Bukan hanya pada saat libur akhir pekan atau hari raya saja, kini kemacetan di Kota Bandung sudah seperti bagian dari kehidupan sehari-hari. Baru-baru ini, hasil survey dari Asian Development Bank (ADB) yang mengatakan bahwa Kota Bandung menjadi kota termacet se-Indonesia pun menjadi sorotan publik.
Menanggapi hal tersebut, Kasatlantas Polrestabes Bandung, Kompol Bayu Catur Prabowo, berpendapat bahwa Bandung belum bisa disebut kota termacet. Menurutnya, sebuah kota dikategorikan paling macet jika kendaraan di lampu merah bisa terjebak sampai lima atau tujuh kali, sedangkan di Bandung hanya sekitar tiga sampai empat kali. Meski begitu, jika tidak segera diatasi, bukan tidak mungkin seiring berjalannya waktu kondisi kemacetan lalu lintas di Kota Bandung akan semakin parah dan membenarkan hasil survey dari ADB.
Bayu berpendapat bahwa Kota Bandung perlu meningkatkan fasilitas angkutan umum. Dengan adanya angkutan umum yang memadai, penggunaan kendaraan pribadi bisa dikurangi. Jika angkutan umum tidak memadai, masyarakat pun akan lebih memilih untuk menggunakan kendaraan pribadi yang akhirnya meningkatkan jumlah kendaraan. Kondisi ruas jalan yang tidak bertambah sedangkan kendaraan yang semakin banyak inilah yang akhirnya membuat Kota Bandung sering mengalami kemacetan, apalagi saat akhir pekan. Contohnya di gerbang tol Pasteur, pada Hari Jumat, Sabtu, atau Minggu, kendaraan yang masuk bisa mencapai lebih dari 60 ribu kendaraan.
Saat ini, pemerintah telah menyiapkan berbagai solusi untuk menindaklanjuti masalah tersebut. Mulai dari rekayasa jalur, pembangunan jalan layang, optimasi penggunaan transportasi umum, hingga rencana penerapan aturan ganjil genap seperti yang sudah diterapkan di Jakarta selama ini dan terbukti mampu mengurangi kemacetan.
Proses pembangunan dua jembatan layang (flyover) Jalan Jakarta-Jalan Supratman dan Jalan Gatot Subroto-Jalan Laswi telah dimulai sejak awal Bulan September oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Adapun untuk rekayasa jalur telah dilakukan dibeberapa titik lokasi, salah satunya di kawasan Sukajadi-Cipaganti. Menurut Bayu, rekayasa jalan di kawasan tersebut sudah membuahkan hasil, Jalur Sukajadi menjadi tidak terlalu macet, begitu juga di Jalan Cipaganti dan Cihampelas.
Selain pihak pemerintah yang terus berupaya untuk mengatasi kemacetan, masyarakat juga perlu diimbau untuk tertib berlalu lintas. Mulai dari kendaraan pribadi yang tidak parkir sembarangan serta angkutan umum yang tidak berhenti di sembarang tempat. Dengan begitu, masalah kemacetan juga akan lebih cepat teratasi.
(Dari berbagai sumber)