Guna penuhi permintaan pasar lokal dan ekspor, Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia (RI) Syahrul Yasin Limpo mengajak 20 kelompok tani atau sekitar 700 petani asal Kabupaten Bandung yang bekerjasama dengan PT Alamanda Sejati Utama untuk tingkatkan produksi sayur dan buah.
Wakil Bupati (Wabup) Bandung H. Gun Gun Gunawan mengungkapkan, langkah tersebut sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan para petani, khususnya di Kabupaten Bandung.
“Dengan adanya kerjasama para petani dan perusahaan serta dorongan dari pemerintah pusat, kami berharap petani di Kabupaten Bandung terus diberi ruang untuk menanam dan diberikan jaminan di hilir berupa jaminan pasar,” ungkap wabup disela sela kegiatan Pelepasan Ekspor komoditas Pertanian Provinsi Jawa Barat di PT. Alamanda Sejati Utama Banjaran, Sabtu (11/1/2020).
Sementara untuk memenuhi permintaan pasar dunia, Gun Gun menilai, perlu adanya sosialisasi kepada petani terkait komoditas yang diperlukan di luar negeri.
“Perusahaan pengekspor produk pertanian harus memberikan informasi dan sosialisasi, sehingga petani tidak hanya menanam untuk keperluan lokal namun juga untuk mancanegara. Tak hanya itu, dalam tahap pengemasannya seperti membersihkan buah atau sayur dari serangga, perusahan juga bisa memberdayakan masyarakat sekitar,” jelasnya.
Menyikapi semakin maraknya alih fungsi lahan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung telah memiliki regulasi berupa Peraturan Daerah (Perda) tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).
“Pada 30 Desember kemarin, Perda ini telah disahkan. Jadi, lahan – lahan produktif telah dilindungi oleh regulasi tersebut. Sehingga ketahanan pangan di Kabupaten Bandung diharapkan dapat terjaga,” papar Gun Gun.
Pada kesempatan yang sama, Mentan RI Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan, Kabupaten Bandung memiliki potensi besar di dunia pertanian. Ia menambahkan, kualitas buah dan sayur asal Kabupaten Bandung berorientasi dunia.
“Kami berharap, pemerintah daerah terus mendorong kaum milenial untuk menjadi agropreneur serta mengambil peran dalam memanfaatkan kesuburan tanah Kabupaten Bandung. Pemerintah juga telah menyediakan KUR (Kredit Usaha Rakyat) yang cukup besar dengan bunga 6%,” ajak mentan.
Tak hanya itu, dirinya juga mengapresiasi sinergitas yang terjalin antara perusahaan ekspor dengan kelompok tani Kabupaten Bandung.
“Saya sangat mengapresiasi kemitraan ini, kedepannya saya mengajak semua pihak untuk meningkatkan produksi tiga kali lipat. Jika perlu bantuan segera sampaikan kepada saya, kita fasilitasi agar petani dapat lebih sejahtera,” ucapnya.
Syahrul menuturkan, jajarannya di karantina pertanian memberikan layanan pemeriksaan di gudang pemilik. Selain untuk menjamin pemenuhan persyaratan teknis negara tujuan ekspor, layanan jemput bola tersebut, dinilai efektif dalam mempercepat proses bisnis perusahaan tersebut.
“Terobosan dan inovasi untuk layanan cepat ekspor ini akan terus dilakukan, juga pemangkasan izin-izin, kami sederhanakan agar ekspor bisa kita genjot,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga mengajak pemerintah provinsi, daerah serta kepolisian untuk mengawasi permasalahan alih fungsi lahan yang kerap terjadi.
“Siapa yang melakukan alih fungsi lahan, apa lagi ada pejabat yang menandatanganinya akan dihukum 5 tahun penjara. Jika melalui konspirasi, ancamannya sampai 7 tahun kurungan. Ini undang – undang yang berbicara,” tegas Mentan RI.
Dalam acara itu, mentan juga melepas ekspor komoditas berupa 20 ton Kentang Granola ke Singapura, 2,5 ton Manggis ke Thailand dan 2,5 ton Bunga Melati ke Cina.
Sumber : http://www.bandungkab.go.id