Sosmed bikin cemas, khawatir, depresi, sudah adakah gejalanya ??
Definisi social media/media sosial adalah : Media yg berupa situs2 yg melibatkan teknologi berbasis internet. Medsos mendorong & memungkinkan penggunaannya utk berbagi informasi dg keluarga, teman & orang lain yg memiliki ketertarikan yg sama. Yg dibagikan bisa berupa informasi pribadi (foto ataupun video) atau informasi umum (berita/hiburan).
Media sosial memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu :
1. Kebutuhan utk bergaul
2. Kebutuhan utk mengungkapkan diri
3. Kebutuhan utk diterima.
Tetapi terkadang penggunaannya kebablasan jadi berbohong, lebay, dsb, tapi tidak semua spt itu, tergantung dari umur & lahir kapan, yg secara kelompok terbagi dlm 5 generasi, yaitu :
1). Generasi Baby Boomer (lahir sekitar tahun 1946 – 1964)
2). Generasi Gen X (lahir tahun 1965 – 1979)
3). Generasi Gen Y = Generasi Milenial (lahir tahun 1980 – 1995)
4). Generasi Gen Z (lahir tahun 1996 – 2010)
5). Generasi Gen Alpha (yg lahir 2011 – 2025).
Generasi yg mulai akrab dg medsos yaitu generasi milenial. Setiap generasi tentu ada perbedaan dlm penggunaan medsos tetapi semuanya memenuhi ketiga kebutuhan dasar manusia (utk bergaul, utk mengungkapkan diri & utk diterima). Sosmed banyak kegunaannya apalagi utk perempuan, sosmed memudahkan orang utk belajar & berbisnis. Tetapi sosmed juga berefek negatif, sosmed bisa bikin kita jadi sakit mental, ketika (penggunaannya) berlebihan.
Ada suatu kondisi dimana seseorang takut dikatakan tidak update/tidak gaul, yg disebut FoMO (Fear of Missing out), dimana fenomena ini sangat mempengaruhi terutama pd remaja. Zaman dulu sumber berita tidak sebanyak zaman sekarang yg sudah sangat banyak. FoMO jika berlebihan bikin sakit mental.
Yang sangat ditakutkan dlm bermedia sosial adalah :
1. ADIKSI : Ketergantungan
2. OCD / Obsessive Compulsive Disorder : Pikiran berlebihan (obsesi) yg menyebabkan perilaku repetitif (kompulsi), spt :
Kekhawatiran tidak aman, cuci tangan terus2an merasa tidak bersih2, OCD dg medsos : buka HP terus/tidak bisa lepas dg HP.
Generasi Baby Boomer & Gen X, mungkin bisa lepas dg HP, karena mereka dulunya Gen surat kabar, sedangkan gen Milenial, gen Z & gen Alpha, yg sulit lepas dari gawai/HP, bisa dikatakan hidupnya tidak bisa jauh2 dari gadget, karena mereka memang lahir ketika teknologi sudah berkembang cepat. Shg ketika ada berita negatif yg menyebar begitu cepat, mudah utk sakit mental.
3. DEPRESI : Sedih berkepanjangan (lebih dari 2 minggu) hingga ada ide utk mencelakakan diri sendiri, membentur2kan kepala, memukul2 diri sendiri, dsb (self harm/self injury), hingga merasa percuma hidup lebih baik mati (depresi berat)
Yang diharapkan kita bijak dlm menggunakan media sosial, yaitu dg cara :
1). Bijak berkomentar : Komentar yg tadinya 10 menit jadi bisa berjam2, komentar2 bisa ditarik & bisa terjadi pd diri sendiri, sebab semua yg diucapkan akan datang pd diri sendiri, termasuk ucapan dlm bentuk tulisan, maka bijak berkomentar & tetap tenang walau kita kesal/emosi/marah2 sendiri ketika mengikuti komentar2 negatif, maka segera istighfar.
2). Bijak menulis & menshare berita : Apalagi di grup WA, teliti sebelum mengshare berita2 ataupun menulis komentar.
3). Bijak menggunakan waktu bagi diri sendiri : Sehingga bermedia sosial tidak berlebihan & kita tetap sehat (sehat = senang hati) & tidak sakit mental (sakit = salah kita).
