• Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Kamis, 13 November 2025
TV Harmoni
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
No Result
View All Result
TV Harmoni
  • Berita
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
Home Keluarga

Ayah adalah Sang Pendidik Utama

TV Harmoni oleh TV Harmoni
Rabu, 29 Oktober 2025
in Keluarga
0 0
Sikap Ayah kepada Anak Laki-Laki (Pemuda) yang belum Menikah

Oleh : Ayah Zayd (Founder Komunitas Keluarga Cerdas)

Ayah Cerdas adalah AYAH yang mempersiapkan bekal bagi keluarganya
untuk menghadapi kehidupan di masa depan, yaitu akhirat.

Ayah Adalah …

“Seorang lelaki yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap keluarganya dalam segala aspek kehidupan berumah tangga, karena ayah itu bagai nahkoda, ia harus mampu (memiliki pengetahuan yang cukup) agar bisa membawa keluarganya dan bahkan lingkungan sekitarnya meraih ridho Allah SWT, sehingga bisa selamat di akhirat nanti.”

“Seorang lelaki yang siap menjadi garda terdepan untuk keluarga serta memberikan kenyamanan dan contoh yang baik bagi anak-anaknya kelak.

Membangun Bahtera yang baik di dunia agar kelak bisa bersama kembali di Surga- Nya. Aamiin…”
“Ayah itu seorang pemimpin keluarga, cerminan keluarga, teladan bagi sebuah keluarga. Jika seorang ayah itu baik maka anggota keluarga nyapun akan baik, begitu pun sebaliknya.”

“Seorang ayah harus jadi suri tauladan buat anak-anaknya dan memberi contoh yang baik. Bagaimana bayangan mau lurus kalau pohonnya saja bengkok (tidak lurus).”

“Ayah adalah contoh (terutama bagi anak laki-laki), pembimbing dan pengayom bagi anak dalam kehidupan-nya. Dan yang terpenting adalah gerbang pertama mengenalkan sang maha pencipta Alloh SWT.”

“Ayah adalah teladan dan jembatan menuju masa depan.”
“Sosok terpenting dalam pengembangan karakter utama anak, yang harus mampu mengenalkan Allah dan fitrah-fitrah manusia untuk pertama kalinya.” (Grup WA Ayah Cerdas : 2021)

“Hai orang-orang yang beriman, periharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Q.S. at-Tahrim [66]: 6)

“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggunjawabannya dan demikian juga seorang pria adalah seorang pemimpin bagi keluarganya dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari: 2278).

Keutamaan Seorang Ayah

Allah Subhanahu wa Ta’ala memahami perjuangan seorang ayah dalam menafkahi dan mendidik keluarganya.

Maka Allah menjanjikan surga untuk ayah yang sudah menafkahi dan mendidik keluarganya dengan syarat niat lurus karena Allah dan tata cara yang dicontohkan oleh Rasulullahﷺ.

Menjadi seorang ayah dapat menjadi sarana bagi ayah untuk masuk surga sesuai janji Allah, dapat menghapus dosa, dan menjadi amal sholeh yang tidak pernah terputus oleh kematian berupa do’a – do’a anak yang selalu dipanjatkan.

Rasulullahﷺ menjanjikan, “Sesunggguhnya di antara dosa-dosa itu ada yang tidak dapat terhapus dengan puasa dan shalat.” Para sahabat bertanya, “Apakah yang dapat menghapusnya wahai Rasulullahﷺ?” Beliau menjawab: “Bersusah payah mencari nafkah”.

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullahﷺ bersabda: “Apabila manusia meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya.” (HR Muslim).

Rasulullahﷺ bersabda,
“Sesungguhnya Allah tidak akan memperlambat kematian seseorang apabila sudah datang ajalnya.

Tambahan umur adalah Allah memberikan karunia kepada seorang hamba berupa anak-anak saleh yang mendoakannya, sehingga doa mereka dapat menyusul di kuburnya”

Itulah keutamaan menjadi seorang ayah, hal yang terpenting adalah menjadi sarana peningkat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah, untuk mendapat rahmat dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Wahai AYAH, Jadilah Pendidik Sukses dalam Keluarga

1. TENANGLAH DAN TIDAK TERBURU-BURU DALAM MEMBANGUN AKHLAK ANAKMU

Diriwayatkan oleh Muslim dari Ibnu Abbas r.a., Rasulullahﷺ bersabda kepada Asyaj bin Abdil Qais, “Sesungguhnya pada dirimu terdapat dua perkara yang dicintai Allah: tenang dan tidak terburu-buru.”     

