• Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Minggu, 18 Mei 2025
TV Harmoni
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
  • Berita
    • Jawa Barat
    • Kab. Bandung
    • Kab. Bandung Barat
    • Kota Bandung
    • Kota Cimahi
    • Nasional
  • Keluarga
  • Kesehatan
  • Entertainment
  • Olahraga
    • Bewara Persib
  • Ekonomi
  • Tekno
  • Religi
  • TVH
No Result
View All Result
No Result
View All Result
TV Harmoni
  • Tentang Kami
  • Iklan & Layanan
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kontak Kami
Home Ragam Sosial Budaya

Dari Gak Bisa Bilang “F” dan Penyuka Lalapan, Ini Keunikan Rakyat Pasundan

Redaksi Harmoni oleh Redaksi Harmoni
Jumat, 1 November 2019
in Sosial Budaya
0 0
Dari Gak Bisa Bilang “F” dan Penyuka Lalapan, Ini Keunikan Rakyat Pasundan

Pixabay.com

Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak pulau, suku, bahasa, adat, dan budaya serta beragam keyakinan. Di Jawa Barat, terutama Bandung dan sekitarnya, mayoritas penduduknya berasal dari Suku Sunda. Hal ini juga membuat ‘atmosfer’ yang dirasakan saat memasuki wilayah Jawa Barat memiliki ciri unik tersendiri. Salah satu contohnya, banyak orang yang berasal dari luar daerah seperti warga negara atau wisatawan asing maupun orang-orang yang berasal dari daerah lain dan berkunjung ke Bandung merasa bahwa masyarakat di Bandung sangat ramah.

Masih banyak hal unik lainnya loh tentang orang Sunda, Sob! Mulai dari budaya, kesenian, makanan, hingga karakter dan kebiasaan masyarakatnya. Simak yuk beberapa faktanya di bawah ini!

1. Mayoritas Beragama Islam

Kebanyakan orang Sunda beragama Islam, sedangkan sisanya ada yang beragama Kristen dan juga menganut keyakinan Sunda Wiwitan. Sunda Wiwitan ini masih bertahan pada beberapa komunitas Suku Sunda di pedesaan, seperti di Kuningan dan Baduy lebak Banten.

2. Sistem Kekerabatan Parental/Bilateral

Sistem kekeluargaan dalam Suku Sunda bersifat parental/bilateral, artinya garis keturunan ditarik dari pihak bapak dan ibu. Meskipun demikian, dalam keluarga Sunda, bapaklah yang tetap bertindak sebagai kepala keluarga.

3. Dikenal Tidak Bisa Membedakan Huruf ‘F’ dan ‘V’

Orang sunda dikenal susah melafalkan huruf F (meskipun tidak semuanya), ketika menyebut ‘fitnah’, seringkali yang terdengar malah ‘pitnah’. Sebenarnya ada penjelasan ilmiah mengapa orang sunda tidak bisa mengatakan huruf F atau V. salah satunya karena huruf tersebut memang tidak dikenal dalam aksara sunda zaman dulu. Hal ini mungkin menular turun temurun dan menjadi sebuah kebiasaan.

4. Ramah

Pada umumnya, orang sunda itu memang ramah, sopan, dan murah senyum kepada semua orang, meskipun kadang orang itu belum dikenal atau hanya sebatas berpapasan atau bertemu di jalan. Masyarakat Sunda sangat menjunjung tinggi kebersamaan dan kesopanan, itulah sebabnya orang sunda dikenal murah hati dan baik terhadap semua orang, terutama terhadap orang yang lebih tua.

5. Humoris

Kebanyakan orang sunda memiliki selera humor yang tinggi, kadang mereka dapat membuat orang lain tertawa meski dalam situasi serius sekalipun. Selain itu, banyak sekali gurauan dalam bahasa sunda, seperti kisah wayang golek, canghegar, lawakan Kang Ibing, serta dongeng-dongeng sunda lainnya yang dapat membuat hidup orang sunda penuh dengan senyum dan tawa.

