• Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Rabu, 20 Agustus 2025
TV Harmoni
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
No Result
View All Result
TV Harmoni
  • Berita
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
Home Ragam

Sepenggal Kisah yang Tercecer dari All About Women: Yuningsih & Keripik Beras Hitamnya

Oleh: Siti Sundari

Sabtu, 21 September 2024
in Ragam
0 0

Catatan redaksi:  artikel ini berisikan  tulisan Reporter TV Harmoni Siti Sundari  yang menulis berbagai cerita perjuangan perempuan pelaku UMKM Jabar  dalam mengikuti pameran di “All About Women”  dari tanggal 18 – 20 September 2024 di Gedung Dhanapala Kemenkeu RI Jakarta

Jakarta, TV Harmoni, 20/9/2024

Perempuan paruh baya yang berperawakan kecil mungil itu bernama Yuningsih. Panggilannya Ambu Yuni. Meskipun kecil,  nyalinya amat besar. Pahit getir, suka duka  kehidupan banyak ia alami.

Perempuan kelahiran Sukabumi pada 55 tahun  lalu ini pernah  bermimpi ingin menjadi guru.  Tapi mimpinya itu akhirnya dikubur dalam-dalam dengan berhenti  di tahun 2016 setelah 12 tahun mengabdi menjadi guru honorer.

Sejak itu Ambu Yuni mulai bergabung dengan kelompok perempuan pelaku UMKM. Ia pun masuk menjadi anggota PPUMI Kabupaten Sukabumi. Dari mencoba akhirnya jatuh hati dan  ditekuni,  maka ibu dari  Rendy, Rosye dan Renaldy ini membuat  kolontong ketan dan rangginang. Namun dalam pikiran Ambu Yuni, kolontong dan rangginang makanan yang mudah didapat  atau biasa saja.  Langkah terobosan pun dilakukan   dengan membuat bumbu serbuk kencur, jahe, lengkuas dan kunyit.

Ia pun mencari inspirasi  produk apa yang murah, enak dan khas yang punya nilai jual tinggi. Istri dari Sulaeman ini pun rajin mengikuti pertemuan,  pelatihan  – pelatihan, berkreasi, dan  melakukan inovasi. Akhirnya  Ambu membuat produk yang bahannya  serba dari beras hitam yaitu sasagon beras hitam, wedang jahe beras hitam dan keripik beras hitam dengan 3 varian rasa original, pedas dan rasa cumi. Tak ketinggalan agar produknya dikenal mengikuti bazaar atau pameran baik yang diadakan pemerintah maupun komunitas.

Yuningsih (kedua dari kanan) saat pameran UMKM “All About Women” PPUMI

Alih profesi dari tenaga pengajar menjadi wirausaha ini pun tidaklah mudah. Banyak tantangan, perjuangan dan kendala yang dihadapi. Mulai mencari rasa yang pas dan enak,  kemasan, promosi dan digitalisasi  terus diperbaiki  mengikuti arahan pemerintah, lembaga atau organisasi – organisasi yang mengadakan pelatihan bagi pelaku UMKM.

Dari bazar ke bazar, dari pameran ke pameran ia ikuti walau terkadang langkahnya terseok, pengangkutan yang tidak mudah, jarak tempuh ke lokasi pameran yang panjang,   menguras tenaga dan biaya  yang tidak sedikit yang harus keluar dari koceknya. Belum lagi masalah pribadi yang  membuat dirinya sempat terpuruk yaitu kehilangan putera bungsu kesayangan dan disusul suami tercinta yang wafat pada tahun 2022. 

Kesedihan mendalam yang mendera kehidupannya, makin memacu Ambu Yuni  menekuni usaha UMKM- nya. Terus dan terus ia berkreasi, mengajak dan membina perempuan lain  di kampungnya untuk mandiri dan punya penghasilan sendiri.

Sebagai pelaku UMKM  tentu Ambu Yuni merasa senang bila produknya dikenal luas dan laku terjual di toko atau di pameran. Namun tak jarang produk yang dibawanya dengan susah payah dan penuh perjuangan dari kampung hanya terjual sedikit. Ini tentu tak sebanding dengan perjuangan dan pengorbanan yang dilalui baik dari sisi tenaga dan biaya.

Baca juga  Meiliana, Sekda Perempuan Pertama Kaltim yang Mirip Bu Ani

“Saya rela melakukan apa saja demi produk UMKM yang saya bawa buatan saya dan teman- teman  dari kampung dikenal dan terjual. Kalau ikut pameran yang tempatnya jauh saya cari penginapan gratis atau murah untuk menekan biaya”, ungkap  Yuni.

