Baru-baru ini, berita tentang meledaknya saluran tinja atau yang lebih dikenal dengan sebutan septi tank telah beredar luas. Peristiwa ini terjadi pada Hari Senin (4/11/2019) di salah satu rumah warga Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur dan menewaskan seorang petugas sedot WC. Saat itu pemilik rumah memanggil korban untuk menyedot WC di rumahnya. Setelah proses penyedotan selesai, petugas tersebut mengambil koran lalu membakarnya untuk meyakinkan pemilik rumah bahwa gas yang ada di dalamnya sudah kosong dan proses pembersihan telah selesai. Namun tidak lama setelah itu, saat korban mengambil uang dan hendak pergi, tiba-tiba septic tank meledak. Akibat kejadian itu, korban pun terjatuh ke dalam septic tank dan dinyatakan meninggal dunia. Polisi menyebut, ledakan tersebut terjadi karena gas yang sudah mengendap bertahun-tahun lamanya saat itu menerima percikan api dari pembakaran koran sehingga menimbulkan ledakan pada gas tersebut.
Mungkin Sobat Harmoni masih ada yang bertanya-tanya bagaimana hal itu bisa terjadi atau mengapa ada gas di dalam septic tank, bukan? Begini penjelasannya.
Septi tank merupakan tempat penampungan tinja di mana tinja yang mengendap di dalamnya diuraikan oleh mikroorganisme secara alami. Proses penguraian ini disebut proses anaerobik. Pada proses anaerobik ini tidak boleh terdapat oksigen di dalamnya agar mikroorganisme dapat hidup, maka dari itu septic tank harus berada di kedalaman tertentu, dalam keadaan kedap udara, dan memiliki pipa saluran gas. Mikroorganisme yang melakukan proses penguraian tinja itu menghasilkan biogas di mana salah satu biogas yang dihasilkan ialah gas metana (CH4).
Metana merupakan gas yang memiliki sifat mudah terbakar. Apabila septic tank tidak memiliki saluran pipa saluran gas yang layak, gas akan mencari lubang lain. Bahkan, lubang WC sekalipun. Oleh karena itu, setiap septic tank harus memiliki saluran atau pipa gas pembuang yang baik dan terbuka untuk menyalurkan gas ke luar. Peristiwa ini serupa dengan proses ledakan yang umum terjadi di dalam tambang batu bara. Adanya gas metana di dalam tambang batu bara juga kerap menyebabkan ledakan di dalam tambang. Itulah sebabnya dibutuhkan ventilasi untuk menghindari ledakan metana di tambang batu bara. Ledakan semacam ini, sebagian besar dipicu oleh adanya gas metana yang bertemu dengan sumber panas.
Kejadian ini mungkin membuat beberapa orang menjadi khawatir akan ledakan yang ternyata bisa ditimbulkan oleh septi tank, tapi jangan khawatir ya, Sob. Masih ada cara pencegahannya kok. Cara pertama yaitu tidak menutup saluran gas septic tank agar gas yang berada di dalamnya bisa keluar. Cara yang kedua yaitu membuat saluran gas pada jarak yang jauh dari rumah untuk mengurangi potensi ledakan maupun kebakaran. Adapun cara terakhir yaitu tidak merokok atau menyalakan sumber panas seperti api saat saat sedang menyedot septic tank.
(Dari berbagai sumber)