2. BERINTERAKSILAH DENGAN LEMBUT DAN TIDAK KASAR PADA ANAKMU
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “…dan orang-orang yang menahan amarahnya, dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (Q.S Ali Imran [3]: 134)    

3. MILIKILAH HATI YANG PENYAYANG
Diriwayatkan oleh al-Bazzar dari Ibnu Umar r.a., “Sesungguhnya setiap pohon selalu memiliki buah. Buah hati adalah anak.

Sesungguhnya Allah tidak menyayangi orang yang tidak sayang kepada anaknya. Demi jiwaku yang berada di Tangan-Nya, tidak akan masuk surga selain orang yang penyayang.”

Kami katakan, “Wahai Rasulullahﷺ, setiap kita menyayangi?” Beliau menjawab, “Bukanlah yang dimaksud dengan kasih sayang adalah seseorang menyayangi temannya. Yang dimaksud dengan kasih sayang adalah menyayangi seluruh umat manusia.”

4. MEMILIH YANG TERMUDAH SELAMA BUKAN TERMASUK DOSA
“Tidaklah Rasulullahﷺ menentukan pilihan antara dua perkara melainkan beliau memilih yang termudah di antara keduanya selama bukan termasuk dosa. Apabila termasuk dosa, maka beliau menjadi orang yang paling menjauhinya. Tidaklah Rasulullahﷺ marah untuk dirinya sendiri dalam masalah apa pun kecuali apabila syariat Allah dilanggar, maka beliau akan marah karena Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (Muttafaqun ‘alayh)

5. AYAH, MAMPULAH MEMAHAMI ANAKMU, BERILAH KEMUDAHAN SEBAGAIMANA DIPERBOLEHKAN OLEH SYARIAT

Rasulullahﷺ bersabda, “Maukah aku berikan kepada kalian tentang orang yang haram masuk neraka dan mereka haram atasnya? Setiap orang yang mudah, dekat, dan toleransi.” (diriwayatkan oleh at-Tirmidzi)

6. JAUHKANLAH DIRIMU DARI MARAH
Tiga kali Rasulullahﷺ bersabda, “Jangan marah!”
Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullahﷺ bersabda, “Sesungguhnya orang yang pemberani bukanlah orang yang pandai berkelahi. Orang yang pemberani adalah orang yang mampu menguasai diri ketika marah.” (Muttafaqun ‘alayh)

7. BERSIKAPLAH SEIMBANG DAN PROPORSIONAL DALAM URUSAN TIANG AGAMA

Dari Abu Mas’ud ‘Uqbah bin Umar al-Badri r.a., seseorang datang menghadap Rasulullahﷺ dan berkata, “Sesungguhnya aku akan terlambat shalat subuh karena si fulan yang menjadi imam kami memanjangkan shalatnya.”

Belum pernah aku melihat Rasulullahﷺ marah dalam nasihatnya semarah hari itu. Beliau bersabda, “Wahai sekalian manusia, sesungguhnya di antara kalian ada orang-orang yang membuat lari orang lain.

Siapa saja di antara kalian yang menjadi imam, hendaknya memendekkan shalatnya, karena sesungguhnya yang berdiri di belakangnya adalah orang tua, anak kecil, dan orang yang sedang memiliki keperluan” (Muttafaqun ‘alayh)

8. BERIKANLAH NASIHAT YANG BAIK SECARA SELINGAN (JARANG)

Dari Abu Wa’il Syaqiq bin Salamah, ia berkata:
Abdullah bin Mas’ud r.a. berceramah kepada khalayak setiap hari Kamis.

Seseorang berkata kepadanya,  “Wahai Abu Abdurrahman, aku suka apabila engkau berceramah setiap hari.”

