Bandung – Grafik kasus Covid-19 di Kota Bandung masih menunjukan tren peningkatan. Karena itu, pelaksanaan PSBB akan lebih diperketat. Pengetatan pembatasan di antaranya dengan penegakan kedisiplinan pergerakan mobilitas di Bandung Raya, khususnya di Kota Bandung.
Ini ditegaskan Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Ema Sumarna, ketika memberikan keterangan pers di Balai Kota Bandung, Selasa (28/4/2020).
Dikemukakan Ema, per 27 April 2020 penanganan Covid-19, jumlah PDP (Pasien Dalam Pengawasan) sebanyak 567 orang. Dengan rincian 292 diantaranya dinyatakan sudah negatif, sementara 275 lainnya masih dalam pengawasan.
Sampai saat ini di Kota Bandung sudah terdata 220 orang yang positif terjangkit Covid-19. Sebanyak 20 orang dinyatakan telah sembuh, 28 orang meninggal dunia, dan 172 orang masih dalam tahap perawatan.
Sementara itu, ODP (Orang Dalam Pemantauan) tercatat 3.333 orang. “ODP 3.333 orang angka yang sangat luar biasa, tapi kemudian selesai 2.871 orang dan masih dalam pemantauan 462 orang. Itu data perkembangan Covid di Kota Bandung,” ungkapnya.
Ema memprediksi, jumlah kasus positif virus corona di Kota Bandung bertambah seiring upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melakukan pendeteksian melalui rapid test.
“Rapid test ini sudah dilakukan kepada 4.000 orang lebih. Kemudian hasil positifnya 371 orang. Tapi itu belum tentu (positif) karena harus tes kembali melalui swab test. Saya berharap semuanya negatif,” imbuhnya.*
Sumber : Humas Bandung