Tidak ada yang keliru bila seseorang memohon husnul khathimah,akhir atau penutup di akhir hayat yang baik.
Seseorang berharap ia adalah yang dipanggil dengan panggilan Ya Ayyatuhannafsul muthamainnah (wahai jiwa jiwa yang tenteram) sebagaimana di penghujung Surat Al Fajr dalam Al Qur an.
Dengan doa ini seorang hamba bermohon dimulai dari yang akhir, mirip mirip yang dikemukakan oleh Steven Covey pengarang buku 7 Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif, yaitu “memulai dari yang akhir”.
Seseorang membayangkan apa yang akan dikatakan oleh lingkungannya terhadap keberadaan dirinya selama bersamanya.
Apakah ia termasuk orang baik atau sebaliknya sehingga ia berhitung menyangkut sikap, kata dan perbuatan dalam keseharian.
Semacam pengalaman bersamanya dan karenanya sesekali kita dapat menyaksikan seorang pemimpin sholat jenazah bertanya kepada jamaah :”Apakah jenazah dihadapan kita ini adalah orang baik ?”
Jamaah rata rata kalau memang ia memang orang baik, berucap ya orang baik.
Doa husnul khatimah ini juga jelas selaras dengan nasehat baginada Nabi Muhammad SAW agar kita banyak mengingat kematian selaku pemutus kelezatan.
Makanan yang enak, atau apapun dari yang enak enak dan menyenangkan akan berakhir bila orang sudah mati. Karena itu seseorang perlu mempersiapkan bekal untuk menghadapNya
Ada seorang wali yang berkata pentingnya untuk mempersiapkan diri, karena perjalanan berikutnya tidak mudah.
Karena itu seseorang mesti konsisten dengan bekalnyabaik permohonan ampunan ataupun amaliyah.Jangan sampai ia tenggelam dalam kehidupan dunia dan melupakan untuk berbuat baik.
Inilah dalam Al Qur an disebut TAMANNI, berkhayal masuk syurga tapi tidak ada amalnya atau bertentangan amalnya.
Gaya hidupnya adalah :”Muda foya foya, tua kaya raya mati masuk syurga”. Atau kalau jadi politisi, tengah jalan malah berkhianat pada janji bagi rakyat yang telah mempercayainya.
Orang yang konsisten atau istiqamah diibaratkan kecondongan pohon pisang, bia condong kekanan dan terus ke kanan ia akan wafat dalam keadaan seperti itu, dalam perlombaan kebaikan.
Sedang dalam hatinya ia menujukan segenap amalnya kepadaNya dan tetap saja berharap pada RahmatNya saja.






