• Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Selasa, 20 Mei 2025
TV Harmoni
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
No Result
View All Result
TV Harmoni
  • Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Home Keluarga

Ajarkan Ini Sejak Dini, Jadikan Anak Disiplinkan Diri

Redaksi Harmoni oleh Redaksi Harmoni
Jumat, 8 November 2019
in Keluarga
0 0
Ajarkan Ini Sejak Dini, Jadikan Anak Disiplinkan Diri

Foto : pixabay.com

Hai Sobat Harmoni, Sebagai orangtua pasti ingin mepunyai anak yang penurut dan disiplin. Disiplin berarti anak memiliki tanggung jawab dengan apa yang dia lakukan, dan mampu mengikuti apa yang kita katakan dengan baik tapi, mengajarkan disiplin pada anak bukan perkara gampang. Orangtua harus punya jurus-jurus jitu agar anak dengan mudah belajar apa yang dimaksud dengan disiplin karena boleh jadi, anak tidak disiplin bukan karena anak membantah, tetapi karena anak tidak paham apa itu disiplin yang dimaksud orangtuanya.

Mengajari anak disiplin adalah suatu hal yang harus dilakukan oleh seorang ibu sejak usia dini. Hal ini karena kecenderungan seorang anak yang mengganggu, merusak, susah diatur, dan tidak dapat mengendalikan apa yang mereka katakan atau lakukan. Ini semua membutuhkan pengendalian diri atau disiplin diri yang harus dimulai sedini mungkin. Karena apabila terlambat atau terlalu lama untuk mengajarinya, akan susah untuk diubah atau diperbaiki.

Disiplin Sebagai Bentuk Pengajaran Bukan Hukuman
Si Kecil berada pada tahap belajar tentang bagaimana interaksi dengan orang lain dan bagaimana ia bisa merasa tetap aman. Ibu sebagai guru utama si Kecil, sebaiknya mengajari pengembangan diri si Kecil dengan konsisten, sabar dan bertahap. Jangan jadikan kedisiplinan sebagai bentuk hukuman bagi si Kecil.

Mengajarkan Disiplin sebenarnya merupakan pendidikan yang panjang dan tidak sekali jadi. Perlu kerja keras juga dari sisi orangtua yang mengajarkan disiplin. Seringkali orang tua menjadikan disiplin sebagai hukuman, namun asal kata disiplin adalah untuk mengajari. Ketika anak tidak disiplin, seringkali yang disalahkan adalah anaknya, sementara orangtua tidak mau mengkoreksi diri, apakah orangtuasalah mengajarkan disiplin tersebut atau tidak. Intinya disiplin adalah kerja keras antara anak dan orangtua.

Pentingnya kedisiplinan hidup harus dimengerti oleh semua orang terutama seorang ibu yang akan memiliki anak. Orang yang memiliki sifat disiplin akan lebih dihargai oleh orang lain. Akibatnya, hidup yang akan ia jalani menjadi lebih mudah dan sedikit tekanan. Karena ia bisa untuk mengendalikan emosi apabila tengah menghadapi suatu cobaan. Cara yang ditempuh setiap orangtua pun berbeda-beda. Ada yang lebih sabar, tapi ada pula yang cenderung marah-marah atau bahkan melibatkan kekerasan seperti menjewer, memukul, atau membentak.

Awal dari Disiplin
Hal di bawah ini penting untuk Ibu ketahui saat menjalankan program disiplin bagi si Kecil:
– Tiap anak memiliki karakteristik berbeda dan tiap keluarga memiliki kebiasaan berbeda. Namun ada peraturan umum yang berlaku bagi siapa saja.
– Disiplin tidak akan efektif bila Ibu terlalu permisif atau tidak mengenal kompromi. Kedua kubu ekstrim disiplin ini bisa membuat si Kecil merasa tidak disayang orang tua.
– Tugas Ibu adalah mengajari batasan bagi si Kecil, karena di usianya ia belum bisa mengendalikan diri sepenuhnya.
– Koreksi dan penghargaan akan lebih baik bagi si Kecil dibandingkan hukuman.
– Biarkan si Kecil melakukan kesalahan agar ia bisa belajar dari kesalahannya.

