Sobat Harmoni, Tanah Air Indonesia sedang berduka cita dengan meninggalnya pembalap muda kita , pembalap kebanggaan Indonesia. Pembalap kelahiran 13 Agustus 1999, Afridza Syach Munandar atau yang lebih dikenal Afridza Munandar ini, telah pergi meninggalkan kita semua usai mengalami kecelakaan di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada Sabtu (2/11/2019) sore WIB.
Afridza Munandar wafat ketika sedang mencoba mengharumkan Tanah Air Indonesia di ajang Asia Talent Cup (ATC) untuk gelaran musim 2019. Dalam balapan 13 lap yang digelar di Sirkuit Sepang, Sabtu (2/11/2019), Afridza Munandar start di posisi kelima. Pembalap Indonesia Afridza Munandar, meninggal dunia usai kecelakaan di tikungan 10 lap pertama pada Race 1 ajang Asia Talent Cup (ATC) 2019 seri Malaysia, di Sirkuit Sepang, Malaysia. Afridza Munandar terjatuh setelah bersenggolan dengan pembalap Jepang, Shinji Ogu, yang berada di depannya.
Selepas dari kecelakaan yang menimpa Afridza Munandar, pembalap berusia 20 tahun itu sempat mendapatkan perawatan medis dari petugas sebelum dilarikan ke rumah sakit di Kuala Lumpur. Namun, takdir berkata lain, nyawa Afridza Munandar tidak tertolong. Berita dukacita tersebut diketahui melalui sebuah unggahan MotoGP dalam akun Instagram mereka. “Kami sangat sedih mengumumkan bahwa pengendara Asia Talent Cup, Afridza Munandar, telah meninggal dunia setelah terlibat dalam insiden selama balapan ATC di Sepang,” tulis akun MotoGP.
Wafatnya Afridza Munandar mengundang duka sejumlah pembalap MotoGP yang juga sedang menjalani seri Malaysia, dari Marc Marquez, Cal Crutchlow, hingga Alex Rins. Mereka mengekspresikannya lewat akun media sosialnya masing-masing.
Sobat, meninggalnya Afridza jelas menjadi sebuah kehilangan yang besar untuk dunia balap Indonesia. Sebab prestasinya di ajang balap motor sudah tak perlu diragukan lagi. Ia bisa dikatakan salah satu rider terbaik yang dimiliki Indonesia untuk saat ini. Afridza Munandar sudah malang melintang di dunia balap motor nasional meski usianya yang masih muda. Ia adalah satu dari sekian banyak anak bangsa yang bertekad bisa menembus ajang balap motor internasional motoGP.
Kala itu Afridza Munandar mulai menekuni balap sepeda lalu naik ke ajang motocross. Namun pada saat insiden patah kaki, Afridza Munandar memutuskan beralih ke ajang road race (balapan di lintasan aspal). Kemudian namanya pun melambung di ajang oneprix motorsport, Afridza Munandar bergabung bersama Astra Motor Racing Team (ART).
Kehebatan pembalap muda Afridza Munandar sudah terlihat semenjak dirinya tergabung ke tim Astra Motor Racing (ART) Sobat. Hal itu dikarenakan bersama ART, Afridza Munandar mampu menorehkan prestasi gelar juara umum Jabar MP5 dan juara umum MP6 pada 2013 yang lalu. Tak cukup sampai situ, pada 2015 Afridza Munandar juga berhasil meraih juara umum II Kejurnas MP seri V kelas MP3 usai berguru di Astra Honda Racing School (AHRS). Beberapa tahun setelahnya Afridza mampu meraih medali perak di Pekan Olahraga Nasional (PON) Jabar 2016 dan menjadi juara nasional MP3 dan MP4.
Prestasi gemilang yang diraih Afridza Munandar pun tak hanya terjadi di level nasional, namun di luar Tanah Air ia juga mampu mengepakkan sayapnya menjadi lebih tinggi. Tercatat ia pernah memuncaki klasemen dari ajang balapan Oneprix kelas bebek 4 tak 150cc Tuned Up Injection. Bahkan ia sudah merasakan dua kali juara di ajang tersebut.
Prestasi terbaik Afridza Munandar mungkin terjadi di tahun ini, di mana ia pada tahun keduanya di ajang ATC mampu bersaing ketat dengan para pembalap Asia lainnya untuk menjadi juara umum di kompetisi itu. Tercatat sebelum meninggal di Sirkuit Sepang, Afridza Munandar sudah merasakan dua kali menang balapan di ATC 2019, tepatnya di race pertama seri Thailand dan race kedua seri Malaysia beberapa waktu yang lalu.
Tercatat Afridza Munandar sudah mengoleksi 142 poin dan hanya terpaut 27 angka dari Takuyama Matsuyama (Jepang) yang berada di puncak klasemen sementara ATC 2019. Kini, 142 poin itu menjadi pencapaian terakhir Afridza Munandar di karier balapannya. Pembalap berusia 20 tahun itu akan terus dikenang sebagai pembalap terbaik yang pernah dimiliki oleh Tanah Air.
Mimpi Afridza Munandar untuk melanjutkan balapan di ajang MotoGP pun pupus setelah insiden maut di Sirkuit Sepang dan menghentikan langkahnya. Meski Afridza Munandar telah tiada, namun mimpi almarhum agar pembalap Indonesia dapat bersaing sekelas MotoGP masih akan terus dijaga bagi pembalap generasi penerus Afridza Munandar.
(Dari berbagai sumber)