• Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Senin, 19 Mei 2025
TV Harmoni
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
No Result
View All Result
TV Harmoni
  • Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Home Ekonomi

One Product One Pesantren’ Berupaya Dorong Ekonomi Santri

Redaksi Harmoni oleh Redaksi Harmoni
Jumat, 1 Mei 2020
in Ekonomi, Ramadhan
0 0
One Product One Pesantren’ Berupaya Dorong Ekonomi Santri

Seorang siswi SMK tengah magang di workshop lampu limar pesantren Darul Hidayah, Kota Bandung. (VOA/Rio Tuasikal)

Bandung — Dalam bulan Ramadan ini, VOA Siaran Indonesia menghadirkan laporan khusus tentang kebangkitan pesantren-pesantren di Indonesia. Kali ini kami ajak Anda ke pesantren Darul Hidayah di Kota Bandung, yang lewat program “One Product One Pesantren” berhasil memproduksi lampu LED ekonomis dan meningkatkan kesejahteraan para santrinya.

Pesantren Darul Hidayah nampak seperti pesantren pada umumnya. Namun jika kita masuk ke dalam, kita akan menemukan workshop mungil yang memproduksi lampu LED.

Dalam ruang berukuran sekitar 4 x 4 meter itu, para santri memproduksi lampu limar, singkatan dari listrik mandiri rakyat.

Ditemui VOA di workshop-nya, Ketua Yayasan Darul Hidayah, Asep Hermawan, menjelaskan keunggulan lampu ini. “Lampu LED ini wattnya 1 watt tapi terangnya sama dengan 10 watt. Kemudian power-nya itu pakai accu mobil yang 30 ampere,” ujarnya.

Lampu Limar diciptakan dan dikembangkan oleh Ujang Koswara, warga Garut, Jawa Barat, sejak 2008. Inovasi ini menjadi alternatif penerangan di daerah-daerah yang belum teraliri listrik PLN.

Yayasan Pilar Peradaban yang Ujang dirikan memproduksi lampu limar dengan sejumlah komunitas lokal di Kota Bandung. Pada 2014, Yayasan tersebut turut menggaet Pesantren Darul Hidayah. Asep mengatakan, produksi lampu limar mebuat santri lebih produktif.

“Setelah sholat dhuha, karena mereka nggak punya kerjaan, ya akhirnya tidur lagi. Dari pada kondisinya seperti itu ya kami berdayakan lah santri-santri ini untuk membuat lampu-lampu ini,” terangnya.

Pesantren ini memang tidak mengajarkan teknik elektro. Karena itu pesantren mendatangkan pelatih untuk membekali keterampilan para santri.

Santri Merasa Keterampilan Bertambah

Salah seorang santri yang pertama bergabung adalah Ridwan Hidayat. Dia mengatakan pembuatan lampu limar mudah dipelajari.

Selain itu, dia tertarik memproduksi lampu karena misi sosial yang diembannya.

“Tujuannya gitu kan untuk menerangi daerah-daerah yang belum teraliri listrik. Dari sinilah saya tertarik. Karena kan salah satu hadist nabi bahwasanya orang terbaik itu orang yang bermanfaat bagi sesamanya,” ujarnya di pesantren.

Kiri ke kanan: Alumni Darul Hidayah Asep Saepul, Ketua Yayasan Darul Hidayah Asep Hermawan, dan Alumni Darul Hidayah Ridwan Hidayat menunjukkan lampu limar yang diproduksi di pesantren tersebut ketika dikunjungi Februari lalu. (VOA/Rio Tuasikal)
Kiri ke kanan: Alumni Darul Hidayah Asep Saepul, Ketua Yayasan Darul Hidayah Asep Hermawan, dan Alumni Darul Hidayah Ridwan Hidayat menunjukkan lampu limar yang diproduksi di pesantren tersebut ketika dikunjungi Februari lalu. (VOA/Rio Tuasikal)

Ridwan telah lulus dari pesantren pada 2010. Setelah menamatkan studi sarjana ekonomi, ia kembali ke pesantren. Kini ia memimpin produksi lampu limar. Workshop lampu limar telah membekalinya dengan keterampilan.

“Dari yang awalnya kita cuma bisa ngaji aja, sekarang nambah bisa solder-solder sedikit. Ada nambah penghasilan juga buat kita,” terangnya di pesantren.

Hal serupa dikatakan santri lainnya, Asep Saepul. “Manfaatnya ya alhamdulillah saya bisa tahu elektronik kayak gitu. Sampai-sampai saya belajar dari limar menyolder atau apapun. Jadi kalau ada kerusakan (barang elektronik) saya bisa coba-coba (membetulkan),”

Usai lulus dari pesantren dan berkuliah, dia masih ikut memproduksi lampu limar di Darul Hidayah. Dia berharap produksi lampu limar memberikan nilai tambah kepada para santri.

“Bisa meninggikan juga Ponpes Darul Hidayah ini, biar merasakan apa sih senangnya waktu kita memberi pada orang yang belum merasakan cahaya,” ujarnya.

Saat ini, ada 50 santri dari total 300 santri di pesantren, yang ikut memproduksi lampu limar.

Tidak ada target produksi yang dibebankan kepada santri, ujar Asep. Namun rata-rata santri memproduksi satu boks, terdiri atas lima lampu dan satu switch box setiap harinya. Satu boks lampu limar dijual 1,2 juta rupiah. Jika dengan accumulator, harganya jadi 1,8 juta Rupiah. Para santri diberi upah 70 ribu rupiah per boks.

