Sobat Harmoni, apa kalian gemar makan junk food? Junk Food juga dikenal sebagai jenis makanan instan atau cepat saji. Makanan jenis ini memang sudah berkembang dengan pesat dan semakin banyak diminati hingga terjadi persaingan yang ketat oleh perusahaan makanan di wilayah Indonesia. Menurut sebagian orang, jenis makanan cepat saji ini memang lebih efektif dari sisi waktunya.
Selain itu, Junk Food juga sangat mudah ditemukan. Bahkan, jenis makanan ini kerap memiliki cita rasa yang lezat. Dan harganya pun juga sangat terjangkau dan bersahabat. Sudah menjadi hal yang wajar jika remaja masa kini lebih memilih junk food sebagai menu favorit harian. Alasan remaja lebih memilih menu junk food selain karena mudah ditemukan dan cepat saji, junk food juga dianggap sebagai makanan ‘kekinian’ yang dianggap dapat meningkatkan gengsi mereka.
Hampir semua orang termasuk para remaja sudah mengetahui makanan apa saja yang termasuk dalam kategori junk food. Secara pasti, ada sepuluh jenis makanan yang dicap junk food oleh WHO (World Health Organization) diantaranya gorengan, fast food, jeroan dan daging berlemak, asinan, daging olahan, makanan yang dipangang, sajian manis beku, manisan kering, makanan kaleng, dan semua olahan keju.
Meskipun para remaja sudah tau, namun kenyataannya menu-menu tersebut tetap diminati dan hampir setiap hari mereka konsumsi. Sadar atau tidak, sebenarnya para remaja mungkin sudah tau dampak dan bahaya dari junk food yang mereka konsumsi, namun mereka mengabaikannya. Dilihat dari namanya saja Sobat sudah tahu bahwa junk food berarti makanan yang tidak sehat (makanan sampah).
Seorang dokter spesialis gizi Dr. Oetoro mengatakan bahwa junk food mengandung jumlah lemak yang besar, rendah serat, banyak mengandung garam, gula, zat aditif dan kalori tinggi tetapi rendah nutrisi, rendah vitamin, dan rendah mineral sehingga dapat memicu segala macam penyakit berbahaya seperti obesitas, jantung dan kanker terutama kanker usus dan payudara. Tidak hanya itu, makanan cepat saji seringkali memiliki kandungan bahan pengawet serta berbagai jenis penyedap seperti micin. Harus diakui bahwa makanan cepat saji atau Junk Food termasuk jenis makanan berbahaya jika dikonsumsi oleh tubuh.
Selain itu kandungan lain dari junk food adalah sodium, saturated fat (lemak jenuh), kolesterol, gula, formalin, rhodamin B dan metanil yellow. Sodium merupakan bagian dari garam yang banyak ditemukan pada makanan dan minuman kemasan. Sodium banyak terdapat pada kentang goreng, burger, spagheti, pizza, ayam goreng, mie instan, dan keripik kentang. Kadar sodium yang dikonsumsi tidak boleh berlebihan. Terlalu banyak mengkonsumsi sodium akan menimbukan tekanan darah tinggi sehingga memicu penyakit gangguan ginjal, stroke, dan penyakit jantung.
Di dalam junk food terdapat banyak saturated fat yang dapat merangsang hati memproduksi kolesterol. Lemak dari daging, susu, dan produk olahan susu adalah sumber utama saturated fat. Kolesterol dapat menutup saluran darah dan oksigen yang mengalir keseluruh tubuh. Hal ini sangat membahayakan, apabila aliran darah dan oksigen yang masuk keotak menjadi tersumbat.
Tersumbatnya aliran oksigen dan darah keotak dapat menimbulkan penyakit stroke, mungkin banyak diantara Sobat yang mengira bahwa stroke hanya diderita oleh orangtua yang lanjut usia. Kenyataannya sekarang ini stroke banyak diderita oleh remaja bahkan anak-anak usia 15 atau 16 tahun. Mengkonsumsi makanan junk food atau makanan sampah juga dapat mengganggu metabolisme tubuh remaja. Hal ini tentunya akan mempengaruhi perkembangan sistem imun itu sendiri. Pertumbuhan dan perkembangan imunitas dan reproduksi tidak akan maksimal bahkan akan terganggu dan tidak berkembang jika remaja hobby mengkonsumsi junk food. Sistem imunitas diperlukan tubuh untuk mempertahankan keutuhannya terhadap bahaya yang dapat ditimbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup disekitar.