Teknologi lama dimulai sejak adanya sistim Alfabeth (ABCDE hingga tulis halus), sedangkan anak2 sekarang sudah ada jenis2 tulisan di gadget.
Sikap kita tidak perlu menolak teknologi tapi harus bijak menggunakan teknologi. Gen Baby Boomer : TV, telpon, jadul, lalu gen X : sudah ada telpon umum, wartel, yg juga bisa bikin sakit mental karena antri panjang sampai marah-marah, kemudian Gen Y : teknologi pagger, dll. begitu juga dg permainan, dari jaman main kelereng, congklak, halma, dll dimana teknologinya non digital, sedangkan teknologi terus berkembang & bergeser ke teknologi digital, sehingga anak2 lebih sering bermain dg gawai/media sosial. Anak2 sejak dulu dunianya memang bermain, jadi bukan gara2 gadget, hanya saja waktu yg terus bergerak & teknologi yg cepat berkembang & utk mensiasatinya, dg cara bijak pd tiga hal tsb diatas.
Otak manusia Allah ciptakan ada otak besar & otak kecil, yg dibagi menjadi 2 belahan (kanan & kiri) & terbelah percis mengikuti garis hidung keatas, dimana di dlmnya ada 100 miliar sel otak (neuron). Satu neuron cara kerjanya spt 1 komputer yg tercanggih di zamannya. Maka otak anak sekarang lebih canggih, 1 neuron-nya mampu menyimpan data2 lebih banyak drpd kita sekarang, maka agar anak tidak sakit mental dari awal, jangan sampai mencap jelek (spt : gen rebahan, gen stoberi) pd mereka, agar anak tidak sakit mental gara2 omongan kita/orang tuanya, sebutlah mereka generasi rabbani/qurani, agar anak2 hidup sehat (mentalnya).
Otak jika benar akan tersambung, spt ada kabel2 yg tersambung2 & terjadi pelepasan neurotransmitter yg luar biasa, dimana disetiap neuron (1 neuron = 20.000 neurotransmitter).
Pelepasan neurotransmitter (yg mempengaruhi daya tangkap otak) ini dipengaruhi oleh :
1. NUTRISI : Maka penting sekali menjaga nutrisi yg halalan thoyiban, sebab otak tahu jika ada satu komposisi nutrisi yg tidak halal & tidak thoyib (secara zat kimia) shg keluarnya bisa berbeda2, spt lem pd neuron, jika bagus nutrisinya, lem tsb akan bagus daya rekatnya, jika jelek nutrisinya, jelek pula daya rekatnya.
2. SITUASI : Saat situasi sakit atau sehat atau kondisi lapar/haus, tentu berbeda hasil neurotransmitter-nya shg berbeda daya rekat lem yg mempengaruhi daya tangkap otak anak.
3. EMOSI : Saat marah, sedih, cemas akan berbeda hasil daya rekat lem neurotransmitternya/ daya tangkapnya dibandingkan saat gembira. Maka bisa jadi gurunya sama, kelasnya sama, pelajarannya sama, diwaktu yg sama, tetapi berbeda hasil daya tangkap anak berbeda2.
Laki2 hormon laki2 (testoteron) yg bikin wajahnya rata, tidak selentur wajah perempuan. Anak laki2 termasuk suami, sebab aspek apapun perasaannya, wajahnya akan rata (lempeng). Sedangkan wanita karena hormon estrogen, dlm 10 detik saja mukanya bisa 3 sd 6x berubah, tapi itulah cantiknya perempuan, sedangkan laki2 wajah rata/lempengnya itulah wibawanya (cool).
Menilai anak laki2 berbeda dg anak perempuan, maka ibu jangan nge-gas ketika 10 menit awal anak laki2 belum bereaksi (nggak ngeuh/spt tidak mendengarkan), shg terkadang anak laki2 susah menyerap pelajaran, tetapi sebetulnya apa yg didengar, diucap semua terekam di dlm otaknya, shg harus diulang2 & kita jangan mudah bosan, sebab memang otak harus terus diulang2, sebab proses repetisi/muroja’ah agar sambungan otaknya tersambung dg kuat/tebal. Dan ibu harus kreatif/bervariasi dlm menasehati agar sambungannya juga bervariasi, tapi tidak boleh membandingkan dg kita dahulu atau bahkan menghina mereka (anak2), tapi biarkan anak menikmati & mengambil hikmahnya, supaya anak tidak sakit mentalnya.