6. Logat Khas

Hanya dengan mendengar logat bicaranya saja, orang sunda dapat langsung dikenali. Meskipun bicara menggunakan bahasa Indonesia sekalipun, orang sunda kadang masih membawa dialek aslinya yang khas dan ‘bergelombang’. Di sunda sendiri, logat atau nada bicara antar daerah kadang berbeda. Mereka memiliki intonasi masing-masing yang terdengar lucu bagi sebagian orang.

7. Partikel Khas Dalam Setiap Kalimat

Bicara mengenai orang sunda, pastinya kita akan teringat dengan kata-kata orang sunda yang biasanya selalu menambahkan kata ‘mah’, ‘da’, ‘atuh’, ‘teh’, dan ‘euy’ pada setiap kalimatnya. Kata-kata tersebut sebenarnya tidak memiliki arti yang jelas bila diterjemahkan ke Bahasa Indonesia, melainkan hanya berfungsi sebagai imbuhan atau penegas.

8. Punya Banyak Kosakata

Banyak sekali kosakata dalam bahasa sunda yang tak dapat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia atau kalau diterjemahkan pun artinya malah semakin aneh. Contohnya seperti tikusruk, tikosewad, tisereleu, tijengkang, dan tigebrus. Semuanya dalam Bahasa Indonesia berarti jatuh, namun dalam Bahasa Sunda, semuanya memiliki makna jatuh yang berbeda.

9. Nama Unik dan Repetitif

Orang tua zaman dulu lebih senang memberi nama anak mereka seperti Asep, Dede, Sri, Euis, Jajang, Ujang, Aceng, Ade, Dedi, Cecep, Eneng, Kokom, dan Elis. Uniknya, nama tersebut dikombinasikan dengan akhiran yang sama dengan nama awal seperti Asep Surasep, Dede Sunade, dan Cecep Gumasep.

10. Tidak Suka Merantau

Kebanyakan orang sunda itu tidak mau merantau karena nyaman sendiri di tempat tinggalnya yang sudah serba tersedia segala kebutuhannya dan juga harga-harga kebutuhan tersebut sudah terjamin masih bisa terjangkau. Tapi banyak juga kok yang tidak seperti itu, Sob. Sekarang orang sunda juga ada yang hidup merantau, terutama untuk tujuan pendidikan.

11. Kuliner Mentah

Masakan sunda terkenal dengan varian lalapan yang mungkin tak lazim bagi orang yang tidak biasa. Seperti daun jambu muda, terong mentah, daun pepohonan, pete mentah, dan kacang panjang mentah yang dinikmati bersama nasi hangat, ikan asin, ayam goreng, dan tentunya sambal.

12. Cantik dan Tampan

Orang sunda terkenal dengan para wanitanya yang cantik dan prianya yang tampan. Dalam sebuah lagu ada istilah ‘mojang priangan’ yang menggambarkan kecantikan dan keelokan perempuan-perempuan sunda.

13. Larangan Menikahi Orang Jawa

Kebiasaan orang sunda zaman dulu takut kalau anaknya menikah dengan orang jawa. Sebenarnya ini hanyalah mitos, namun di masa kini pun masih banyak yang percaya, jika orang sunda dan jawa disatukan dalam pernikahan maka kehidupan keluarganya tidak akan langgeng. Mengenai mengapa orang tua sunda kadang melarang menikah dengan orang jawa salah satunya karena dendam dari Perang Bubat antara kerajaan Pajajaran dengan Kerajaan Majapahit di masa lalu, namun bisa juga karena karakter dari orang jawa dan sunda yang saling bertolak belakang satu sama lainnya. Tapi banyak juga kok orang sunda dan jawa yang menikah dan kehidupan mereka baik-baik saja.

14. Hidup Santai

Kepribadian orang sunda itu nyantai dan gak ribet, mereka memandang suatu masalah dengan tenang, orang sunda berbeda dengan orang jawa yang dikenal keuletan, kegigihan dan keseriusannya. Karakter orang sunda diwakili oleh sosok Kabayan yang digambarkan sebagai seorang pemalas, santai namun banyak akal. Meskipun si Kabayan adalah sosok fiktif tapi sosok yang sudah melegenda ini adalah salah satu cerminan dari sebagian masyarakat sunda.

Itulah hal-hal unik tentang kehidupan orang sunda. Menurut Sobat Harmoni, semua itu benar tidak nih?

