Salah satu tradisi baik yang selalu hadir saat Idulfitri yaitu Halalbihalal. Momentum Halal bihalal yang inisiasi awalnya dari Bung Karno tahun 1948 adalah untuk tujuan politik merawat soliditas kebangsaan, dan telah menjadi tradisi baik yang melembaga hingga saat ini.
Bertempat di Aula Graha Panca Bhakti Kampus Ikip Siliwangi pada 22 April 2024 dilaksanakan Halal bihalal dengan : “Silaturrahmi Merawat Negeri”
Rektor IKIP Siliwangi selaku tuan rumah, yang juga Ketua ICMI Kota Cimahi Prof.Dr. Hj. Euis Eti Rohaeti,M.Pd atas nama pribadi juga atas nama Lembaga menyampaikan selamat Idul Fitri dan memohon maaf lahir batin.

Dalam sambutannya beliau menekankan pentingnya budaya silaturahmi, merupakan amalan utama sesuai Al Quran Surat An Nisa ayat 36. Budaya silaturahmi harus senantiasa digelorakan agar tidak tergerus oleh banyak faktor penghambat antara lain dampak negatif modernisasi, industrialisasi, perkembangan teknologi, termasuk faktor agama dan politik.
Drs.KH.Olih Komarudin, sesepuh IKIP Siliwangi sebagai salah satu pemateri menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan ditengah beragam konflik yang terjadi saat ini. Halal bihalal penting untuk mengurai benang kusut masalah bangsa agar tetap kondusif dalam ihtiar merawat negeri.

Pemateri menjelaskan bahwa halalbihalal memang tidak dikenal di Arab. Tetapi bagian dari kearifan lokal dan secara etimologi halalbihalal berarti mengurai benang kusut atau mencairkan air yang beku dalam hubungan antar manusia. Dengan memberi maaf dalam bihalal penambah berat timbangan amal sekaligus pintu bagi hadirnya rahmat. Sebaliknya dendam kesumat pintu bagi hadirnya laknat.
Pemateri ketiga Dr. Eki Baihaki,M.Si dari ICMI Orda Cimahi menekankan urgensi pentingnya halalbihalal dalam rangka merawat negri. Yang relevan dengan kontek historis 1948, saat kondisi Indonesia tidak baik baik . Tokoh bangsa saling serang dan sulit untuk duduk berdampingan berpotensi menguatnya disintegrasi bangsa

Kondisi yang semakin tak kondusif membuat Presiden Soekarno meminta saran KH Abdul Wahab Chasbullah atau salah satu tokoh pendiri NU, yang didatangkan ke Istana untuk dimintai saran dan pendapat untuk mengatasi situasi politik di Indonesia saat itu.
Solusi yang ditawarkan oleh Mbah Wahab kepada Presiden Soekarno yakni dengan menyelenggarakan halalbihalal untuk mengundang tokoh politik bertemu di istana, untuk saling memaafkan dan duduk bersama mengatasi masalah negri.
Silaturahmi sesama anak bangsa dibutuhkan untuk merawat persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa. Agar mampu berkolaborasi dan ber-inonasi untuk menjadi bagian dari solusi bangsa. Sesuai kearifan lokal sunda “sareudeuk, saigel, sabobot sapihanean “ ,masalah besar akan mudah diatasi kalau mau bersatu dan berkolaborasi

Dalam kesempatan ini juga ditandatangani MOU antara Ikip Siliwangi dan ICMI Cimahi dan TV Harmoni dalam rangka mendukung Gerakan Literasi Digital, untuk menghasilan konten digital yang informatif, edukatif dalam menjabarkan Islam yang rahmatan lil alamin dan islam yang berkemajuan.
Acara ini dimeriahkan pula oleh penampilan seni dari IKIP Choir dan ditutup dengan doa oleh Dr. Nandang Rukanda, M.Pd, dan saling bersalaman serta ramah tamah bersama tamu undangan.