Dengan hanya mendengar kata internet saja, kita pasti bisa membayangkan mengenai akses berita ataupun permainan online melalui browser. Tapi pernahkah Sobat mengetahui cara kerja internet yang bisa kita rasakan bahkan hanya melalui smartphone yang tidak tersambung oleh kabel jaringan apapun seperti yang ada pada komputer di kantor, sekolah, atau warnet (warung internet)?
Internet sendiri merupakan jaringan komputer paling besar didunia dan sesungguhnya merupakan singkatan dari interconnected network (jaringan yang saling terhubung). Sesuai namanya, internet membuat jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia dapat saling terhubung. Saat ini internet sudah benar-benar terkenal di kalangan masyarakat. Semua lapisan usia, baik anak-anak bahkan orang yang sudah lanjut usia pun mengenal internet. Bahkan belakangan ini, sejak masyarakat sering menggunakan media sosial, hal ini membuat beberapa provider telepon berlomba-lomba untuk memberikan tarif internet yang murah serta terjangkau untuk semua lapisan masyarakat.
Internet diberikan oleh ISP (Internet Service Provider) yang merupakan perusahaan atau badan yang menyediakan jasa sambungan internet. Kebanyakan perusahaan telepon merupakan penyedia jasa Internet. Mereka menyediakan jasa seperti hubungan ke Internet, pendaftaran nama domain, dan hosting. Contoh perusahaannya seperti Telkom, Telkomsel, Speedy, CBN, dan INDOSAT.
Biasanya Koneksi Internet yang di berikan oleh ISP tersambung melalui Kabel telepon/fiber optic yang terkubur ataupun terpasang diatas tihang listrik. Setelah adanya kabel tersebut, masing-masing port diberikan IP Defaultnya. Perlu Sobat ketahui, sebenaranya alamat situs web yang sering kita akses itu memiliki IP Address masing-masing dan IP Address pada setiap situs web itu pasti berbeda.
Singkatnya, ISP Memberikan IP ke perangkat kita lalu pihak dari ISP akan mengonfigurasi alamat yang ada di perangkat kita supaya tersambung dengan server (aplikasi yang dipakai untuk menerima permintaan informasi dari Sobat Harmoni sebagai user/pengguna lewat browser dan dikirim kembali informasi yang diminta melalui hypertext transfer protocol atau HTTP) ISP. Proses konfigurasi tersebut biasanya dilakukan pada router di mana di dalamnya terdapat berbagai menu pilihan seperti menu untuk membatasi kecepatan akses, memblokir IP/alamat yang dilarang untuk diakses, dan masih banyak lagi. Setelah konfigurasi selesai dilakukan, maka internet sudah bisa diakses/digunakan.
Alamat situs web diakses melalui IP Address di mana terdapat deretan angka di dalamnya. Adapun alasan mengapa kita bisa mengakses suatu situs web hanya dengan menulis nama domainnya saja seperti www.google.com, itu dikarenakan adanya DNS (Domain name System). Sebelumnya alamat yang sering kita kenal dengan www.google.com itu hanya deretan angka disertai dengan titik (74.125.68.105). Jadi DNS ini berfungsi untuk menerjemahkan pengalamatan IP kedalam suatu domain sehingga kita dimudahkan untuk mengingat alamat website tersebut.
Kini perkembangan teknologi pun sudah semakin canggih sehingga internet tidak hanya bekerja pada kabel melainkan bisa lewat gelombang radio yang biasa kita kenal sebagai WiFi serta menggunakan cahaya yang disebut LiFi dengan kecepatannya yang bisa mencapai hingga 100 Gbps.
Wireless Fidelity atau yang lebih awam kita sebut WiFi sendiri adalah suatu teknologi yang menggunakan gelombang radio dalam rentang 2,4GHz sampai dengan 5GHz untuk menghubungkan perangkat seperti PC, laptop, dan smartphone ke jaringan komputer untuk bisa mengakses internet.
Untuk dapat melakukan akses internet, maka perangkat elektronik diatas perlu berada dalam satu titik akses atau hotspot jaringan nirkabel sehingga terhubung dengan WiFi. Pada umumnya jaringan WiFi dapat menjangkau hingga 20 meter di dalam ruangan dan lebih dari 20 meter untuk di luar ruangan. Pada awal kemunculannya, WiFi hanya digunakan sebagai perangkat nirkabel pada jaringan LAN (Local Area Network), akan tetapi karena pesatnya teknologi di zaman sekarang ini, WiFi menjadi kebutuhan sehari-hari untuk akses jaringan internet.
Berbagai data yang kita minta atau kirimkan melalui WiFi didistribusikan melalui gelombang radio di udara. Supaya data tersebut bisa terbaca maka harus ada yang namanya wireless adaptor yang menghubungkan ke WiFi. Gelombang radio yang berwujud sinyal ini lalu dikirim menuju router yang fungsinya untuk memecahkan kode. Setelah terbaca, maka data dikirim ke jaringan internet yang memanfaatkan koneksi ethernet. Karena jaringan WiFi ini bekerja dua arah, maka tiap data yang diterima dalam waktu yang sama menjadi kode pada tiap paket data lalu dikirim kembali dalam bentuk sinyal radio yang diterima adaptor komputer nirkabel.
Kurang lebih seperti itulah cara kerja internet, Sob. Oleh karena itu, terkadang mengakses internet saat keadaan cuaca yang tidak bagus atau ekstrem dapat berdampak terhadap kecepatan atau akses internet. Selain itu, keadaan cuaca yang tidak di inginkan juga dapat menghambat frekuensi gelombang radio yang digunakan untuk transaksi data dan akses internet. Hal ini diakibatkan karena gelombang atau sinyal yang dipancarkan mendapat hambatan dari suatu materi lain, dalam hal ini yang dimaksud adalah butiran air hujan.
Saat hujan turun, gelombang yang ditembakkan oleh pemancar wireless akan membentur butiran hujan tersebut sehingga kemudian akan memantul ke arah lain. Akibatnya, kualitas sinyal yang diterima akan menurun dan gelombang yang seharusnya ditembakkan dengan tepat sasaran menjadi kacau dan terbelok-belok. Selain pengaruh benturan dengan butiran hujan, kondisi angin kencang juga dapat menjadikan koneksi internet seketika menjadi lambat karena arah angin yang tidak beraturan yang memungkinkan pergeseran antena atau gangguan lainnya.
Sekarang Sobat Harmoni sudah terbayang mengenai cara kerja internet yang sering kita gunakan sehari-hari, kan? Semoga artikel ini bermanfaat ya untuk menambah pengetahuan Sobat semua!
(Dari berbagai sumber)