Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi mencatat, jumlah Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Cimahi mencapai 699, yang terdiri dari empat kluster. Yakni Makanan dan Minuman (Mamin), fashion, craft dan digital.
Namun dari total IKM yang tercatat, tidak semuanya mendapat perlakuan pembinaan yang sama. Sebab, ada berbagai macam upaya dari Disdagkoperind Kota Cimahi untuk mengakomodir IKM di Kota Cimahi.
Kepala Bidang Perindustrian pada Disdagkoperind Kota Cimahi, Andri Hardian mengatakan, ada beberapa jenis kegiatan yang dilakukan pihaknya untuk mengakomidir IKM di Kota Cimahi. Seperti fasilitasi sertifikasi halal, Kekayaan Hak Intelektual (Haki), uji nutrisi, uji kadaluarsa, hingga desain label.
“Ada juga kegiatan yang bersifat sosialisasi pelatihan, dan ada yang bersifat pameran atau festival,” ujar Andri, Senin (14/10/2019).
Sepanjang tahun 2019 ini, terang Andri, jumlah IKM yang baru difasilitasi sertifikasi halal, Haki, uji nutrisi, uji kadaluarsa, desain label kemasan dari anggaran Pemkot Cimahi baru sebanyak 211 IKM.
“Ada juga yang difasilitasi dari bantuan Pemprov Jabar untuk 52 IKM,” ucapnya.
Dikatakan Andri, untuk saat ini memang pihaknya belum bisa mengakomodir seluruh IKM dalam fasilitasi
Untuk kegiatan yang bersifat sosialisasi pelatihan seperti sosialisasi Good Manufacturing Practice (GMP), Standar Nasional Indonesia (SNI), diversifikasi olahan pangan, pelatihan TPT forum kemitraan total mencapai 310 IKM.
“Kegiatan yang bersifat pameran atau festival 121 IKM plus 5 data starup,” terang Andri.
Untuk mengakomidir berbagai kegiatan IKM sebagai bentuk pembinaan, lanjut Andri, dana yang disiapkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Cimahi mencapai Rp 1,5 miliar dalam setahun.
“Insyalloh anggaran yang tersedia kami coba efektifkan, termasuk mencari sumber dana dari fasilitasi Pemprov dan pusat,” jelas Andri.
Pembinaan dan sosialisasi terhadap UKM sendiri sangat terbantu dengan keberadaan Cimahi Techno Park (CTP) yang berada di Jalan Raya Baros. Dengan program inkubator dan akselerator yang diusung, CTP diklaim bisa mengembangkan IKM di Kota Cimahi.
“Ikubator itu kita bisa menghasilkan wirausaha baru di bidang digital, sementara akselerator itu lebih ke tiga kluster lainnya (Mamin, craft dan fashion),” ujarnya.