Bandung — Dalam upaya memperkuat kapasitas dan tata kelola lembaga kesenian tradisional di Kota Bandung, diselenggarakan kegiatan Pelatihan Manajemen Sanggar/Lingkung Seni Tahun 2025.
Kegiatan ini berlangsung di Hotel Golden Flower, Bandung, dengan dukungan aspirasi dari Dr. H. Edwin Senjaya, S.E., M.M., selaku Pimpinan DPRD Kota Bandung dari Fraksi Golkar.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan para pelaku seni dalam mengelola sanggar maupun lingkungan seni agar lebih profesional dan berdaya saing.

Acara diawali dengan sambutan dari Ibu Aisy, perwakilan dari pimpinan dewan. Ia menyampaikan permohonan maaf karena Dr. H. Edwin Senjaya tidak dapat hadir secara langsung karena sedang menunaikan ibadah umrah.
“Harapannya, pelatihan lingkung seni ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat bagi pengelola sanggar agar seni lokal menjadi layak tampil, layak jual, dan bisa dikenal di dunia internasional,” ujar Aisy.

Dukungan Pemerintah dan Dinas Kebudayaan Ratna Rahayu Pitriyati, S.STP., M.Si, selaku Kepala Bidang Produk Budaya dan Kesenian Disbudpar Kota Bandung, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pelatihan manajemen sanggar seni untuk wilayah Dapil V, khususnya daerah Regol.
“Pelatihan ini memberikan banyak tips dan trik bagi para pelaku seni untuk mengembangkan diri dan organisasinya agar sanggar di Bandung menjadi layak jual, layak tonton, dan layak tampil,” tuturnya.
Didampingi oleh Rukmana Saputra, S.E., M.M., selaku Pamong Budaya Ahli Pertama, ia menambahkan bahwa pelatihan ini bukan hanya memberikan motivasi, tetapi juga pengetahuan yang berguna untuk membawa seni Sunda menuju tingkat yang lebih tinggi.
“Kita berharap seni Sunda bisa mendunia bukan hanya layak jual, tapi juga layak tampil dan membawa nama baik Bandung di kancah internasional,” ucap Rukmana.

Pelatihan ini menghadirkan sejumlah narasumber profesional di bidang seni, manajemen, dan digitalisasi.
Adam Senja, salah satu narasumber, mengapresiasi kegiatan ini karena menjadi wadah penting bagi para pelaku seni untuk meningkatkan kemampuan manajemen di era digital.
“Kegiatan ini sangat baik untuk menambah wawasan, terutama tentang pengelolaan sanggar, personal branding, dan promosi melalui media sosial,” ujar Adam.
Kemudian, Dr. Erika, S.Pd., M.M., yang membawakan materi tentang digitalisasi marketing di dunia seni, menekankan pentingnya penguasaan teknologi bagi seniman masa kini.
“Acara ini berguna untuk meningkatkan daya saing seniman agar bisa berkembang dan bahkan go internasional,” kata Erika.
Sementara itu, Evi Sri Rejeki, penulis sekaligus konten kreator, membawakan materi mengenai branding an personal branding untuk sanggar seni.
“Saya sangat senang melihat antusiasme peserta yang aktif dan bersemangat. Suasana pelatihan terasa hidup dan penuh semangat kolaborasi,” ungkap Evi.
Narasumber berikutnya, Dr. Ayo Sunaryo, M.Pd., menyampaikan materi tentang manajemen sanggar seni. Ia merasa terhormat dapat berbagi pengalaman dan ilmu dengan para pelaku seni Bandung.
“Selain bisa bersilaturahmi, saya juga bisa berbagi tentang manajemen sanggar, terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan teknologi,” ujarnya.
Menutup sesi materi, Andre Johan, yang membawakan topik tentang identitas artistik dalam seni pertunjukan, memberikan pesan inspiratif bagi para peserta.
“Seniman harus punya keunikan, karena di sanalah nilai tinggi kalian muncul,” pesannya penuh semangat.
Kegiatan Pelatihan Manajemen Sanggar/Lingkung Seni Tahun 2025 berjalan lancar dan penuh antusiasme. Para peserta memperoleh banyak pengetahuan baru, mulai dari pengelolaan lembaga seni, strategi promosi digital, hingga penguatan karakter artistik.
Melalui dukungan berbagai pihak, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi langkah nyata dalam memajukan kesenian tradisional Bandung agar semakin dikenal di tingkat nasional maupun internasional.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan sanggar dan lingkungan seni di Kota Bandung semakin maju, mandiri, serta berkontribusi dalam memperkaya khazanah budaya daerah dan nasional.
Oleh: Lulu Raudatul Aisi & Nazmah Syahla Naulinna | DKV – Universitas Pasundan.














