Seberapa sering Sobat Harmoni menggunakan styrofoam sebagai wadah makanan? Styrofoam adalah salah satu jenis plastik golongan 6 yang terbuat dari polisterin dan gas. Bahan kimia ini akan bereaksi ketika kontak langsung dengan makanan. Ketika Sobat mengonsumsi makanan atau minuman dari wadah Styrofoam, maka makanan tersebut berpotensi tercemar polystyrene tersebut.
Bahan Styrofoam memang sangatlah membantu dalam mengemas makanan. Bahannya ringan, mudah dibawa, murah dari segi biaya produksi, antiair, bahkan dapat menahan suhu makanan hangat untuk tetap hangat. Hal tersebut membuat Styrofoam menjadi sangat berguna hingga banyak digunakan untuk membungkus makanan. Namun, terdapat kandungan di dalam Styrofoam tersebut yang bisa membahayakan tubuh. Walaupun sangat praktis dan murah, penggunaan styrofoam dapat menyebabkan kanker dan berbagai penyakit kronis lainnya.
Bahan Styrofoam sendiri tidak setangguh yang Sobat kira. Ketika bahan tersebut bertemu dengan makanan atau minuman panas, bahan Styrofoam dalam meleleh dan melebur bersama makanan. Sedangkan, kandungan polystyrene tersebut dikenal sebagai karsinogen pada manusia, atau zat yang dapat menyebabkan kanker. Itulah mengapa bahaya styrofoam sangat serius bagi kesehatan.
Terlebih lagi, orang-orang terkadang menganggap memanaskan makanan bersama wadahnya sekaligus, yaitu wadah makan Styrofoam adalah hal yang wajar. Padahal, memanaskannya bersama Styrofoam justru akan memperparah zat polystyrene meleleh lebih banyak dan bercampur bersama makanan Sobat..
Tidak hanya membahayakan makanan pada manusia, pembuangan limbah styrofoam juga dapat mencemarkan lingkungan. Limbah styrofoam dapat terbawa hingga ke laut dan tidak sengaja termakan oleh hewan-hewan laut. Tidak jarang kematian hewan dikarenakan adanya kandungan sampah manusia.Terlebih lagi jika ternyata ikan yang Sobat konsumsi juga terpapar sampah styrofoam. Mengerikan, bukan?
Dengan begitu, ada baiknya Sobat memperhatikan lagi bahan wadah pembungkus makanan Sobat. Terlebih lagi jika makanan yang Sobat bungkus masih panas. Hindari penggunaan Styrofoam, bahkan jika memungkinkan, bawalah kotak makan Sobat sendiri yang bebas dari kandungan jahat. Tidak hanya Styrofoam, Sobat boleh mengecek kandungan polystyrene pada wadah pembungkus makanan lain. Jika terdapat angka 6 pada keterangan wadahnya, maka bahan tersebut juga mengandung zat berbahaya seperti polystyrene.
Mengapa kandungan Styrofoam tersebut berbahaya bagi kesehatan tubuh dan lingkungan? Apa dampaknya?
Bahaya Styrofoam bagi kesehatan dan bagi lingkungan.
Bagi Kesehatan :
1. Memiliki komponen benzene, salah satu penyebab kanker.
Styrofoam merupakan plastik yang salah satu komponennya adalah benzena. Zat yang dihasilkan dari bahan bakar minyak itu merupakan satu dari 4 serangkai penyebab kanker pada manusia, yakni benzena, toluena, etilbenzena, dan xilena. Keempat serangkai itu bahkan sudah masuk dalam daftar 100 toksikologi.
2. Bersifat mikroplastik
sampah plastik, terutama styrofoam, yang dibuang ke perairan, lama kelamaan akan terpecah-pecah menjadi pecahan kecil plastik tak kasat mata yang disebut mikroplastik. Mikroplastik itu kemudian dimakan oleh ikan.
“Ikan itu lalu dimakan oleh kita. Itu artinya benzenanya juga masuk ke dalam tubuh kita. Kembali lagi ke masalah kesehatan manusi
Bagi Lingkungan :
1. Sulit terurai, bisa menyumbat saluran air dan sebabkan banjir
Sampah styrofoam merupakan sampah yang sulit terurai seperti halnya sampah plastik lainnya. Styrofoam dapat terurai dengan sempurna menghabiskan waktu yang sangat fantastis, yaitu sekitar 500 tahun. Namun jika jenis plastik lain dicari oleh pemulung karena bisa didaur ulang, sedangkan styrofoam tidak.
Sebab itulah, sampah styrofoam terus menggunung dan mengganggu lingkungan. Jika dibuang ke sungai atau saluran air, styrofoam bisa menyumbat saluran air dan mengakibatkan banjir.
2. Masih gunakan choro fluoro carbon (CFC), penyebab efek rumah kaca.
Selain mengganggu lingkungan, styrofoam ternyata ikut berkontribusi pada timbulnya efek rumah kaca. Proses pembuatan produk plastik itu hingga kini masih menggunakan chloro fluoro carbon (CFC) yang menjadi penyebab efek rumah kaca.
“Pembuatan styrofoam itu biasanya menggunakan CFC untuk mengelembungkannya. Sampai sekarang teknologi pembuatan styrofoam masih menggunakan itu.
3. Satwa Air Tercemari
Sampah styrofoam yang dibuang sembarangan akan sangat merusak lingkungan karena ia sulit untuk terurai secara alami.Beberapa kasus pernah terjadi menyangkut tercemarnya air dengan styrofoam. Kasus tersebut adalah kematian masal satwa air dan binatang-binatang kecil lainnya. Kematian ini disebabkan oleh adanya plastik di dalam perut ikan-ikan tersebut.
Bagaimana cara mencegah bahaya styrofoam dari wadah makanan?
Memang styrofoam telah dinyatakan aman untuk digunakan. Namun bahaya styrofoam masih bisa mengintai Sobat jika tidak memerhatikan berbagai hal yang dapat meningkatkan kontaminasi zat polystyrene.
Berikut adalah cara mencegah timbulnya bahaya styrofoam yang sering Sobat gunakan tersebut:
- Jangan menggunakan styrofoam berulang kali. Gunakanlah hanya untuk satu kali pakai.
- Hindari penggunaan styrofoam untuk makanan yang panas.
- Jangan menggunakan styrofoam sebagai wadah makanan yang akan dipanaskan.
- Hindari kontak langsung dengan styrofoam, Sobat bisa memberi plastik atau kertas nasi sebagai alas dari styrofoam.
- Jika makanan bersifat asam, mengandung banyak lemak, maka sebaiknya hindari penggunaan styrofoam.
Namun akan lebih baik penggunaan styrofoam sebagai bungkus atau kemasan makanan ini dikurangi bahkan dihindari dan menggantinya dengan bahan-bahan yang lebih ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan seperti kertas atau karton.