Salah dalam memilih cara mengajarkan disiplin pada anak yang keliru malah bisa membuat anak semakin membangkang dan kabur dari tanggung jawab. Daripada pakai kekerasan yang membuang-buang energi, lebih baik pakai cara yang lebih halus, tapi fokus dan ampuh mendisiplinkan anak. Bagaimana caranya? Ini beberapa cara mendisiplinkan anak :

Orangtua harus tegas

Salah satu kelemahan orangtua yang paling sering adalah kurang tegasnya orangtua. Namanya orangtua, ketika melihat anaknya merengek atau menangis, terkadang merasa tidak tega, sehingga yang awalnya tegas, menjadi lunak. Ketidak tegasan orangtua dapat dijadikan senjata bagi anak untuk merusak aturan yang telah ditetapkan. Anak akan merasa bahwa orangtuanya dapat dilunakkan dengan tangisannya, dan rengekannya. Sekali saja orangtua berperilaku tidak tegas, maka rusaklah pendidikan disiplin yang dilakukan.

Buat Table Waktu
Tulis atau gambarkan jadwal harian anak. Misalnya pukul 06.00 bangun pagi, pukul 06.30 mandi, 07.00 sarapan, 07.30 berangkat ke sekolah, 12.30 pulang sekolah, 13.00 makan siang, 13.30-15.00 tidur siang, 15.30 mandi sore, 15.30-16.00 membuat PR, 16.00-17.30 bermain di luar, 18.00 makan malam, 19.00 bermain dengan Ayah dan Bunda, dan pukul 20.00 tidur. Tujuan dari membuat tabel waktu ini adalah agar anak dapat belajar mengatur waktu dan lebih disiplin dalam beraktivitas.

Konsisten
Kadang boleh, kadang tidak boleh. Ketidakkonsistenan seperti ini justru membuat anak bingung dan marah. Apabila orang tua telah menetapkan aturan, maka aturan tersebut harus berlaku seterusnya. Orangtua harus sepakat untuk menerapkan aturan yang sama. Dengan penerapan aturan yang konsisten, anak paham perilaku seperti apa yang diharapkan oleh orang tua.

Beri Informasi Anak Bagaimana Perilaku yang Benar
Anak-anak bisa saja melakukan kesalahan. Misalnya, dia ingin meminjam mainan temannya tapi nggak dikasih. Alhasil, anak mendorong si teman. Orang tua perlu mengatakan ke anak perilaku itu tidak boleh dilakukan dan beri solusinya.
Misalnya kita bilang ke anak, “Kak, kalau mau pinjam mainan bilang ke teman ‘Aku pinjam ya mainannya.'”

Beri Aturan dan Konsekuensi
Ada aturan sudah pasti perlu konsekuensi. Misalnya ketika anak nggak melakukan tugas membereskan kamar sesuai yang telah disepakati. Apalagi orangtua sudah mengingatkan beberapa kali. Karena ada aturan yang dilanggar maka anak mendapat konsekuensi yakni kehilangan waktunya menonton TV misalnya. Ketika aturan dan konsekuensi dibuat dengan jelas, spesifik dan logis, anak akan belajar mendisiplinkan dan mengatur tindakannya.

Tunjukkan Rasa Sayang dan Menghargai
Bagaimana orang tua ingin diperlakukan oleh anak, maka seperti itu pulalah cara yang harus ditunjukkan ke anak. Bila anak melakukan tindakan yang kurang baik, katakan pada anak perilaku tersebut nggak baik. “Misalnya tidak boleh memukul karena akan menyakiti orang lain, tidak boleh berkata kasar karena akan melukai perasaan orang lain. Walau demikian, tunjukkan pada anak bahwa kita tetap menyayangi dan menghargainya. Dengarkan pendapatnya kemudian jelaskan tingkah laku yang benar seperti apa disertai alasannya,”

Minta anak untuk selalu membereskan mainan yang ia gunakan setelah bermain untuk belajar disiplin.

