Oleh: Abi Iwan
Dalam keheningan malam memperhatikan bintang bintang, di lapangan terbuka yang tiada penghalang, hati kita akan takjub memandang.
Pun saat mendapati keesoakan hari merasakan kelembutan sinar matahari, menyapa insan.
Ummat manusia siapapun ia tiada kan kuasa menciptakan itu semua pun menggerakkan benda benda langit itu dalam suatu sistem dan garis edar.
Ya, dalam sistem, keteraturan dan garis edar.
Guruku berkata : DIA YANG DIBALIK SEMUA INI adalah YANG ESA,YANG MAHA WELAS ASIH, Dia dalam “kesibukan” melayani.
DIA ADALAH MAHA CINTA, dan menjadi SIFAT CINTA SELALU MEMBERI.
Karena itulah kata Guruku, bila kau ingin bahagia tirulah DIA dalam kebaikan.
Seperti firmanNya :
“Dan berbuat baiklah kalain, sebagaima Dia telah berbuat pada kalian”
Satu ciptaanNya bernama matahari Bukankah seperti lagu dengan syair seperti ini :
Hanya memberi tak harap kembali.
Bagaikan Surya menyinari dunia.
Sekarang bayangkan Kata Natasha :
Bayangkan bila matahari tiada, tak akan ada cahaya yang menyinari dunia.
Natasha pun melanjutkan syairnya :
Terima kasih Tuhan Sang matahari ada.
Hingga indahnya dunia dapat kita saksikan.
Tak terbayangkan bila matahari tiada.
Begitulah manusia akan takjub dan jatuh cinta kepadaNya.
Ia pun menirunya menjadi hamba hamba yang senang melayani.
Hidupnya bahagia dan bermakna.
Rahayu Sagung Dumadi.






