Kabar gembira itu datang dari Lazismu Kabupaten Grobogan, Minggu sore (11/08/2024). Peternakan Wedhus Lemu memperoleh penghargaan sebagai program pemberdayaan ekonomi terbaik ketiga dalam Festival Jateng Syariah (Fajar) 2024.
Festival Jateng Syariah (Fajar) merupakan rangkaian kegiatan Indonesian Sharia Economy Festival (ISEF) yang diselenggarakan Bank Indonesia (BI) setiap tahun. Salah satu agenda tetap pada setiap penyelenggaraan adalah menilai program pemberdayaan ekonomi yang dijalankan lembaga amil zakat.
Pada kegiatan Fajar 2024, program unggulan pemberdayaan ekonomi semua lembaga amil zakat di Jawa Tengah kembali dinilai. Dari semua program unggulan, enam di antaranya menjadi nominator.
Dari enam program, tim juri memutuskan tiga pemenang. Berturut-turut adalah:
– Juara I: Dompet Dhuafa Jawa Tengah
– Juara II: Lazis Jawa Tengah
– Juara III: Lazismu Grobogan
Pada ajang Fajar 2024, Lazismu Grobogan menjagokan Wedhus Lemu sebagai program unggulan. Program peternakan kambing qurban yang dirumuskan pada akhir tahun 2021 itu mulai dijalankan pada awal tahun 2022, untuk menyambut Idul Adha.
Secara garis besar, peternakan Wedhus Lemu dijalankan dengan modal kerja yang bersumber dari uang pembelian kambing yang dibayar lunas para pequrban lima bulan sebelum Idul Adha. Dengan dana tersebut, para peternak di desa Sumber Jatipohon, Kecamatan Grobogan, memelihara bibit kambing hingga siap potong pada saat qurban.
Untuk menjamin pasar Wedhus Lemu, Lazismu Grobogan sebagai operator program qurban warga Muhammadiyah menjadi off taker atau penjamin. Semua kambing qurban yang dipelihara warga desa di peternakan Wedhus Lemu merupakan orderan Lazismu Grobogan.
Agar perputaran usaha bisa berjalan sepanjang tahun, Lazismu Grobogan juga melayani aqiqah untuk mengembangan warung sate dan gulai kambing milik warga Muhammadiyah. Wedhus Lemu bertindak sebagai penyedia kambing untuk warung sate tersebut, baik untuk keperluan sate dan gulai harian maupun aqiqah.
Dengan demikian, Wedhus Lemu bukan program pemberdayaan ekonomi yang bersumber dari dana sosial, melainkan dari mekanisme bisnis biasa. Hanya saja, pequrban diwajibkan membayar lunas 5 bulan sebelum Idul Adha agar dananya bisa digunakan sebagai modal kerja oleh para peternak di pedesaan.
Konsep ini rupanya menarik Majelis Takwa Telkomsel (MTT) Jawa Tengah. Pada 2023, MTT mendonasikan dana sebesar Rp50 juta untuk menduplikasi konsep Wedhus Lemu di beberapa kabupaten lain di Jawa Tengah.
Selain MTT Telkomsel, konsep peternakan Wedhus Lemu juga menarik perhatian KB Bank Syariah (dahulu bernama Bank Bukopin Syariah). Dalam rangka mendukung pengembangannya, KB Bank Syariah dan Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) Pengurus Daerah Muhammadiyah Grobogan menggalang pendanaan Wedhus Lemu melalui skema Cash Waqf Linked Deposito (CWLD). Peternakan Wedhus Lemu tercatat sebagai proyek CWLD pertama di persyarikatan Muhammadiyah.
Kegiatan penggalangan dana wakaf melalui CWLD dilaksanakan selama sebulan, mulai 9 Juli 2024-9 Agustus 2024. Pada masa penggalangan ini, target deposito senilai Rp390 juta berhasil dicapai. Dari deposito tersebut, diperoleh wakaf sebesar Rp15 juta. Berdasar keterangan pihak KB Bank Syariah, dana wakaf akan diserahkan kepada MPW PD Muhammadiyah Grobogan pada hari ini (12/08/2024).(jto)
Catatan:
Untuk informasi Wedhus Lemu lebih lanjut, silakan kontak Andi Waluyo, Manager Lazismu Grobogan +62 882-1659-6134
Oleh: Joko Intarto