Cimahi – Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna menyebutkan, keberadaan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) di RW 18, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara menjadi pusat oksigen yang baik bagi masyarakat Kota Cimahi.
Pasalnya, lahan seluas 5 hektare tersebut merupakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dijadikan pusat persemaian berbagai jenis pohon. Penanaman berbagai bibit pohon sebagai upaya menjaga kualitas udara dan
salah satu upaya menguatkan lahan-lahan kritis. Sebab, bibit pohon siap tanam nantinya akan disebar pada lahan-lahan kritis di Kota Cimahi.
“Tempat ini (Kehati) mudah-mudahan menjadi tempat bernafasnya masyarakat Cimahi. Jadi paru-paru Cimahi,” kata Ajay, Kamis (18/7/2020).
Dikatakan Ajay, pihaknya memiliki harapan agar lahan Kehati ini semakin diperluas. Sebab, kata dia, lahan RTH seperti ini harus terus dilestarikan. “Karena ini dari awal kita perluas terus. Dulu 3 hektare tanah carik, kita perluas terus sampai hari ini 5 hektare,” terang Ajay.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cimahi, Mochammad Ronny mengatakan, dari total 5 hektare lahan milik Pemkot Cimahi yang berada di Kawasan Bandung Utara (KBU) itu, rencananya ada 1-2 hektare yang akan dijadikan tempat untuk persemaian dan pembibitan berbagai jenis pohon.
“Ada 1-2 hektare akan dijadikan tempat persemaian dan untuk membesarkan bibit. Tapi luasan itu akan digunakan juga untuk sarana dan prasarana,” terang Ronny.
Ia menjelaskan, kerja sama persemaian dan pembibitan itu baru dimulai tahun ini. Sudah ada beberapa jenis tanaman keras yang disemai di lahan tersebut. Di antaranya pohon mahoni dan pohon kopi.
Ke depan rencananya, kata Ronny, pihaknya bersama Satgas Citarum Harum Sektor 21 akan mengembangkan ke tanaman keras yang produktif. “Melihat perkembangan perlu juga tanaman keras yang produktif seperti rambutan mangga dan sejenisnya,” ujarnya.
Ia melanjutkan, setelah pohon-pohon disemaikan dan siap tanam, maka akan disebar ke lahan-lahan yang sudah kritis. Kemudian, keberadaan pohon-pohon juga bisa berfungsi sebagai tangkapan air tanah dan menangkal banjir supaya tidak ke hilir.
“Setelah cukup untuk tanama baru kita distirbusikan ke lahan lahan kritis. Kami juga mengajak masyarakat, termasuk komunitas terlibat langsung,” sebutnya.
Sumber : https://www.cimahikota.go.id