Jakarta- PT Pegadaian menggandeng kiai dari Nahdlatul Ulama (NU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam meningkatkan pengetahuan agama di lingkungan Pegadaian sejalan dengan budaya Akhlak yang menjadi pedoman nilai-nilai perusahaan.
Sekretaris Perusahaan Pegadaian R. Swasono Amoeng Widodo menjelaskan, tampilnya para ustadz dan kiai untuk membangun keyakinan di kalangan Insan Pegadaian dengan nilai-nilai Islam moderat.
Di mana sejalan dengan nilai-nilai utama sebagai pembentukan karakter dan budaya yang ditetapkan Kementerian BUMN, yaitu AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif).
“Saat ini sesuai arahan Kementerian BUMN, Pegadaian telah melakukan kerjasama dengan NU untuk mengisi berbagai kegiatan Islam di kantor pusat baik dalam khutbah Jum’at maupun kegiatan dalam rangka peringatan hari besar Islam,” ujar Amoeng dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (4/2/2021)
Hal ini dilakukan, lanjut Amoeng, untuk mencegah munculnya paham radikal di lingkungan BUMN khususnya Pegadaian. Pegadaian melalui Pegadaian Syariah, kata Amoeng, terus mengembangkan produk-produk berbasis syariah sebagai alternatif solusi keuangan bagi masyarakat di masa pandemic COVID-19.
“Produk Rahn dari Pegadaian Syariah ini merupakan pemberian pinjaman dengan barang jaminan bisa berupa emas perhiasan, emas batangan, berlian, elektronik, kendaraan dan barang bergerak lainnya,” terang dia.
Pinjaman atau Marhun Bih pada pembiayaan Rahn ini, rinci Amoeng, mulai dari Rp50 ribu sampai Rp1 miliar. Adapun jangka waktu pinjaman selama empat bulan dan dapat diperpanjang hingga berkali kali,” ujarnya.
Outstanding Fund untuk produk Rahn terus mengalami peningkatan. Tercatat pada Desember 2020 mencapai Rp6,3 triliun. Atau naik 26 persen dibanding periode sama di 2019 sebesar Rp5 triliun.
Sumber : InfoPublik