Anak dididik bukan sejak lahir, tapi sejak dlm kandungan ibunya, sebab pd manusia ada sistem syaraf. Sistem syaraf juga seperti kabel listrik, dimana diotak kita ada lonjakan listrik utk ke seluruh tubuh kita memberi pesan, shg apa yg dimakan, diminum, diucapkan, dilihat, didengar & dilakukan ibu, pesannya akan masuk ke janin, melalui plasenta. Usia janin dua minggu otak sudah merekam apa yg dilihat, didengar, diucapkan, didengar oleh ibunya, shg jangan sembarangan berucap, mendengar, melihat, dsb, karena apa yg diomongin ibunya jalan di sistem syaraf hingga masuk ke otak janin. Maka ibu hamil cari tontonan yg menjadi tuntunan, baca Quran agar didengar & direkam oleh janin.
Kasus2 anak bermasalah, salah satunya karena ketika dlm rahim ibunya bermasalah secara mental (sakit mentalnya), pengaruh terbesarnya dari suami & termasuk hubungan dg mertua akan mengganggu ibu hamil & terrekam pd otak janin. Begitu juga ibu hamil ketika pegang gadget, carilah informasi2 yg bermanfaat atau edukasi, karena semua informasi tsb terrekam oleh janin.
30% dari 100 miliar neuron adalah neuron cermin yaitu sel otak yg apabila melihat sesuatu berterusan akan berperangai spt itu & neuron cermin sudah aktif bercermin pd contoh didepannya/ sejak bayi sudah terrekam. Penelitian : Dari umur 0 – 2 tahun = jauhkan dari gawai, bimbing otak anak dg stimulus langsung/ajarkan langsung (3 dimensi, gawai hanya 2 dimensi) & mengajarkan bahasa pd bayi harus dg bahasa yg jelas, shg otaknya tersambung dg benar, jika salah mengajarkan di otak akan salah sambung shg landasan pertama adalah bahasa yg benar.
Anak perempuan lebih mudah dibimbing & ibu lebih mudah memahami anak perempuan sebab otaknya sama/mirip dg ibunya, anak perempuan otak kanan & kirinya sudah seimbang sejak usia 0-6 tahun sampai dewasa seimbang, sedangkan otak laki2 otak kiri belum berkembang spt otak kanannya (lebih besar otak kanannya), baru setelah dewasa (diatas 18 tahun) otak kanan-kirinya seimbang. Otak kiri mengatur, memproses bahasa, matematika, keteraturan, disiplin, analisa, syair, padu padan, dsb. Sedangkan otak kanan (otak hikmah) : memproses, imajinasi, ide, khayalan, bermain, teknologi, irama, bergerak, bermain, lari2, keluar rumah, dsb.
Waktu kecil otak perempuan & laki2 berbeda, pd perempuan perkembangan otak kanan & kiri, seimbang, sedangkan pd laki2 otak kiri berkembang setelah dewasa, maka anak laki2 duduk manis hanya 3 detik saja, selebihnya akan bergerak/lari2. Maka jika anak laki2 banyak delay sebab otak kirinya belum berkembang, shg sering mogok belajar & bermasalah dg orang tua, sebab orang tua tidak tahu cara mengasuh anak laki2 agar otaknya berkembang dg baik
Otak perempuan tersusun utk bereaksi pd orang & wajah, shg ketka anak perempuan bicara/ngobrol/cerita, lihat wajahnya, apalagi pd anak remaja. Tapi otak anak laki2 bereaksi lebih kuat melihat pd benda & bentuknya, shg tidak kuat melihat wajah/muka, & anak laki2 tidak suka ditatap matanya, sebab pd mata laki2, sclera matanya (bagian putih mata) lebih sempit drpd pd anak perempuan yg lebih lebar, bagian putih inilah yg membuat pergerakan mata & mengarahkan pandangan yg sangat penting bagi manusia dlm berkomunikasi tatap wajah & mata, maka pd anak laki2 jangan tatap matanya, lebih dari 5 detik. Laki2 lebih senang lihat benda.