(Dari berbagai sumber)

Bagikan ke Facebook Bagikan ke Twitter Bagikan ke WhatsApp
Redaksi Harmoni

Redaksi Harmoni

Info Terkait

Religi

Ikuti Kajian MT. Rumahku Syurgaku “Andai Ini Ramadhan Terakhir Kita”

Kamis, 6 Maret 2025
Forum Bank Sampah Jawa Barat dan PLN Indonesia Power Bekerjasama Sukseskan Program Urus Sampah Organik BSF FBJ
Sosial Budaya

Forum Bank Sampah Jawa Barat dan PLN Indonesia Power Bekerjasama Sukseskan Program Urus Sampah Organik BSF FBJ

Minggu, 23 Juni 2024
Pagelaran Wayang Orang Pandawa Boyong, Kasad Perankan Batara Guru
Sosial Budaya

Pagelaran Wayang Orang Pandawa Boyong, Kasad Perankan Batara Guru

Senin, 16 Januari 2023
Temu Karya Tata Rias Pengantin’ Lestarikan Warisan Budaya Bangsa
Sosial Budaya

Temu Karya Tata Rias Pengantin’ Lestarikan Warisan Budaya Bangsa

Sabtu, 17 Desember 2022
Lestarikan Cagar Budaya Solo, PLN Remajakan Instalasi Listrik Pura Mangkunegaran
Sosial Budaya

Lestarikan Cagar Budaya Solo, PLN Remajakan Instalasi Listrik Pura Mangkunegaran

Selasa, 13 Desember 2022
Yayasan Bandung Culture Sukses Gelar International Culture Festival 2022
Sosial Budaya

Yayasan Bandung Culture Sukses Gelar International Culture Festival 2022

Jumat, 28 Oktober 2022

Info Terbaru

LIPUTAN KHUSUS – Manasik Haji Akbar Ghinasepti Tours & Travels (Biro Perjalanan Umroh & Haji Khusus)

LIPUTAN KHUSUS – Manasik Haji Akbar Ghinasepti Tours & Travels (Biro Perjalanan Umroh & Haji Khusus)

Minggu, 18 Mei 2025

“Tipe Perempuan dalam Al-Qur’an” bersama Ust. Adi Hidayat

Minggu, 18 Mei 2025
BISA BACA ( Bincang Singkat Bersama Duta Baca Kabupaten Bandung )

BISA BACA ( Bincang Singkat Bersama Duta Baca Kabupaten Bandung )

Sabtu, 17 Mei 2025
TAMU KITA – Mengkritisi Kebijakan Pendidikan KDM

TAMU KITA – Mengkritisi Kebijakan Pendidikan KDM

Sabtu, 17 Mei 2025

Video

    • All
    • Video

    “Tipe Perempuan dalam Al-Qur’an” bersama Ust. Adi Hidayat

    Minggu, 18 Mei 2025

    Tamu Kita – “Mengkritisi Kebijakan Pendidikan KDM”

    Sabtu, 17 Mei 2025

    Video kajian Rutin MT Ummahatul Qurani “Lurus di Jalan Berliku” bersama Ust. Dedi Hariadi, Lc.

    Jumat, 16 Mei 2025

    Webinar ICMI Orwil Jabar “Upaya Kecendekiawanan & Kebudayaan dalam Penanggulangan Premanisme

    Rabu, 14 Mei 2025
    [radio_player id="3"]
    • Tentang Kami
    • Iklan & Layanan
    • Pedoman Media Siber
    • Disclaimer
    • Kontak Kami

    © 2024 Harmoni Online

    • Berita
      • Kota Bandung
      • Kota Cimahi
      • Kab. Bandung
      • Kab. Bandung Barat
      • Jawa Barat
    • Kesehatan
    • Keluarga
    • Ekonomi
    • Etalase
    • Olahraga
    • Entertainment
    • Unik
    • Wisata
    • Religi
    • Video
    • Foto

    Welcome Back!

    Login to your account below

    Forgotten Password?

    Retrieve your password

    Please enter your username or email address to reset your password.

    Log In

    Add New Playlist

    - Select Visibility -