah dengan ucapan “masyaAllah tabarakallah”.
Wallahu A’lam Bishawab
MiKa
Afwan, apabila ada kesalahan dalam penulisan
Semoga bermanfaat