Perempuan otak tengahnya (corpus collosum) lebih tebal shg bisa mengerjakan lebih banyak pekerjaan yg tidak saling berhubungan dlm satu waktu, sedangkan pd laki2 otak tengahnya lebih tipis, shg ketika mengerjakan sesuatu fokus/konsentrasi diatas 10 menit pendengarannya menurun, shg tidak mendengar apa2 yg dikatakan ibunya/istrinya. Maka anak laki2 ketika bermain HP/medsos/game, kadang spt tidak mendengar panggilan ibunya sampai 3-5x panggilan, sebab memang pendengarannya menurun/tidak dengar, maka tipsnya utk laki2 colek badannya ketika memanggil. Pd laki2 otak kanan bekerja sendiri & otak kiri juga bekerja sendiri, konsentrasi penuh tapi pendengaran menurun. Tapi pd otak perempuan sering salah tunjuk arah & 88% perempuan susah baca peta.
Maka tidak usah bertengkar ttg fitrah yg Allah berikan, jangan salahkan gadget, karena memang era-nya, solusinya :
-Anak2 diberi waktu utk main HP, tapi ada alarm batasan waktu terutama efektif utk usia anak TK & SD, ada waktu utk tugas & ada waktu utk main, jangan disamakan juga jangan dibiarkan berlebihan.
-Siapkan permainan yg bukan digital, spt permainan olah raga & fasilitasi permainan2 otak kanan. Alihkan perhatian anak ke aktivitas favorit yg lain.
– Orang tua bersedia utk main (bersama dg anak)/pendampingan pd anak saat menggunakan gadget.
– Dalam kondisi masing2 bergadget, agar efektif sapalah anak atau suami via gadgetnya, bahkan berilah pesan atau nasehat via gadgetnya.
Tubuh manusia mengeluarkan nur/cahaya elektromagnetik dari pembuluh darah meridian yg berputar2 spt tawaf/berlawanan arah jarum jam. Cahaya ini yg akan membawa pesan, doa, niat, prasangka, dll., maka perkuat senantiasa doa utk anak2 kita, juga ketika susah ngomong sama anak, doain = dialog kalbu. Pada anak remaja ( = rem aja) jangan nge-gas, lebih baik kirim doa2 dan hati2 dg prasangka, karena prasangka bisa jadi kejadian, ketarik lewat nur. Doa itu senjata orang mukmin, tiang agama, serta cahaya langit2 dan bumi. Saat berdoa, cahaya akan tembus ke langit & alam semesta/bumi, sinyalnya akan sampai pd anak. Ada gelombang elektromagnetik anak dg ibu, vibrasi gelombang membawa pesan pikiran & perasaan ibu menular pd anak2.
Doa & niat yg bagus2 (yg positif), prasangka juga yg baik2 (positif/husnuzon) jangan yg negatif/su’udzan, jika berprasangka/fikiran muncul negatif segera istighfar, karena bisa kejadian, maka segera rubah dg yg baik2, segera berdoa dan supaya omongan kita ter-broadcast sampai pd anak, karena sinyal ibu & anak itu satu provider, kekuatan doa ibu. Ibu jangan marah2, lebih baik banyak berdoa sesuai dg harapan, hati2 ketika berbicara, sebab apa yg kita bicarakan akan ketarik berbalik kpd kita sendiri (secara ilmu elektromagnetik).
Bersyukur dg adanya teknologi tapi apapun tidak boleh berlebihan, perkuat doa & niat, fikiran/prasangka yg buruk2 ganti dg yg baik2, agar yg kita ucapkan ketarik & kejadian/terjadi.
#semogabermanfaat
#mohonmaafsgalakkurangandrpenulis.
Masjid Al Ukhuwah Bandung
MT Hijabersmom Community
Sabtu, 06 Juli 2024
by : lucyrustikasari