Di sela pameran  UMKM All About Women itu Yunii melanjutkan kisahnya. “Kalau di Bandung atas bantuan Bu Uchi dari Dinas Koperasi Jabar Saya nginap di Balatkop. Kalau di Jakarta saya mencari rumah teman atau saudara yang dekat dengan lokasi pameran. Kalau tidak ada, saya dan teman-teman mencari penginapan murah. Kalau tidak terjangkau dengan kocek saya, saya tidur di mana saja di mobil, masjid atau di tenan pameran”.

Seperti mengikuti pameran yang diadakan PPUMI di Gedung Danaphala ini. Dari Kampungnya  yang jauh di selatan Sukabumi, tepatnya Kampung Pasir Pogor , Waluran Kabupaten  Sukabumi, Ambu Yuni berangkat jam 10 pagi. Istirahat dan berkoordinasi dengan teman-teman pelaku UMKM lainnya, pukul 22.00 bergerak  ke Jakarta  dan  sampai pukul 01.00 WIB   belum menemukan tempat menginap, ia dan kawan -kawan pun tidur di mobil berdesakan di antara tumpukan produk.
 
Hal itu menurut Yuni sudah biasa. Segala lelah Yuni mengaku ikhlas walaupun  ikut sedih bila ada produk temannya dari daerah lain bersisa.

“Namanya juga usaha, semuanya berproses,  berlelah-lelah dan berjuang dulu . Tidak ujug-ujug sukses”,  itu kata-kata mentor yang selalu diingat Yuni

“Alhamdulillah produk saya terjual di pameran PPUMI. Meski ada produk teman saya  tidak habis semua,  itu sudah biasa. Karena  keuntungan dan rezeki tidak mesti dari uang.  Silaturahmi itu rezeki yang melebihi uang. Saya senang  bisa bertemu dengan teman-teman seluruh Infonesia”, ujarnya  optimis.

“Saya belajar menjadi baik dari kurang baik. Dan menjadi lebih baik setelah baik”,  tegasnya berfalsafah.

Ditemui di hari terakhir pameran, Yuni nampak tengah bersiap-siap  kembali ke kampungnya Waluran, daerah pantai yang indah kawasan Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu  Sukabumi.

Begitulah kisah Yuni, anggota PPUMI dari Kabupaten Sukabumi membawa produk  keripik  beras hitamnya yang bermerk “My Katresna” ke ajang pameran UMKM  All About Women  yang diselenggarakan DPP PPUMI di Gedung Dhanapala Kemenkeu RI di Jakarta.

Masing-masing peserta dari daerah Jawa Barat tentu punya kisah tersendiri tapi  luput dari sorotan  media.

Benar seperti yang diungkapkan Munifah Syanwani, Ketua Umum PPUMI,  “Perempuan itu mahluk yang hebat, kuat dan mandiri.  Ditinggal mati suami, diselingkuhi suami, di dalam kesulitan ekonomi, perempuan mampu  menjadi pelaku usaha yang tahan banting, tangguh  dan mandiri mencari cuan untuk kesejahteraan keluarganya. Tak heran jika  banyak perempuan sukses bahkan lebih sukses dari suaminya”.

Bagikan ke Facebook Bagikan ke Twitter Bagikan ke WhatsApp
Tags: all about womanppumi
TV Harmoni

TV Harmoni

Info Terkait

Ragam

Ucapan Dirgahayu Republik Indonesia ke-80 dari Dekan FISIP Unpas

Minggu, 17 Agustus 2025
Ragam

Tak Paham Tuhan dan Tujuan Hidup, Gerakan Zionisme Menjadi Musuh Tuhan dan Kemanusiaan

Minggu, 27 Juli 2025
Ragam

Integritas, Jargon Sakti dalam Menata Masa Depan Indonesia Emas

Sabtu, 19 Juli 2025
Ragam

Naik-Turun

Minggu, 6 Juli 2025
Ragam

Umumkan Pemain Baru Lewat Koran dan Radio, Persib Membawa Kita Bernostalgia ke Masa Lalu

Jumat, 27 Juni 2025
Ragam

Selamat Tahun Baru Hijriyah 1447 H

Jumat, 27 Juni 2025
  • Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami

© 2024 Harmoni Online

  • Berita
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Jawa Barat
  • Kesehatan
  • Keluarga
  • Ekonomi
  • Etalase
  • Olahraga
  • Entertainment
  • Unik
  • Wisata
  • Religi
  • Video
  • Foto

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist