• Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Minggu, 18 Mei 2025
TV Harmoni
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
No Result
View All Result
TV Harmoni
  • Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Home Ragam

Nama itu Do’a, Ini Uniknya Tradisi Pemberian Nama di Berbagai Negara!

Redaksi Harmoni oleh Redaksi Harmoni
Selasa, 10 Desember 2019
in Ragam
0 0
Tren Warna Fashion Tahun 2020, Mana yang Jadi Favoritmu?

international.sindonews.com

Pemberian nama merupakan salah satu hal yang penting di awal kehidupan manusia. Pemberian nama juga merupakan salah satu tradisi suatu bangsa. Dan biasanya, sebuah nama akan mencirikan dari mana seseorang itu berasal. Berbagai negara memiliki aturan unik tersendiri terkait dengan pemberian identitas tersebut. Sebagai bahan referensi ataupun sekadar pengetahuan saja, berikut ini tradisi penamaan unik dari berbagai negara.

1. Indonesia

Di Indonesia, sistem penamaan lebih bersifat random. Ada yang pakai nama keluarga ada juga yang tidak, ada yang namanya satu kata, ada yang banyak kata. Sebenarnya masih ada beberapa suku di Indonesia yang memakai sistem nama keluarga. Misalnya keturunan Batak dan Arab. Sementara suku-suku besar lain seperti Jawa, Sunda, Betawi, tidak mengenal nama keluarga. Namun hal ini pun sifatnya tentatif (tidak pasti dan dapat berubah). Di Indonesia saat ini kebanyakan pemberian nama tidak lagi terpaku pada tradisi. Hal ini dikarenakan makin banyak orang tua yang memilih nama-nama dari negara Barat atau yang berbau religi.

2. Korea

Masyarakat Korea memiliki sistem kekerabatan yang dikenal dengan tongjok atau kelompok asal marga. Tongjok inilah yang menjadi asal mula marga-marga yang ada di Korea. Marga ini sudah diwariskan secara turun temurun sejak awal sejarah dinasti Korea. Korea punya lebih dari 250 nama marga, namun kini hanya 3 marga yang paling dominan dipakai, yaitu Kim, Lee, dan Park. Ketiga marga tersebut mencakup hampir setengah populasi masyarakat Korea. Berbeda dengan orang Batak yang meletakkan nama marga mereka di belakang, orang-orang Korea menyimpan nama marganya justru di awal nama mereka. Seperti Kim So Hyun, Lee Min Ho, dan Park Bo Gum. Masing-masing marga ini punya arti tersendiri, seperti Kim yang berarti emas, Lee artinya keberuntungan, dan Park yang artinya bersinar.

3. Jepang

Nama orang Jepang terdiri dari marga dan nama pemberian. Berbeda dengan orang Korea dan Tionghoa, marga Jepang bisa ditaruh di depan maupun di belakang, namun umumnya ditaruh di depan, contohnya Utada Hikaru (宇多田 ヒカル) — Marga: Utada, Abe Shinzo (安倍 晋三) — Marga: Abe, dan Marius Yo (マリウス葉) — Marga: Yo. Di Jepang, anak perempuan akan diberikan nama yang menggambarkan nilai yang dipegang keluarga tersebut. Misalnya, Kiyoko (berarti anak bersih), Nayako (anak yang patuh), atau Yoshiko (anak baik). Sementara nama anak laki-laki cenderung menggambarkan posisinya dalam keluarga. Misalnya, Ichiro berarti anak pertama, dan Jiro yang artinya anak kedua.

4. Cina

Sama seperti Jepang dan Korea, di Cina, nama seseorang terdiri dari marga (surname) dan nama pemberian (given name). Beberapa orang Cina mungkin memiliki nama lain. Di Indonesia, orang Tionghoa memakai ‘nama Indonesia’ karena dulu mereka dianggap sebagai penyebar komunis dan dikucilkan oleh orang-orang Indonesia. Walau demikian, nama Tionghoa tetap digunakan di perkumpulan orang-orang Tionghoa. Sekarang, orang Tionghoa boleh memakai nama Tionghoa. Namun, jarang sekali yang memakai nama Tionghoa lagi. Agar tidak bingung, Sobat bisa melihat contoh berikut ini:

Baca juga  Keren, Hanya di Kota Bandung Ada Cafe di Tengah Sungai

Nama Inggris: Jackie Chan, Nama Tionghoa: Cheng Long (成龍)

Nama Indonesia: Basuki Tjahaja Purnama, Nama Tionghoa: Chung Ban-Hok (鍾萬學)

Nama Indonesia: Lucia Francisca Susi Susanti, Nama Tionghoa: Wang Lian-Xiang (王蓮香)

5. India

Nama-nama di India banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai agama. Selain itu, nama seseorang juga dipengaruhi oleh horoskop, kasta, tempat tinggal, dan kepercayaan. Secara umum nama keluarga biasanya diturunkan dari kakek pihak ayah. Jadi, jangan heran jika ada anak yang namanya sama dengan nenek atau kakeknya. Tradisi penamaan anak lainnya yang juga dianut orang India adalah menamakan anak mereka dengan nama dewa. Tak perlu kuatir nama akan sama karena ada 330 juta dewa di India. Sebagian orang India memiliki dua nama yaitu nama lahir dan nama resmi.

6. Islandia

Sistem penamaan paling sederhana mungkin berasal dari Islandia. Nama keluarga tinggal diambil dari nama kecil Ayah ditambah “son” atau “dottir”. Islandia adalah negara Nordik yang penduduknya terjarang di Eropa. Sistem penamaannya yaitu nama sang ayah ditambah kata “son” bila laki-laki atau “dottir” bila perempuan. Misalnya ada seorang pria bernama Leif Erikson, Erik adalah nama keluarga yang diturunkan dari Ayahnya. Maka jika dia punya anak, kemungkinan nama belakangnya adalah Leifsson atau Leifsdottir. Jika sang anak diberi nama Jon Leifsson, nama tersebut memiliki arti “Jon anak laki-laki Leif”.

7. Spanyol

Jika umumnya nama keluarga diturunkan dari nama ayah, namun di Spanyol tidak begitu. Ibu dan ayah bisa menurunkan nama keluarga masing-masing. Misalnya, Juan Pablo Fernandez menikah dengan Anna Moralez. Maka bisa saja mereka memberi nama anak mereka dengan Maria Fernandez-Moralez.

8. Meksiko

Meski saat ini sudah mulai ada perubahan tradisi, tetapi biasanya seorang anak diberikan nama yang sama dengan nama orangtuanya, atau nama yang diambil dari Injil. Meski bagi orang luar agak membingungkan, tetapi orangtua sering memberikan nama yang sama pada anak-anaknya, misalnya Jose Anotino dan Jose Mario.

9. Turki

Sebagai negara Islam, Turki identik menamakan bayi dengan nama nama Islam seperti Muhammet (Muhammad). Yang tak kalah populer adalah nama istri atau anak nabi seperti Ayse (Aisyah) dan Fatma (Fatimah). Nama-nama nabi lainnya juga tak kalah banyak digunakan antara lain Isa, Ismail, Ibrahim dan Yusuf. Banyak juga yang menamakan anaknya Mustafa yang merupakan pendiri Republik Turki.

10. Hawaii

Orang-orang di Hawaii sangat percaya bahwa jauh sebelum seorang anak lahir roh pelindung telah mengirimkan nama kepada anggota keluarga Si Bayi. Nama ditunjukkan melalui tanda-tanda, penglihatan, dan mimpi. Selain itu, mereka juga percaya jika nama yang diberikan tidak digunakan, maka akan memberikan nasib buruk kepada anak. Terkadang, nama pemberian sedikit diubah untuk mengelabui roh jahat agar tidak bisa mengganggu Si Anak.

Nah, sekarang Sobat udah tahu kan bahwa sistem pemberian nama di setiap daerah di Indonesia saja sudah berbeda, apalagi dengan negara-negara yang lainnya. Tapi mau bagaimana pun, sebuah nama tetaplah memiliki makna doa dan harapan dari orang tua untuk anak-anaknya kelak.

(Dari berbagai sumber)

Bagikan ke Facebook Bagikan ke Twitter Bagikan ke WhatsApp
Tags: namapernikunik
Redaksi Harmoni

Redaksi Harmoni

Info Terkait

Ragam

Di Balik Senyap Gencatan Senjata

Kamis, 10 April 2025
Ragam

Di Bawah Bom, Masih Ada Harapan

Rabu, 9 April 2025
Ragam

Haji Hijau

Sabtu, 22 Maret 2025
Religi

Ikuti Kajian MT. Rumahku Syurgaku “Andai Ini Ramadhan Terakhir Kita”

Kamis, 6 Maret 2025
Ragam

Spirit Cekelin

Kamis, 6 Februari 2025
Ragam

Syukur dan Sabar Dalam Berkarya yang Tanpa Pamrih

Senin, 3 Februari 2025

Info Terbaru

“Tipe Perempuan dalam Al-Qur’an” bersama Ust. Adi Hidayat

Minggu, 18 Mei 2025
BISA BACA ( Bincang Singkat Bersama Duta Baca Kabupaten Bandung )

BISA BACA ( Bincang Singkat Bersama Duta Baca Kabupaten Bandung )

Sabtu, 17 Mei 2025
TAMU KITA – Mengkritisi Kebijakan Pendidikan KDM

TAMU KITA – Mengkritisi Kebijakan Pendidikan KDM

Sabtu, 17 Mei 2025

Tamu Kita – “Mengkritisi Kebijakan Pendidikan KDM”

Sabtu, 17 Mei 2025

Video

    • All
    • Video

    “Tipe Perempuan dalam Al-Qur’an” bersama Ust. Adi Hidayat

    Minggu, 18 Mei 2025

    Tamu Kita – “Mengkritisi Kebijakan Pendidikan KDM”

    Sabtu, 17 Mei 2025

    Video kajian Rutin MT Ummahatul Qurani “Lurus di Jalan Berliku” bersama Ust. Dedi Hariadi, Lc.

    Jumat, 16 Mei 2025

    Webinar ICMI Orwil Jabar “Upaya Kecendekiawanan & Kebudayaan dalam Penanggulangan Premanisme

    Rabu, 14 Mei 2025
    [radio_player id="3"]
    • Tentang Kami
    • Iklan & Layanan
    • Pedoman Media Siber
    • Disclaimer
    • Kontak Kami

    © 2024 Harmoni Online

    • Berita
      • Kota Bandung
      • Kota Cimahi
      • Kab. Bandung
      • Kab. Bandung Barat
      • Jawa Barat
    • Kesehatan
    • Keluarga
    • Ekonomi
    • Etalase
    • Olahraga
    • Entertainment
    • Unik
    • Wisata
    • Religi
    • Video
    • Foto

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In

    Add New Playlist

    - Select Visibility -