Kota Bandung, harmonionline.net-Yorke dan Knight (2006) mengemukakan adanya jurang antara outcome pendidikan tinggi dan tuntutan kompetensi di dunia kerja terjadi akibat dari masifikasi pendidikan tinggi, berubahnya struktur sosio-ekonomi dan politik global yang mempengaruhi pasar dunia kerja, serta pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hal tersebut menyebabkan terjadinya berbagai perubahan mendasar dalam hal kualifikasi, kompetensi, dan persyaratan untuk memasuki dunia kerja. Perubahan yang sangat dinamis ini, mendorong masyarakat harus mampu berjuang menghadapi berbagai tantangan termasuk di lingkungan pendidikan tinggi. Perguruan tinggi harus merespon secara cepat dan tepat, dalam hal ini diperlukan transformasi pembelajaran untuk dapat membekali dan menyiapkan lulusannya agar menjadi generasi yang unggul.
Untuk menjawab permasalahan tersebut Mendikbudristek Nadiem Makarim mencanangkan Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dirancang khusus untuk dapat membekali mahasiswa belajar dari berbagai disiplin ilmu yang relevan dengan minat dan kebutuhannya untuk memasuki dunia kerja. Kebijakan MBKM ini sesuai dengan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang memberikan hak kepada mahasiswa untuk belajar selama 3 semester di luar program studinya. Melalui program ini, terbuka kesempatan luas bagi mahasiswa untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensinya di dunia nyata sesuai dengan cita-cita, kemauan dan kemampuannya.
Pada tahun 2021, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unikom memperoleh Bantuan Pendanaan Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS DITJEN DIKTIRISTEK Tahun Anggaran 2021 guna mengetahui dampak Implementasi Program MBKM di Fakultas Ilmu Budaya Unikom. Penelitian menggunakan teknik survei dalam pengumpulan data primernya. Survei dilakukan dengan menggunakan kuesioner online yang telah disusun oleh Ditjen Diktiristek Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Survei dilaksanakan pada tanggal 16-19 Desember 2021 terhadap seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa FIB Unikom.
Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang telah dilaksanakan di lingkungan FIB Unikom adalah: Pertukaran Mahasiswa dalam Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi yang berbeda, pemagangan, dan aksi kemanusiaan. Kegiatan pembelajaran dalam Program Studi yang sama pada Perguruan Tinggi yang berbeda dapat dilakukan secara tatap muka atau dalam jaringan (daring). Pembelajaran yang dilakukan secara daring dengan ketentuan mata kuliah yang ditawarkan harus mendapat pengakuan dari Kemdikbud/perguruan tinggi terkait. Ada 2 (dua) mahasiswa Progarm Studi Sastra Jepang FIB Unikom yang lolos untuk mengikuti perkuliahan Modernisasi Jepang sebanyak 3 sks di Program Studi Sastra Jepang FPIB Universitas Indonesia. Sementara itu 3 (tiga) mahasiswa dari perguruan tinggi lain di Indonesia memilih mengikuti perkuliahan Pragmatics, Bahasa Inggris IELTS dan Copywriting di Program Studi Sastra Inggris
Program yang kedua yaitu Program Magang Mandiri yang diselenggarakan berdasarkan MoU Fakultas dan MoA Program Studi dengan dunia usaha dan dunia industri, dengan jangka waktu minimal 100 jam yang disetarakan dengan 3 SKS. Program magang ini dapat memberikan pengalaman yang cukup kepada mahasiswa, pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning). Selama magang mahasiswa akan mendapatkan hardskills (keterampilan, complex problem solving, analytical skills, dan sebagainya), maupun soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi, kerjasama, dan sebagainya). Sementara industri mendapatkan talenta yang apabila cocok, nantinya bisa langsung direkrut, sehingga mengurangi biaya recruitment dan pelatihan awal dari perusahaan atau instansi. Mahasiswa yang sudah mengenal tempat kerja tersebut akan lebih profesional dalam memasuki dunia kerja dan karirnya.
Di samping itu, terdapat beberapa Program MBKM yang diikuti oleh dosen FIB Unikom, di antaranya: dosen Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka, fasilitator Program Global Learning System yang diselenggarakan oleh Program Studi Sastra Jepang Universitas Bina Nusantara, reviewer Jurnal Penelitian dan Jurnal Pengabdian di Universitas Negeri Jakarta dan STIBA Invada Cirebon, narasumber dalam kegiatan Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Modul Nusantara dengan tema Kebhinekaan: Kenali Asalku dan Kenali Unikom, dosen program Inbound MBKM, dan lain sebagainya.
Hasil survei menunjukkan bahwa dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa telah memiliki persepsi positif mengenai pelaksanaan kegiatan pembelajaran Program MBKM. Hal ini ditandai dengan pemahaman yang baik terhadap program tersebut, ditambah lagi dengan ketertarikan yang cukup besar dari mahasiswa untuk mengikuti program tersebut. Program MBKM ini pun memberikan manfaat bagi peningkatan kemampuan hard skills dan soft skills mahasiswa serta kapasitas dosen dan tenaga kependidikan di FIB Unikom.
Dengan dukungan dan kerjasama dari semua pihak, Program MBKM yang disertai dengan perencanaan yang matang, pelaksanaan dan pengorganisasian yang baik, serta pengawasan dan evaluasi yang terpadu dan berkelanjutan akan dapat melahirkan sumber daya manusia yang unggul, kompeten, siap kerja, dan mampu berkompetisi dalam persaingan global.
Oleh : Soni Mulyawan Setiana, Muhamad Rayhan Bustam, Mohamad Ali, Fenny Febrianty, Retno Purwani Sari, Anisa Arianingsih
Daftar Bacaan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 3 Tahun 2020
Yorke M, Knight, P.T. 2006. Curricula for economic and social gain. Journal Higher Education 2006 Vol 51: 565-568