Inovasi yang diterapkan di Kampung Adat Cireundeu bertajuk Gastrodiplomacy Cireundeu mendapat apresiasi penghargaan Top 45 Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2019 yang diselenggarakan Kementerian Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi tahun 2019. Inovasi tersebut mendukung upaya masyarakat adat Cireundeu berdiplomasi secara budaya, ekonomi dan publik kepada dunia luar melalui pangan.Pemberian penghargaan diserahkan langsung Wakil Presiden RI M. Jusuf Kalla dan diterima Wali Kota Cimahi Ajay M. Priatna di Istana Wakil Presiden RI, Selasa 15 Oktober 2019.Penghargaan diberikan kepada 45 inovasi terbaik KIPP 2019. Kota Cimahi melalui inovasi Gastrodiplomacy Cireundeu berhasil unggul diantara 3.156 proposal inovasi dari berbagai instasi kementerian, departemen, BUMN/BUMD maupun pemerintahan daerah.Wali Kota Cimahi Ajay M. Priatna mengatakan, warga Adat Cireundeu Kelurahan Leuwigajah Kota Cimahi memiliki keunikan yaitu menjadikan singkong sebagai bahan pangan konsumsi utama. “Hal itu sebagai tradisi warisan leluhur yang tetap dilaksanakan hingga sekarang. Budaya pangan singkong sebagai bahan pangan konsumsi utama yang menjadi keunikan sekaligus keunggulan,” ujarnya.Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Cimahi melakukan pendampingan untuk inovasi di Kampung Adat Cireundeu tersebut. Inovasi dilakukan dengan strategi membangun di dalam kampung adat dan menyiapkan kegiatan kreatif untuk menarik orang untuk datang, berkunjung dan belajar budaya dan konservasi alam serta hidup bersama warga Cireundeu, termasuk menikmati hasil pangan otentik.”Inovasi ini berhasil menjadikan Cireundeu menjadi destinasi wisata yang dikelola berdasarkan nilai – nilai dan tatanan adat istiadat,” ungkapnya.Keunikan inovasi gastrodiplomacy Cireundeu terletak pada penerapan konsep kewirausahaan sosial. Hasil keuntungan perdagangan digunakan untuk mendukung keberlangsungan adat, edukasi dan konservasi alam.Optimalisasi diplomasi kuliner Cireundeu melalui pengembangan pariwisata edukasi budaya di Cireundeu dilakukan melalui kerjasama model pentahelix yang melibatkan Disbudparpora, Dinas Lingkungan Hidup, BPMPPTSP, Dinaspangtan, kelurahan dan kecamatan. Untuk pengurusan izin usaha dan penetapan desa wisata melalui peraturan daerah (Perda). Selain didukung oleh pengurus adat Cireundeu, terdapat 4 kelompok penggerak pariwisata yaitu pengolah Rasi (beras yang terbuat dari singkong), kelompok kesenian, kegiatan alam ke Puncak Salam dan homestay. Juga telah terdapat travel perjalanan wisata yang secara rutin membawa tamu berkunjung ke Cireundeu.Dalam kurun waktu kurang dari dua tahun terakhir, inovasi ini telah memberikan dampak yang luas baik secara ekonomi, sosial-budaya maupun lingkungan hidup. Model pengembangan gastrodiplomasi Cireundeu ini dapat direplikasi dan dikembangkan untuk membangun ketahanan pangan dan pariwisata baik di dalam maupun di luar negeri.Atas penghargaan Top 45 Sinovik, walikota mengucapkan terima kasih kepada seluruh ASN Kota Cimahi yang telah bersama-sama agar Cimahi lebih baik dalam segala hal. “Berharap penghargaan tersebut dapat memotivasi Pemerintah Kota Cimahi dan seluruh ASN Kota Cimahi untuk terus meningkatkan kerja pelayanan publik dan menghasilkan inovasi yang memberikan manfaat dan dampak yang luas bagi kesejahteraan masyarakat Kota Cimahi,” tuturnya.***