Pesantren Husnul Khotimah
Kampung Magfirah-Bogor selenggarakan PHK Spesial.
Merasakan Pengalaman ‘Dikubur Hidup-hidup’ di Kampung Maghfirah Bogor
Bogor, Jawa Barat–Kain kafan dipasangkan di badan para peserta lansia, sembari diingatkan untuk beristighfar.
“Ini adalah pakaian terakhir kita, tidak penting lagi pakaian ber-merek, tidak ada yang dibawa bersama kita ke liang kubur…” ungkap Ustadz dan Ustadzah pembimbing.

Tiga liang lahat sudah disiapkan, masing-masing lengkap dengan papan, undakan untuk memudahkan turun, serta bulatan-bulatan tanah pemakaman.
Satu per satu peserta dituntun masuk ke bawah, kemudian diminta berbaring ke arah kiblat di mana wajah menatap langsung ke arah tanah merah.
Begitu papan triplek selesai dipasang menutupi ‘mayit’, gumpalan tanah terus-menerus dilemparkan untuk memperkuat kesan nyata dari pengalaman simulasi malam pertama di alam kubur ini.

Setelah itu, seorang narator melakukan muhasabah, suaranya sampai ke bawah tanah melalui paralon, hal ini membuat para peserta semakin menghayati peran mereka sebagai seorang mayit yang baru dikuburkan.
Sensasi dari rasa pengalaman ini membuat beberapa peserta menangis terisak-isak, maupun merasa ketakutan hingga tak sanggup berkata-kata. Ada pula yang merasa semakin disadarkan untuk melepas kemelekatan pada hal-hal duniawi.
Seorang peserta asal Bandung, Petruska Canny Rohmiah, keturunan mualaf Hongaria, turut mencoba simulasi alam kubur ini dan memberi testimoni.

“Begitu muhasabah di dalam kubur selesai dilakukan, saya merasa sangat terharu bahwa saya masih bisa bangun dan kembali berjalan dengan kedua kaki saya sendiri, saya masih diberi kesempatan hidup…”
Tidak semua peserta bisa mengikuti simulasi alam kubur ini. Terlebih dahulu peserta yang berminat harus dicek kesehatannya oleh tim dokter, dan mengisi form yang disediakan.
Bagi peserta lansia yang memiliki riwayat penyakit jantung, asma, ataupun tidak bisa berjalan mandiri, tidak diperkenan mengikuti simulasi ini.
Simulasi alam kubur ini hanyalah satu dari banyak kegiatan di acara Pesantren Husnul Khotimah Spesial yang berlangsung pada 5-9 September ini.
Sebanyak hampir 200 orang lansia dari berbagai daerah di Indonesia mengikuti kegiatan 5 hari 4 malam yang diadakan oleh Kampung Maghfirah, Bogor.
Materi-materi mengenai “Menyambut Ajal Kematian dengan Keindahan” disampaikan oleh 3 pemateri: Dr. Ahmad Hatta, LC.MA, Ustadz Arifin Jayadiningrat, dan Syeikh Riyadh Ahmad Dyad, MA.

Sylvia Djardjis Husman, founder Komunitas Lansia Indonesia Bahagia Bugar Sehat
dan Aktif (KLIBSA), mengaku telah mengikuti seluruh level Pesantren Husnul Khotimah (PHK) yakni level 1-4 dan kini turut mengikuti PHK edisi Spesial, baginya Pesantren Husnul Khotimah yang diadakan Kampung Maghfirah ini merupakan ‘surga dunia’ yang sangat ia rekomendasikan untuk diikuti para lansia lainnya.
Pernyataan ini seolah diaminkan oleh banyak peserta lainnya yang membuktikan bahwa pemenuhan kebutuhan mental dan spritual para lansia merupakan hal yang urgen, terutama untuk mempersiapkan mereka menyambut kedatangan ajal dengan keindahan.
(Fsy)