Super Hero yang kita tahu siap beraksi menolong umat manusia dan bertarung untuk menyelamatkan dunia dari kejahatan, kali ini ditemukan berbeda.
Adalah seorang Juwanso (40), warga Mororejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, yang sejak pagi hari dengan membawa rombongnya diatas sepeda motor, sudah mulai menyusuri jalan-jalan di Sleman, DI Yogyakarta. Pagi yang ramai sudah menyambut Juwanso dan rombongnya. Apa yang Juwanso jual ? Rombong beliau bertuliskan Cilok Jowo isi Ayam. Ya ! Juwanso memang berjualan cilok keliling. Tapi ada yang unik dari Juwanso. Dia mengenakan kostum superhero lengkap dengan helm, sabuk, hingga sepatunya. Kostum yang dikenakan adalah Power Rangers. Tokoh super hero yang bagi anak-anak sudah tak asing.
Saat motornya berhenti di suatu tempat, sigap Juwanso sang Power Rangers Cilok dengan bersemangat melayani pembeli.
Juwanso menceritakan, dulu berjualan sayur saat tahun 2008. Namun, situasi tak berpihak yang kemudian membuat jualan omset sayurnya menurun drastis. Diputuskanlah kemudian, untuk semata menyambung usahanya dengan mengganti barang dagangan menjadi cilok. Kostum super hero menjadi keunikan tersendiri baginya dan para pembeli agar mudah dikenali dan menjadi daya tarik tersendiri.
“Dari tahun 2008 itu saya jualan sayur keliling. Awal saya pakai motor, terus pakai roda tiga,” ujar Juwanso.
Ide berjualan cilok dengan kostum super hero merupakan ide yang berasal dari temannya. Dengan menabung hasil berjualan cilok hingga mencapai Rp 1,5 juta, Juwanso pun akhirnya bisa membeli kostum Power Rangers.
“Saya pakai di sini, kok hari itu jualan istilahnya saya bawa 2 kilo (cilok) jam 12 siang itu sudah habis. Saya langsung berpikir wah kayaknya ini (jualan pakai kostum) bagus, istilahnya marketing cilok,” ucapnya. Sejak itulah, Juwanso selalu berjualan cilok dengan mengenakan kostum hero Power Rangers.
“Sejak itu saya pakai terus, kok meningkat-meningkat terus. Ya lalu membuat ciloknya saya tambah,” ungkapnya. Setiap hari Juwanso mulai berjualan pukul 09.00 pagi. Rata-rata sekitar pukul 16.00 WIB, cilok yang dijual Juwanso sudah habis. “Dulu hanya buat dua kilo cilok, sekarang empat kilo tiap hari. Kalau Sabtu, Minggu kalau sudah habis saya telepon istri saya suruh kirim. Saya rekor itu habis 8 kg dalam sehari, itu hari Minggu itu habis sore,” tegasnya.