Beri Penghargaan
Bila anak menunjukkan perilaku baik termasuk disiplin, jangan lupa beri mereka apresiasi. Apresiasi untuk anak nggak melulu harus berupa barang kok. Dengan dipuji setelah berperilaku baik aja anak-anak sudah happy.

Membuat Aturan dengan Jelas

Buatlah peraturan yang jelas saat berusaha mengajarkan disiplin pada anak. Saat si kecil melakukan kesalahan, Sobat bisa langsung memperingatkannya. Beda halnya jika tidak ada peraturan jelas, anak tidak akan mengetahui hal-hal keliru yang dilakukannya.

Menunjukkan Sikap Positif

Sobat, ingatlah bahwa mengkritik anak adalah kegiatan yang akan membuang-buang waktu. Sebab, hal tersebut dapat membuat kepercayaan diri mereka menjadi luntur. Sebaliknya, para orang tua bisa memberikan pujian dan menunjukkan sikap positif saat mereka melakukan sesuatu.

Berani Mengatakan Tidak

Sebagai orang tua, Sobat harus konsisten saat mengajarkan disiplin pada anak. Mungkin dalam suatu kondisi, anak cenderung merengek dan membuat hati Sobat luluh. Berusahalah untuk tetap berpegang pada apa yang Sobat percaya. Saat Sobat mengatakan tidak pada anak, pastikan mereka mengetahui alasannya agar mereka mengerti.

Memberi Pengertian Tentang Pentingnya Sikap Disiplin

Sebagai orang tua, Sobat perlu memberi pengertian kepada anak tentang pentingnya sikap disiplin. Jangan sampai anak merasa terpaksa dalam menjalankan segala aturan yang telah dibuat. Secara perlahan, jelaskan pentingnya sikap disiplin baik dalam kehidupan saat ini ataupun pada masa mendatang saat dewasa.

Ciptakan Lingkungan Yang Sesuai

Sekarang Sobat sudah tahu bahwa si kecil sedang mengalami rasa penasaran yang tak ada habisnya dan ingin menjelajahi semua hal baru. Nah, untuk mengawali mendidik anak, hindari berbagai godaan yang dapat membuyarkan konsentrasi anak. Ya, menciptakan lingkungan yang kondusif dan sesuai dengan keadaan si kecil adalah cara mendidik anak yang tepat. 

Misalnya, hindari akses TV, handphone, tablet, atau alat elektronik lainnya yang dapat mengganggu proses pembelajaran anak balita. Proses mendidik anak terkadang terganggu dengan tampilan video yang lebih menarik bagi si kecil daripada mainan di sekitarnya. Membaca buku atau mainan lainnya, justru lebih bisa merangsang kemampuan motorik dan sesoriknya.

Buka ruang diskusi dengan anak untuk menyatakan keberatannya

Jika anak terlalu berat dengan hukuman atau aturan yang ditetapkan, orangtua harus memberikan ruang diskusi bagi anak untuk menyatakan keberatannya. Jangan abaikan hak anak untuk merasa keberatan dengan aturan yang dibuat. Ruang diskusi sebaiknya dimanfaatkan untuk membuka obrolan dengan anak, dan dengarkan alasan anak keberatan dengan aturan tersebut. Jika alasannya cukup masuk akal, tidak ada salahnya untuk sedikit mengalah. Tetapi jika alasannya hanya dibuat-buat, orang tua harus tetap tegas menolaknya dengan kalimat yang sopan.