Jika perkembangan sistem imun tidak maksimal, maka kemampuannya melindungi tubuh juga berkurang, sehingga menyebabkan agen patogen penyebab penyakit seperti virus, bakteri, kuman, dan jamur akan mudah menyerang tubuh remaja, akibatnya remaja lebih mudah sakit, bahkan hingga usia dewasa remaja akan mudah terserang penyakit menular maupun penyakit degeneratif lainnya.
Berikut ini beberapa bahaya mematikan akibat sering mengonsumsi junk food.
- Kolesterol tinggi
Di dalam junk food sendiri memiliki nilai gizi yang rendah. Bahkan tidak ada sama sekali. Kebanyakan junk food mengandung kalori cukup tinggi. Hal ini yang menyebabkan kolesterol meningkat. Pastinya kolesterol tinggi akan sangat berdampak pada kesehatan tubuh. Kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi adalah dua faktor yang meningkatkan risiko serangan jantung serta stroke.
- Diabetes
Siapa bilang diabetes terjadi karena mengonsumsi makanan manis? Banyak faktor penyebab diabetes terjadi. Salah satunya adalah gaya hidup tidak sehat, yakni mengonsumsi makanan cepat saji terlalu sering. Junk food sangat mempengaruhi sistem metabolisme tubuh. Sistem metabolisme tubuh yang tidak baik akan menyebabkan nutrisi makanan tidak terserap dengan baik. Selain itu, insulin juga tidak bekerja dengan sempurna. Padahal insulin sangat dibutuhkan tubuh untuk mengolah glukosa menjadi energi.
- Penyakit jantung
Masih berhubungan dengan poin pertama, junk food memiliki kandungan lemak jahat yang tinggi. Hal ini juga yang membuat kolesterol di dalam tubuh meningkat. Selain itu, makanan cepat saji juga menyebabkan kadar gula darah meningkat. Lemak jahat yang menumpuk di dalam tubuh akan sangat mempengaruhi kerja jantung. Selain itu, lemak juga bisa menumpuk di dalam pembuluh darah menyebabkan penyumbatan. Maka dari itu, resiko serangan jantung pun juga akan meningkat.
- Gangguan ginjal
Mungkin Sobat tidak merasa akan bahaya junk food, karena memang rasanya yang nikmat. Namun junk food memiliki kandungan natrium cukup tinggi di dalamnya. Kandungan natrium tersebut bisa mempengaruhi kinerja ginjal. Dengan begitu, ginjal tidak bisa berfungsi untuk menyaring racun dalam darah dengan baik.
- Kerusakan hati
Bahaya cukup mematikan akan junk food adalah kerusakan hati. Bahkan, penelitian menunjukan mengonsumsi junk food tanpa berolahraga sama halnya dengan orang mengonsumsi alkohol. Hal ini pula yang menyebabkan jaringan parut dalam hati. Sehingga, hati tidak bekerja secara baik dan optimal.
- Fast food mengandung sodium yang meningkatkan risiko sakit kepala
- Kandungan sodium dalam fast food membuat jumlah air dalam tubuhmu meningkat sehingga Sobat terlihat lebih gemuk
- Memakan dan memproses fast food meningkatkan risiko depresi
- Karbohidrat berat dan lemak tak jenuh dalam fast food menyebabkan jerawat
- Karbohidrat dan gula dalam fast foodmemproduksi asam yang menghancurkan enamel gigimu dan menyebabkan gigi berlubang
- Jika kurang olahraga, kalori berlebih akan berubah jadi kelebihan berat badan yang mengakibatkan obesitas
Obesitas juga berisiko menyebabkan sesak napas
Memperhatikan asupan makanan dalam tubuh sangatlah penting. Sobat harus lebih selektif dalam memilih makanan yang akan Sobat konsumsi. Tidak hanya memperhatikan kepraktisanya dan rasa saja, Sobat juga harus berpikir tentang nilai gizi yang terkandung di dalamnya. Karena tidak semua makanan yang Sobat konsumsi berdampak baik bagi kesehatan.
Oleh karena itu, Sobat yang kebetulan termasuk orang yang gemar mengkonsumsi makanan cepat saji, sebaiknya mulailah untuk menguranginya sejak saat ini. Sebagai manusia yang membutuhkan kesehatan maksimal, sebaiknya mulailah untuk menyayangi diri sendiri dengan mengkonsumsi jenis makanan sehat.
Bagaimana, Sobat apakah masih berani makan makanan junk food?
(Dari berbagai sumber)