Pemerintah Kota Cimahi terus meningkatkan sosialisasi dan pemahaman kepada warga dalam rangka mengantisipasi terjadinya gempa setelah rentetan gempa bumi terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Kota Cimahi menjadi salah satu daerah yang masuk ke zona merah Sesar Lembang. Sejak Juni-Juli-Agustus, empat kali gempa akibat peningkatan aktivitas seismik Sesar Lembang mengguncang Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung.
Walikota Cimahi Ngatiyana mengatakan bahwa Cimahi belum memiliki Early Warning System (EWS), oleh karena itu Pemkot fokus pada mitigasi untuk mengantisipasi dampak aktivitas seismik Sesar Lembang. Kegiatan mitigasi dan sosialisasi digencarkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan potensi bahaya bencana tersebut.
“Salah satu yang sedang diupayakan pengadaan early warning system atau peringatan dini kebencanaan, memang saat ini belum ada. Oleh karena itu, mitigasi bencana dan sosialisasi diutamakan. Masyarakat jangan terlalu khawatir, tetapi diharapkan semuanya tahu bagaimana cara menyelamatkan diri, semua harus tahu bagaimana cara keluar dari ruangan dalam kondisi selamat saat kejadian bencana meski kita berharap jangan sampai terjadi,” tutur dia.
Kesiapsiagaan tanggap darurat bencana sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang potensi dan mitigasi dari suatu bencana. Salah satu yang telah disiapkan Pemkot Cimahi adalah lokasi titik kumpul bagi warga jika bencana gempa benar-benar terjadi.
Penyelenggaraan penanggulangan bencana penting dilakukan pada lingkungan masyarakat dengan tujuan untuk menjamin terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh dalam rangka memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman, risiko, dan dampak bencana.
Berikut Peta Sebaran Titik Kumpul Kota Cimahi di 3 wilayah kecamatan Kota Cimahi.



Sumber: Instagram @cimahikota