Orangtua harus jadi teladan

Yang paling sulit bagi orangtua dalam mendidik kedisiplinan adalah menjadi contoh atau teladan bagi anaknya. Orangtua merasa bahwa dirinya boleh bertindak salah dan tidak baik, tetapi anak dituntut untuk selalu baik, sementara orangtua tidak memberikan contoh yang baik untuk anaknya. Sering kita lihat orangtua melarang anaknya merokok, sementara orangtua adalah perokok aktif. Orangtua menyuruh anaknya untuk sholat, tetapi orangtua jarang melaksanakan sholat. Orantua menyuruh anaknya untuk bangun pagi dan mandi pagi, tetapi orangtuanya bangun siang dan selalu bermalas-malasan.

Orangtua adalah contoh serhari-hari yang bisa anak tiru, maka orangtua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya.

(Dari berbagai sumber)

Bagikan ke Facebook Bagikan ke Twitter Bagikan ke WhatsApp
Redaksi Harmoni

Redaksi Harmoni

Info Terkait

Langkah Praktis untuk Melindungi Diri dan Keluarga dari Ancaman KDRT
Keluarga

Langkah Praktis untuk Melindungi Diri dan Keluarga dari Ancaman KDRT

Senin, 2 September 2024
Keluarga

4 Tips Mempererat Ikatan Keluarga di Tengah Gempuran Media Sosial

Senin, 12 Agustus 2024
Fatherless Berdampak Buruk Bagi Prestasi Anak, Mitos atau Fakta?
Keluarga

Fatherless Berdampak Buruk Bagi Prestasi Anak, Mitos atau Fakta?

Kamis, 8 Agustus 2024
Keluarga

Menyoal Pekerjaan Ramah Keluarga, Antara Urgensi & Tantangan Implementasinya

Rabu, 31 Juli 2024
Manfaatkan Hari Kerja, Ini Dia 3 Tips Meluangkan Waktu Dengan Keluarga di Tengah Kesibukan
Keluarga

Manfaatkan Hari Kerja, Ini Dia 3 Tips Meluangkan Waktu Dengan Keluarga di Tengah Kesibukan

Selasa, 30 Juli 2024
HARGANAS | Hari Keluarga Nasional Ke 31 – Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas
Keluarga

HARGANAS | Hari Keluarga Nasional Ke 31 – Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas

Senin, 29 Juli 2024

Info Terbaru

BNN Cimahi Mendukung “Kampung Cendekia”Menuju RW Bersih Narkoba

Selasa, 20 Mei 2025

Silaturahmi Warga Jateng di Bandung Raya, dari Pengumuman Status Paguyuban Hingga Launching Minuman Tradisional

Senin, 19 Mei 2025
LIPUTAN KHUSUS – Ummahatul Qurani | Kajian Aqidah | Lurus di Jalan Berliku

LIPUTAN KHUSUS – Ummahatul Qurani | Kajian Aqidah | Lurus di Jalan Berliku

Senin, 19 Mei 2025
SAHABAT TAKLIM HARMONI – Mengenal Lebih Dekat Majelis Ta’lim Ibu Baik

SAHABAT TAKLIM HARMONI – Mengenal Lebih Dekat Majelis Ta’lim Ibu Baik

Senin, 19 Mei 2025

Video

  • All
  • Video

“Tipe Perempuan dalam Al-Qur’an” bersama Ust. Adi Hidayat

Minggu, 18 Mei 2025

Tamu Kita – “Mengkritisi Kebijakan Pendidikan KDM”

Sabtu, 17 Mei 2025

Video kajian Rutin MT Ummahatul Qurani “Lurus di Jalan Berliku” bersama Ust. Dedi Hariadi, Lc.

Jumat, 16 Mei 2025

Webinar ICMI Orwil Jabar “Upaya Kecendekiawanan & Kebudayaan dalam Penanggulangan Premanisme

Rabu, 14 Mei 2025
[radio_player id="3"]
  • Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami

© 2024 Harmoni Online

  • Berita
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Jawa Barat
  • Kesehatan
  • Keluarga
  • Ekonomi
  • Etalase
  • Olahraga
  • Entertainment
  • Unik
  • Wisata
  • Religi
  • Video
  • Foto

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist