Ratusan pengusaha muslim dari delapan provinsi di Indonesia berkumpul di Asrilia Hotel Bandung, Rabu (15/10/2025), dalam ajang Kolaborasi dan Integrasi Bisnis Antar Regional (KIBAR) bertajuk “Deal Bisnis in Bandung”. Acara yang digagas Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat jejaring bisnis, membuka peluang investasi, dan mendorong kolaborasi lintas sektor.
Mengusung tema “Menguatkan Ukhuwah, Menumbuhkan Bisnis,” KIBAR 2025 menjadi momentum bagi para pelaku usaha muslim untuk memperkuat ekonomi umat melalui sinergi antarregional. Tak sekadar forum silaturahmi, ajang ini ditargetkan melahirkan sejumlah kerja sama konkret dan transaksi bisnis bernilai besar.
Ketua ISMI Jawa Barat H. Rudy Rakian menjelaskan, KIBAR diinisiasi untuk memfasilitasi kolaborasi antara produsen dan buyer dari berbagai daerah di Indonesia. Ia menegaskan pentingnya kemandirian ekonomi berbasis produk dalam negeri.
“KIBAR ini ajang kolaborasi antar pelaku bisnis seluruh Indonesia. Kita ingin membangun kekuatan ekonomi bangsa lewat kerja sama nyata antar saudagar muslim. Sudah saatnya kita mencintai dan memperkuat produk dalam negeri,” ujarnya.
Rudy menyebutkan, sebanyak 18 pelaku usaha dari berbagai sektor berpartisipasi mempresentasikan produk unggulan mereka. Sektor yang terlibat meliputi industri hilirisasi, properti, pertanian, pangan, kesehatan, pendidikan, hingga fashion dan F&B. Pada malam hari, kegiatan dilanjutkan dengan sesi transaksi bisnis antar peserta yang diharapkan menghasilkan deal bisnis baru.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum ISMI Ilham Habibie turut hadir dan dijadwalkan meluncurkan inovasi mesin pembakar sampah bertenaga air (hidrogen) yang diklaim sebagai karya anak bangsa dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 100 persen. Produk tersebut diharapkan menjadi solusi ramah lingkungan sekaligus bukti kemampuan inovasi lokal.
“Ini produk orisinal dari Jawa Barat. Kita ingin tunjukkan bahwa inovasi anak bangsa bisa bersaing dan memberi manfaat nyata bagi lingkungan,” tambah Rudy.
Rudy juga menyoroti peluang besar bagi UMKM di tengah arah kebijakan pemerintahan baru yang mendukung penguatan ekonomi rakyat. Ia optimistis, dengan dukungan pemerintah terhadap UMKM melalui program seperti Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) dan Makan Bergizi Gratis (MBG), sektor usaha lokal dapat tumbuh lebih cepat.
“Sekarang saatnya UMKM kita naik kelas. Dukungan pemerintah dan sinergi antarpengusaha seperti di KIBAR ini menjadi kunci kebangkitan ekonomi umat,” katanya.
Sementara itu, Agus Moka, Sekretaris Umum ISMI Jawa Barat yang juga Ketua Penyelenggara KIBAR ke-3, menambahkan bahwa acara ini didukung oleh sponsor dari internal maupun eksternal ISMI. Dukungan tersebut memperkuat jejaring usaha dan akses permodalan bagi peserta.
“Kami ingin kegiatan ini menghasilkan transaksi nyata, bukan hanya pertemuan simbolis. KIBAR harus menjadi ruang nyata bagi pengusaha muslim untuk berkembang, memperluas jaringan, dan memperkuat ekonomi Indonesia,” ungkap Agus.
Rudy menegaskan, KIBAR bukan sekadar ajang tahunan, melainkan gerakan berkelanjutan. ISMI akan menindaklanjuti hasil kegiatan dengan pendampingan, fasilitasi pembiayaan, dan dukungan ekspor bagi produk-produk potensial.
“ISMI hadir untuk memberi peluang dan solusi bagi pelaku usaha muslim. Mari bergabung dan berkolaborasi demi ekonomi umat yang lebih mandiri,” tutup Rudy.