Bisa dibilang bahwa keberadaan makanan mampu meningkatkan potensi kemampuan anak baik di dalam dunia akademis maupun dunia non-akademis. Untuk memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, maka dibangunlah sebuah tempat agar mereka bisa menikmati aneka kudapan yang sehat dan tentu saja aman yang dikenal dengan istilah kantin sehat. Namun, pada kenyataannya, para pelajar kecil tersebut masih saja membeli makanan di luar sekolah. Akibat jajan sembarangan, anak-anak mengalami berbagai macam keluhan kesehatan. Hal ini tentunya juga membawa dampak buruk bagi kembang tumbuh mereka.
Anak-anak dan jajanan seolah hal yang tidak bisa terpisahkan. Namun jangan biarkan si kecil jajan sembarangan ya. Jika si kecil terus-menerus dibiarkan jajan makanan tidak sehat, maka akan mempengaruhi kesehatan tubuhnya. Pasalnya jajanan anak mengandung bahan-bahan berbahaya seperti bahan pengawet, pewarna dan pemanis buatan yang akan memicu berbagai pernyakit, yang bisa muncul dalan jangka pendek maupun jangka panjang, seperti berikut ini.
Anak-anak mudah tergoda dengan beragam jajanan di pinggir jalan. Selain rasanya lezat, jajanan memiliki bentuk dan warna yang menarik perhatian. Si Kecil tentu boleh membeli jajanan yang diinginkan, asal tetap memperhatikan kebersihannya. Penyebabnya, jajan sembarangan bisa berdampak negatif pada kesehatan Si Kecil.
Dampak Jajan Sembarangan Bagi Kesehatan Anak
hal utama yang perlu dipertimbangkan dalam membeli makanan adalah kebersihannya, mengingat Si Kecil masih dalam masa tumbuh kembang yang membutuhkan asupan bernutrisi. Apabila jajan sembarangan, Si Kecil bukan hanya tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, melainkan rentan terinfeksi kuman penyakit dan membuatnya berisiko mengalami kondisi berikut:
1. Kanker
Menurut dokter spesialis anak, dr. Arifianto SpA, penggunaan bahan-bahan berbahaya yang melewati dari batas normal dalam jajanan anak sekolah menjadi penyebab utama pemicu penyakit kanker. Bahan kimia seperti bahan pengawet, pewarna dan pemanis buatan tersebut bersifat karsinogenik, yakni akan mengendap dan merusak suatu zat dengan mengubah DNA dalam sel-sel tubuh.
2. Kekurangan Gizi
Alasannya karena jajanan tidak sehat cenderung kaya akan lemak trans dan gula, sehingga asupan kalori melebihi kebutuhan gizi. Sedangkan, kandungan gizinya hilang karena bahan baku yang digunakan tidak segar dan proses pengolahan yang kurang sesuai prosedur.
3. Keracunan Makanan
Keracunan terjadi akibat Si Kecil konsumsi makanan yang terkontaminasi bakteri atau penggunaan bahan baku yang keamanannya masih diragukan. Kondisi ini ditandai dengan mual, muntah, sakit kepala, sakit perut, demam, hingga menggigil beberapa waktu setelah konsumsi makanan tertentu.
4. Diare
Diare pada anak paling sering disebabkan karena konsumsi makanan dan minuman sembarangan. Kondisi ini diperparah dengan minimnya kesadaran anak untuk cuci tangan pakai sabun sebelum makan. Para orangtua tidak boleh menganggap sepele diare pada anak, termasuk yang terjadi akibat jajan sembarangan, karena penyakit ini bisa menyebabkan dehidrasi dan kematian pada anak.
Si Kecil dicurigai diare jika setelah makan, ia mendadak buang air besar terus-menerus (dengan tekstur feses cair hingga bercampur darah), sakit kepala, kram perut, kehilangan nafsu makan, demam, dan dehidrasi. Gangguan pencernaan lain yang rentan dialami akibat jajan sembarangan adalah infeksi dan peradangan usus.
5. Tipes
Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhi, kebanyakan ditularkan melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi. Gejala tipes pada anak, antara lain demam tinggi (lebih dari 40 derajat Celcius), sakit perut, diare, kelelahan, sakit kepala, nyeri tenggorokan, sembelit, kehilangan nafsu makan, munculnya lapisan di lidah, serta pembesaran hati dan limfa.
6. Kerusakan Hati
Konsumsi jajanan tidak sehat dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan hati. Bahkan dalam jangka waktu 20-30 tahun mendatang, Si Kecil berisiko mengalami sirosis lebih cepat.
7. Gagal Ginjal
Bahan-bahan kimia berbahaya (termasuk pewarna, pemanis, dan pengawet buatan) yang banyak digunakan dalam olahan jajanan anak bisa merusak ginjal. Alasannya karena jika dikonsumsi terus-menerus, racun dari bahan-bahan kimia tersebut menjadi kerak di dalam ginjal dan berpotensi merusak sistem kerja ginjal, hingga menyebabkan terjadinya gagal ginjal dini.
8. Karsinogenik
Alias bahan kimia yang tidak diperuntukkan untuk makanan dan bisa memicu kanker. Misalnya, pewarna, pemanis, dan pengawet buatan. Jika dikonsumsi dalam jangka panjang, bahan-bahan kimia ini mengendap dan merusak suatu zat dengan mengubah DNA dalam sel-sel tubuh. Akibatnya, Si Kecil menjadi berisiko tinggi mengidap tumor hingga kanker.
Jika dikonsumsi terus menerus, lama kelamaan bahan berbahaya tersebut akan terakumulasi dalam tubuh. Efek jangka panjangnya adalah bahan kimia berbahaya tersebut akan membentuk akumulasi di dalam tubuh hingga menumpuk dan menimbulkan penyakit seperti kanker dan tumor pada organ tubuh si kecil. itulah dampak negatif jajan sembarangan pada anak yang perlu diwaspadai.
Sebaiknya anak bawa bekal dari rumah. Hidangan yang dibuat sendiri lebih mudah diawasi kebersihan dan kesehatannya, Makanan yang bergizi dapat membantu anak tumbuh lebih sehat. Orangtua bisa membawakan anak camilan yang rendah kalori dan tinggi serat, seperti buah-buahan, kraker atau biskuit buah, jus buah, dan sebagainya. Untuk mencegah anak bosan, orangtua harus lebih kreatif dalam menyajikan variasi menu.
(Dari Berbagai Sumber)