Derasnya pengaruh globalisasi, dituding menjadi faktor pengaruh makin menipisnya pengetahuan kita tentang keberadaan budaya asli yang berasal dari bumi pertiwi. Gadget begitu masif menggerus dan menyita perhatian hampir semua kalangan hingga tak jarang bagaikan magnet kuat yang sulit ditolak daya tariknya. Simbol teknologi ini kian banyak dipakai orang dan menjadi kebutuhan yang tak terpisahkan dalam keseharian.
Keberadaan aneka permainan tradisional saat ini pun tak luput dari ‘gangguan’ keberadaan gadget sebagai ikon kemajuan dan perkembangan zaman. Permainan yang hadir di gadget membuat kita terlebih anak dan remaja tak lagi melirik kebanggaan permainan tradisional yang sebetulnya memiliki nilai yang tinggi. Mereka lebih paham bermain permainan di gadget ketimbang permainan tradisional yang berbahan kayu dan bambu.
Komunitas Hong yang menjadi penjaga permainan-permainan tradisional di Kota Bandung, Jawa Barat tetap konsisten melestarikan permainan tradisional yang. Ada setidaknya 240 jenis permainan tradisional dikumpulkan dari seluruh wilayah Jawa Barat. Misalnya perepet engkol. Egrang, congklak, kelereng, boy-boyan dan lainnya.
Tak hanya berasal dari wilayah Jawa Barat saja, permainan tradisional pun ada juga yang dikumpulkan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur berjumlah 213 jenis permainan serta dari Lampung yang jumlahnya 50 permainan, jika dikalkulasikan ada sekitar 2.500 jenis permainan dari seluruh Indonesia.
Komunitas Hong didirikan pada tahun 2003 dan melakukan penelitian mainan sejak tahun 1996. Komunitas mainan rakyat ini bertekad melestarikan mainan dan permainan rakyat.
Komunitas ini terdiri dari 150 anggota yang berasal dari berbagai kalangan masyarakat. Tingkatan usia dari mulai usia 6 tahun sampai usia 90 tahun.
Kelompok anak adalah pelaku dalam permainan. Sedangkan untuk anggota dewasa adalah sebagai narasumber dan pembuat mainan. Komunitas Hong berusaha menggali dan merekonstruksi mainan rakyat, baik itu dari tradisi lisan atau tulisan.
Komunitas mainan rakyat ini juga berusaha memperkenalkan mainan rakyat dengan tujuan menanamkan pola pendidikan agar seorang anak mengenal dirinya, lingkungannya, dan Tuhannya.
Berlokasi di Jalan Bukit Pakar Utara No.26, Ciburial, Kecamatan Cimenyan, komunitas Hong bisa anda temui disana. Memiliki pakarangan ulin (pekarangan bermain) yang bisa digunakan pengunjung untuk bermain sambil belajar.
Editor : Erwin