Satu boks berisi 5 lampu limar dan 1 switch box dijual dengan harga 1,2 juta Rupiah. Sementara santri yang membuatnya dapat upah 70 ribu Rupiah per boks. (VOA/Rio Tuasikal)
Satu boks berisi 5 lampu limar dan 1 switch box dijual dengan harga 1,2 juta Rupiah. Sementara santri yang membuatnya dapat upah 70 ribu Rupiah per boks. (VOA/Rio Tuasikal)

‘One Pesantren One Product’ Dorong Kemandirian Pesantren

Lampu limar Darul Hidayah menjadi 1 dari 10 pesantren dalam “One Pesantren One Product” (OPOP) angkatan pertama. Program ini diluncurkan Pemprov Jawa Barat sejak 2018 untuk mendorong perekonomian santri.

Sepuluh pesantren ini memiliki produk yang siap dipasarkan, antara lain Pesantren Nurul Huda, Ciamis (susu kambing etawa), Pesantren Al Ittifaq, Ciwidey (sayur dan buah), serta Pesantren Al Umanaa, kab Sukabumi (lele asap balado). Pesantren ini diberikan pelatihan/bimbingan teknis serta pendampingan bisnis. Program ini kini memasuki angkatan kedua.

Data Kementerian Agama menunjukkan, ada 26 ribuan pesantren se-Indonesia. Sebanyak 8.343 unit ada di Jawa Barat, disusul 4.574 di Banten dan 4.450 di Jawa Timur.

Dalam program OPOP angkatan pertama, Darul Hidayah berhasil menjadi juara ketiga. Hadiah uang yang diterima langsung dibelikan peralatan produksi yang lebih mutakhir.

“Yang tadinya peralatannya agak konvensional, agak jadul, kita bisa beli peralatan yang agak bagus. Kami juga bisa membenahi workshop,” ujarnya lagi.

Namun, kata Asep, pihaknya masih butuh dukungan pemerintah, terutama terkait modal. Dia mengatakan, untuk membuat lampu limar untuk 200 rumah, perlu modal 60 juta untuk komponen dan upah santri.

“Yayasan kan duitnya sangat terbatas, nah kami harapkan modal untuk pembelian komponen bahan baku,” harapnya. [rt/em]

Sumber VOA Indonesia

Bagikan ke Facebook Bagikan ke Twitter Bagikan ke WhatsApp
Redaksi Harmoni

Redaksi Harmoni

Info Terkait

Ramadhan

Ucapan Selamat Idul Fitri 1446 H dari PPLIPI DPW Jawa Barat

Sabtu, 29 Maret 2025
Ekonomi

Jadwal Operasional Bank Saat Libur Lebaran 2025

Jumat, 28 Maret 2025
Ramadhan

Ramadhan Movement 2.0 1446 H/2025 M : Pembaharu Umat, Menuju Peradaban Mulia

Selasa, 25 Maret 2025
Ramadhan

Idul Fitri Segera Tiba, Berikut Ini Besaran Zakat Fitrah 2025 untuk Wilayah Jawa Barat

Selasa, 25 Maret 2025
Ramadhan

Nostalgia Penganan Khas Lebaran Tempo Dulu

Senin, 24 Maret 2025
Ramadhan

Urbanisasi dan Tradisi Mudik Lebaran di Indonesia

Senin, 24 Maret 2025

Info Terbaru

LIPUTAN KHUSUS – Ummahatul Qurani | Kajian Aqidah | Lurus di Jalan Berliku

LIPUTAN KHUSUS – Ummahatul Qurani | Kajian Aqidah | Lurus di Jalan Berliku

Senin, 19 Mei 2025
SAHABAT TAKLIM HARMONI – Mengenal Lebih Dekat Majelis Ta’lim Ibu Baik

SAHABAT TAKLIM HARMONI – Mengenal Lebih Dekat Majelis Ta’lim Ibu Baik

Senin, 19 Mei 2025

Ikuti Kajian “Taddabur Qur’an dan Shiroh Nabawiyah” bersama Ust. Nur Ihsan Jundullah,Lc

Minggu, 18 Mei 2025
LIPUTAN KHUSUS – Manasik Haji Akbar Ghinasepti Tours & Travels (Biro Perjalanan Umroh & Haji Khusus)

LIPUTAN KHUSUS – Manasik Haji Akbar Ghinasepti Tours & Travels (Biro Perjalanan Umroh & Haji Khusus)

Minggu, 18 Mei 2025

Video

  • All
  • Video

“Tipe Perempuan dalam Al-Qur’an” bersama Ust. Adi Hidayat

Minggu, 18 Mei 2025

Tamu Kita – “Mengkritisi Kebijakan Pendidikan KDM”

Sabtu, 17 Mei 2025

Video kajian Rutin MT Ummahatul Qurani “Lurus di Jalan Berliku” bersama Ust. Dedi Hariadi, Lc.

Jumat, 16 Mei 2025

Webinar ICMI Orwil Jabar “Upaya Kecendekiawanan & Kebudayaan dalam Penanggulangan Premanisme

Rabu, 14 Mei 2025
[radio_player id="3"]
  • Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami

© 2024 Harmoni Online

  • Berita
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Jawa Barat
  • Kesehatan
  • Keluarga
  • Ekonomi
  • Etalase
  • Olahraga
  • Entertainment
  • Unik
  • Wisata
  • Religi
  • Video
  • Foto

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist