Pemerintah Kabupaten Bandung memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Hal tersebut dilakukan setelah banyaknya masyarakat yang terdampak kekeringan akibat kemarau panjang.
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengungkapkan, permintaan air bersih di masyarakat beberapa waktu terakhir ini mengalami peningkatan sebagaimana dilaporkan langsung oleh masyarakat melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung.
“Dalam beberapa hari terakhir ini terjadi peningkatan permintaan pasokan air bersih dari masyarakat kepada BPBD. Sudah ada peningkatan permintaan air minum dari desa-desa di Kabupaten Bandung,” ucap Dadang di Soreang, Selasa (10/9/2024).
Dadang menjelaskan jajaran internal BPBD langsung melakukan koordinasi untuk memberikan pelayanan air bersih kepada masyarakat. Kata dia, hal tersebut dikarenakan banyaknya permintaan air bersih di masyarakat.
Sebagai informasi, Pemkab Bandung sebelumnya telah menetapkan status siaga darurat bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Bandung sejak 6 Agustus 2024 lalu hingga memasuki awal musim hujan mendatang.
Pihaknya pun mengaku akan melibatkan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya, termasuk jajaran Forkopimda Kabupaten Bandung dalam mengatasi kemarau panjang. Sehingga hal tersebut bisa segera tertangani.
“Semuanya harus membantu mengantisipasi ancaman kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan di musim kemarau ini,” ungkapnya.
Dadang mengimbau masyarakat yang membutuhkan air bersih bisa melaporkan ke desa atau kecamatan. Kemudian pemerintah bisa secara langsung memberikan bantuan.
“Agar nanti ditindaklanjuti ke BPBD. Tapi sampai saat ini belum masuk kategori darurat air di Kabupaten Bandung, karena BPBD masih bisa melayani kebutuhan air bersih kepada masyarakat,” ucapnya.