Minat mahasiswa pada musik genre keroncong, sangat tinggi. Hal ini terbukti, saat Unit Minat Bakat (UMB) Keroncong Lapis Legit menyelenggarakan Open Recruitment di lobby Fakultas Pendidikan Seni dan Desain (FPSD) Universitas Indonesia, jalan Dr. Setiabudi Bandung, Kamis malam, 12/12/19.
Open recruitment yang dihadiri dan diikuti kurang lebih 50an mahasiswa – mahasiswi Seni Musik UPI tahun 2019 itu, adalah sebuah tradisi UMB Keroncong Lapis Legit untuk sebuah proses mencari dan menarik minat para mahasiswa baru, dalam memenuhi kebutuhan berorganisasi-nya, terutama bermusik keroncong.
“Alhamdulillah open recruitment hari ini berjalan lancar dan cukup bagus. Saya melihat dna merasakan antusias dari semuanya, terkhusus adik adik mahasiswa baru 2019. Mereka tekun berinteraksi dan serius tertarik dengan keroncong. Pokoknya, seru. Ini tiap tahun terjadi”, ujar Aldy Nugraha Noor Maasir, alumni UMB Lapis Legit yang menyengaja hadir untuk saksikan langsung kegiatan adik – adiknya. Aldy yang juga personil Orkes Keroncong De Oemar Bakrie (DOB) yakin dengan keseriusan mahasiswa baru yang tertarik berkeroncong, akan menjadikan musik crang- crung itu tetap hidup bahkan terus berkembang di Bandung.
Hal yang sama juga diungkapkan Muhammad Jausyan Aulia dan Mohamad Ersyad Perbangsa, keduanya adalah Ketua UMB Keroncong Lapis Legit periode lalu dan sebelumnya. Jausyan yang akrab dipanggil Jojo menyebut, dari tahun ke tahun ketertarikan mahasiswa pada keroncong memang selalu ada, bahkan dari kwantitas selalu bertambah. “Yang sulit adalah mempertahankan hingga beberapa tahun kedepan, dna menjaga mereka tetap konsisten dan selalu eksis berkeroncong”, ujarnya singkat. Sementara Ersyad yang juga pemain Orkes Keroncong Astrajingga menuturkan, bagian tersulit saat berkeroncong adalah, menjaga semangat dan keberlangsungan kelompok. “Pada dasarnya, main musik keroncong itu sangat mudah dipelajari, asal tekun dan sungguh sangat menyenangkan. Pokoknya enjoy. Akan berbeda saat kita nge-Band atau memainkan musik genre lainnya. Penuh tantangan”, kata Ersyad berdiplomasi.
Sementara Ketua UMB Keroncong Lapis Legit – Elang Nur Muhamad Albani mengatakan, lapis Legit adalah wadah untuk belajar. Tak hanya berkeroncong, pula berorganisasi dan mengasah idealisme mahasiswa Pendidikan Seni Musik UPI Bandung. “ Dengan Lapis Legit ini, kami bisa kenalkan UPI melalui keroncong. Dan sungguh keniscayaan, diberbagai daerah luar Jawa Barat, kami memang dikenal, salah satunya karena keroncong-nya”, ujar Elang.
Unit Minat Bakat Keroncong Lapis Legit UPI embrionya berawal tahun 90an saat beberapa mahasiswa dan dosen mulai memainkan keroncong di kampus. Meski tak terawat dengan baik pada awalnya, generasi Mahasiswa Pendidikan Seni Musik UPI 2000an yang membuktikan hingga kini mereka makin membesar dan beranak pinak, dan seperti kue Lapis Legit yang memang berlapis-lapis tak pernah habis. Beberapa perhelatan keroncong seperti Solo Keroncong Festival di Surakarta, Simpony Kerontjong Moeda Jogjakarta dan Keroncong Plesiran Jogyakarta serta Kenduri Keroncong di Demak Jateng, pernah jadi panggung mereka tampil. (gp)