Bunga yang sangat unik ini selalu menarik perhatian dan sangat khas. Bunga bangkai atau Bernama latin Amorphophallus titanum Becc kembali mekar untuk yang ketujuh kalinya di Kebun Raya Cibodas, Cianjur, Jawa Barat. Jenis bunga yang memiliki bentuk perbungaan menjulang tinggi dengan tongkol atau spadiks yang dikelilingi oleh seludang bunga (spatha) yang saat mekar berwarna merah hati ini termasuk tanaman asli Indonesia endemik Sumatera. Tanaman ini selain memiliki aroma yang khas seperti bau bangkai, juga mempunyai perbungaan terbesar di dunia atau disebut sebagai the giant inflorescent in the world. Tanaman ini, kata Destri, memiliki masa berbunga empat tahun sekali dengan tiga fase pertumbuhan, yaitu fase vegetatif (berdaun), generatif (berbunga), dan fase dorman (istirahat). Saat tanaman ini berbunga, keindahannya hanya bisa dinikmati selama tiga hingga lima hari.
Menurut Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Biosistematika dan Evolution Badan Riser Inovasi Nasional (BRIN), Destri menjelaskan bunga bangkai yang mekar saat ini merupakan indukan bunga bangkai dengan nomor 27.
“Induk tanaman tersebut dikoleksi oleh Almarhum R. Subekti Purwantoro, dan kawan-kawan pada 2000 dari Sungai Manau, Batang Suliti, Kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat, Sumatera Barat,” kata Destri saat ditemui di Kebun Raya Cibodas, Minggu (26/5).
Menurut data hasil pemantauan unit pengelolaan koleksi ilmiah Kebun Raya Cibodas, tunas bunga yang saat ini mekar mulai teramati sejak 28 Februari 2024.
“Bunga ini mekar sempurna tepat pada Sabtu (25/5) pukul 22.03 WIB, dengan tinggi spadik 340 sentimeter atau 3,40 meter dan lebar spatanya 159 sentimeter,” Ungkap Destri.
Foto : dok. JPNN.com