Dia menjawab, “Hal ini tidak mungkin aku lakukan. Aku tidak suka membuat kalian bosan. Sesungguhnya aku memberikan selingan nasihat kepada kalian seperti Nabiﷺ memberikan selingan nasihat kepada kami karena khawatir kami bosan.” (Muttafaqun ‘alayh)

Rasulullahﷺ pernah bersabda,
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik budi pekertinya. Dan sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada istrinya.” (H.R. at-Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Hibban)

Kehadiran Ayah

Anak menginginkan kehadiran seorang ayah selalu berada didekatnya. Faktanya banyak ayah yang bekerja diluar kota, luar pulau atau luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Jadi, haruskah ayah selalu hadir di rumah?

Kisah Nabi Ibrahim, Nabi Ismail, dan Siti Hajar ‘alayhimussalam


Nabi Ibrahim a.s. menjadi salah satu nabi yang terkenal dengan sebutan Ulul Azmi.

Sebutan ini atas kesabarannya menghadapi ujian dari Allah. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan Nabi Ibrahim untuk mengajak istrinya, Siti Hajar dan putranya Ismail yang masih menyusu pergi ke daratan tandus dan kering di antara dua bukit yang sekarang bernama Mekkah.

Sebuah gurun yang sangat panas, gersang tanpa ada masyarakat disana dan tidak ada air. Dengan bekal berupa satu kantung berisi kurma dan air, Ibrahim harus meninggalkan mereka berdua atas perintah Allah.

Kemudian Ibu Ismail bertanya-tanya, mengapa suaminya meninggalkan dia dan Ismail anaknya yang masih kecil di padang pasir yang tak bertuan?

Kemudian Ibu Ismail mengikuti Nabi Ibrahim yang hendak pergi sambil berkata, “Wahai Ibrahim, engkau hendak pergi ke mana? Apakah engkau hendak pergi meninggalkan kami sementara di lembah ini tidak ada seorang pun manusia dan tidak ada makanan sama sekali?” Pertanyaan Ibu Ismail diucapkan berkali kali, tetapi Nabi Ibrahim tidak menoleh dan tidak pula menjawab.

Hingga akhirnya ia berkata kepada sang Nabi, “Apakah Allah memerintah kan hal ini kepada mu?” Ibrahim menjawab, “Ya.” Ibu Ismail kemudian berkata, “Jika demikian, Allah tidak akan menyia-nyiakan kami.” Setelah itu, ia tak bertanya lagi.

Ibrahim terus pergi hingga ketika beliau sampai di Tsaniyah (di tempat mereka tidak bisa melihatnya), beliau segera menghadapkan wajahnya ke Baitullah, mengangkat kedua tangan dan berdoa:

Baca juga  Anakku bukan Milikku

“Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan Sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati Sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (Q.S. Ibrahim [14]: 37)

Siti Hajar dan Ismail hidup berdua saja di tempat tandus itu, yang kini disebut dengan kota Mekkah.

Dalam banyak riwayat kisah para nabi. Beberapa kali nabi Ibrahim mengunjungi Siti Hajar dan Nabi Ismail untuk menengok keluarganya.

Hal ini mengisyaratkan seorang ayah bisa saja jauh dari keluarganya, tetapi mengajarkan bahwa ayahnya selalu mendo’akan kesholehan dan kecukupan nafkah lahir dan batin untuk keluarga.

Nabi Ibrahim menanamkan nilai-nilai tauhid kepada anaknya Nabi Ismail sebagai bagian dari pendidikan ayah kepada anaknya.

Rasulullahﷺ yang sering berperang membela agama Allah pada masanya, membuat beliau harus meninggalkan keluarganya dalam beberapa masa peperangan.

Menggilir keluarganya yang ikut berperang, menemani Rasulullah SAW membela agama Allah SWT. Perginya beliau ke medan perang, tidak melupakan kewajibannya sebagai ayah untuk selalu memberikan pendidikan tauhid dan nafkah kepada anggota keluarganya. Kesalehan kedua orang tua memiliki dampak yang besar dalam jiwa anak.

Rasulullahﷺ Sebagai Pendidik


Jadilah suri tauladan yang baik dalam bersikap dan berperilaku jujur dalam berhubungan dengan anak.

Perhatikan secara teliti tentang waktu dan tempat yang tepat untuk mengarahkan anak, membangun pola pikir anak, mengarahkan perilaku anak, dan menumbuhkan akhlak yang baik pada diri anak.

Tiga waktu mendasar dalam memberikan pengarahan kepada anak adalah:

1. Dalam perjalanan
2. Waktu makan
3. Waktu anak sakit

Suatu kaidah yang agung dalam pencapaian bakti anak dan ketundukan kepada kedua orang tua, yaitu bersikap adil dan menyamakan pemberian untuk anak.

Menunaikan hak anak dan menerima kebenaran darinya dapat menumbuhkan perasaan positif dalam dirinya dan sebagai pembelajaran bahwa kehidupan itu adalah memberi dan menerima.

Menunaikan hak anak merupakan pelatihan bagi anak untuk tunduk kepada kebenaran. Membiasakan diri dalam menerima dan tunduk pada kebenaran membuka kemampuannya untuk mengungkapkan isi hati dan menuntut apa yang menjadi haknya.

Rasulullahﷺ melarang para orangtua untuk mendoakan keburukan bagi anak-anak mereka. Doa keburukan bagi anak akan membawa dampak kehancuran bagi masa depan si anak dan juga kehancuran diri kedua orangtua.

Rasulullahﷺ mengakui pentingnya arti mainan bagi anak-anak dan kecintaan mereka pada benda-benda kecil yang berbentuk dan memiliki rupa, serta dapat dipegang dan dimainkan dengan kedua tangannya. 

Sediakanlah mainan yang dapat memicu si anak agar dapat selalu bergerak yang dengannya jasmaninya menjadi sehat. Mainan yang dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dan inisiatif. Mainan bongkar pasang.

Mainan yang mendorong si anak untuk meniru tingkah laku dan cara berpikir positif orang dewasa.
Ada tanggung jawab besar di Pundak kedua orangtua dalam membantu anak mereka untuk berbakti.

Orangtua memiliki kemampuan untuk melenyapkan sifat durhaka dari anak mereka, yaitu dengan hikmah, nasihat yang baik, dan waktu yang tepat.

Persiapkanlah segala macam sarana agar anak berbakti kepada kedua orangtua dan menaati perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala, sehingga dapat membantu anak untuk berbakti dan mengerjakan ketaatan serta mendorongnya untuk selalu menurut dan mengerjakan perintah. 

Rasulullahﷺ tidak suka marah dan tidak banyak mencela perilaku anak-anak.
Rasulullahﷺ menjadi panutan kita dalam hal mendidik anak. Banyak hadist yang menceritakan kemuliaan beliau bersama anak –anak.

Rasulullahﷺ menjadi suri tauladan yang baik bagi umat muslim. Tauladan kita untuk menjadi contoh bagaimana seorang ayah mendidik dan memperlakukan keluarganya dengan baik.

Rasulullahﷺ merupakan sebaik-baiknya ayah dalam melayani keluarganya.

Rasulullahﷺ merupakan sebaik-baiknya pemimpin keluarga.
Nabiﷺ adalah orang yang paling baik akhlaknya.

Aku mempunyai saudara bernama Abu Umair (Namanya Futhaim). Apabila beliau datang, beliau selalu bertanya, “Wahai Abu Umair, bagaimana kabar burung pipitmu?” Dia memiliki seekor burung pipit mainannya.

Suatu kali waktu shalat ashar tiba dan beliau berada di rumah kami. Beliau memerintahkan untuk menyapu tikar di bawah kaki beliau kemudian di siram.

Setelah itu beliau berdiri dan kami berdiri di belakang beliau. Beliau shalat mengimami kami. (Diriwayatkan oleh Bukhori, Muslim, at-Tirmidzi, dan Abu Dawud dari Anas r.a.)

Hadist di atas menunjukkan contoh interaksi Rasulullahﷺ dengan anak – anak. Berlemah lembut kepada anak-anak. Mengajak bercanda dan bermain anak-anak sebagai sebuah kebutuhan sosial bagi anak-anak. Kebutuhan rasa kasih sayang dari seorang ayah.

Rasulullah adalah panutan terbaik menjadi seorang ayah.

Pengaruh Peran Ayah (Fathering) terhadap Determinasi Diri (Self Determination) Remaja

Sebuah penelitian dilakukan oleh Leli NM dan Elok HS dari Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim, pada 108 pemuda usia 15 tahun di Kota Malang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran ayah sebagai pemberi perhatian dan kasih sayang (caregiver) berpengaruh terhadap rasa kemandirian anak (autonomy). Peran ayah sebagai konsultan dan penasihat (advocate) berpengaruh terhadap rasa kompetensi anak (competence).

Selain itu, peran ayah sebagai sumber daya sosial dan akademik (resource) berpengaruh terhadap rasa keterhubungan anak (relatedness) dengan lingkungan sekitar mereka. Ayah memiliki peran penting sebagai pemberi kasih sayang, penasihat, sumber daya sosial dan motivasi akademik.

Pengamatan terhadap Siswa Sekolah Menengah Pertama

Sebuah pengamatan dilakukan oleh Abdul Aziz sebagai Wali Kelas, pada 60 siswa/i yang diasuh selama + 4 tahun. Hasil pengamatan terdapat 10% dari total 60 siswa/i memiliki masalah berat seperti tidak mau sekolah, tidak lulus, hamil diluar ikatan pernikahan, perkelahian antar siswa, dan lain-lain.

Sebagian besar anak-anak yang bermasalah ini ternyata memiliki orang tua yang bermasalah, keluarga yang berantakan, korban perceraian, korban KDRT, hubungan keluarga yang tidak harmonis, dan kehilangan peran ayah dalam pendidikan anak.

Lembaga pendidikan yang hari ini dinamakan ‘sekolah’, tidak mampu menyelesaikan atau menjadi jalan keluar bagi anak-anak yang mengalami permasalahan berat di rumah. Kedua orangtuanya-lah yang harus menyelesaikan.

Di negara Amerika, banyak para peneliti yang sudah melakukan penelitian tentang hancurnya sebuah peradaban. Hancurnya peradaban sosial dan budaya sebuah bangsa.

“Today’s cultural and social controversies and trends happened because of family. Family is fate of civilization itself.” (Carle C. Zimmerman)
Menurut Carle C. Zimmerman bahwa masalah sosial dan budaya yang terjadi di masyarakat modern, mulai dari penurunan moral, pergaulan bebas, dan masalah sosial budaya lainnya berasal dari sebuah keluarga. Keluarga menjadi penentu nasib sebuah peradaban itu sendiri.

Tahukah AYAH, pemimpin sebuah keluarga itu siapa? Yaitu seorang ayah.

Tahukah AYAH? Ternyata peradaban dunia, peradaban sebuah negara berasal dari kehidupan sebuah keluarga kecil.

Tahukah AYAH, bahwa saat ini ayah adalah penentu nasib sebuah peradaban? Karena ayah pemimpin sebuah keluarga, dan keluarga akan menentukan nasib sebuah peradaban masyarakat luas.

Wahai ayah, pentingnya peran ayah dalam pendidikan anak sudah didukung dengan banyak data.

Anak akan merasakan kebahagiaan jika semasa hidupnya mendapatkan kehadiran dan perhatian yang baik dari ayahnya.

Kebahagiaan ini akan mengokohkan perjalanan hidup seorang anak dalam mengaruhi kehidupannya.

Jadilah sosok ayah yang luar biasa, sebagai pemimpin yang bertanggung jawab dalam menjalankan amanah sebagai seorang ayah.

Berikanlah nafkah lahir dan batin yang terbaik untuk keluargamu. Berpegang teguhlah pada visi dan misi keluargamu, perjuangkanlah dengan tekad yang kuat.

KEBANYAKAN ORANG BELUM MENYADARI BAHWA ANAK-ANAK ADALAH SALAH SATU UNSUR UMAT INI. HANYA SAJA DIA BERSEMBUNYI DI BALIK TABIR KEKANAK-KANAKANNYA. APABILA KITA SINGKAP TABIR ITU, PASTI KITA TEMUKAN DIA BERDIRI SEBAGAI SALAH SATU TIANG PENYANGGA BANGUNAN UMAT INI. AKAN TETAPI, KETENTUAN ALLAH PASTI BERJALAN, YAITU BAHWA TABIR TERSEBUT TIDAK AKAN TERSINGKAP SELAIN DENGAN BIMBINGAN DAN PENDIDIKAN SECARA BERKALA, SEDIKIT DEMI SEDIKIT. OLEH KARENA ITU, HARUS DILAKUKAN DENGAN PERENCANAAN YANG MATANG DAN BERTAHAP.
(Asy-Syaikh Muhammad al-Khidhr Husain)

Sumber:
Prophetic Parenting; Cara Nabiﷺ Mendidik Anak karya Dr. Muhammad Nur Abdul Hafizh Suwaid
Prophetic Parenting for Boys; Cara Nabiﷺ Mendidik Anak Laki-Laki karya Abu Abdurrahman Al-Faruq
Prophetic Parenting for Girls; Cara Nabiﷺ Mendidik Anak Perempuan karya Misran Jusan, Lc., M.A. dan Armansyah, Lc., M.H.
Islamic Parenting: Pendidikan Anak Metode Nabiﷺ
Fitrah Based Education karya Harry Santosa

Bagikan ke Facebook Bagikan ke Twitter Bagikan ke WhatsApp
Tags: Ayah Zayd
TV Harmoni

TV Harmoni

Info Terkait

Sikap Ayah kepada Anak Laki-Laki (Pemuda) yang belum Menikah
Keluarga

Anakku bukan Milikku

Senin, 10 November 2025
Sikap Ayah kepada Anak Laki-Laki (Pemuda) yang belum Menikah
Keluarga

Sikap Ayah kepada Anak Laki-Laki (Pemuda) yang belum Menikah

Sabtu, 25 Oktober 2025
Keluarga

Keluarga Bukan Sekadar Rumah: Tentang Emosi, Dukungan dan Rasa Pulang

Kamis, 23 Oktober 2025
Menyulam Kehidupan Baru Pasca Perceraian
Keluarga

Menyulam Kehidupan Baru Pasca Perceraian

Rabu, 20 Agustus 2025
Dari Proklamasi ke Ruang Keluarga, Ruang Aman untuk Tumbuh dan Berkembang
Keluarga

Dari Proklamasi ke Ruang Keluarga, Ruang Aman untuk Tumbuh dan Berkembang

Minggu, 17 Agustus 2025
Saat Kehangatan Keluarga Luruh Bersama Waktu
Keluarga

Saat Kehangatan Keluarga Luruh Bersama Waktu

Sabtu, 16 Agustus 2025

Info Terbaru

Pahlawan Inspirasi | Kajian Spesial : Aku Bermakna makanya Aku Ada

Pahlawan Inspirasi | Kajian Spesial : Aku Bermakna makanya Aku Ada

Kamis, 13 November 2025

Ketua DPRD Cimahi Tegaskan Tunjangan Perumahan Belum Naik, Kunker Dipangkas 50 Persen

Kamis, 13 November 2025

Pelatihan Manajemen Sanggar & Lingkung Seni 2025 Dorong Tata Kelola Kesenian Tradisional Bandung

Kamis, 13 November 2025
Komisi I DPRD Kota Cimahi & BPN Kota Cimahi Terima Audiensi dari Warga RW 36 Kelurahan Melong

Komisi I DPRD Kota Cimahi & BPN Kota Cimahi Terima Audiensi dari Warga RW 36 Kelurahan Melong

Rabu, 12 November 2025

Video

  • All
  • Video
Liputan Khusus – Hari Santri Nasional 2025 PAC Fatayat NU Cimahi Utara

Liputan Khusus – Hari Santri Nasional 2025 PAC Fatayat NU Cimahi Utara

Senin, 3 November 2025

Liputan Khusus – Pelatihan Konvensi Hak Anak bagi Pengusaha di Kota Bandung 2025

Minggu, 2 November 2025
On Duty bersama Inara Anggita, Duta Motivator Pendidikan 2025 SMPN 1 Padalarang

On Duty bersama Inara Anggita, Duta Motivator Pendidikan 2025 SMPN 1 Padalarang

Selasa, 28 Oktober 2025
Khataman Al Qur’an Hari Santri Nasional 2025 di Masjid Agung Cimahi

Khataman Al Qur’an Hari Santri Nasional 2025 di Masjid Agung Cimahi

Minggu, 26 Oktober 2025
[radio_player id="3"]
  • Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami

© 2024 Harmoni Online

  • Berita
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Jawa Barat
  • Kesehatan
  • Keluarga
  • Ekonomi
  • Etalase
  • Olahraga
  • Entertainment
  • Unik
  • Wisata
  • Religi
  • Video
  • Foto

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist